Jumat, 25 Agustus 2017

Diskursus Seksualitas Michel Foucault

Judul
:
Diskursus Seksualitas Michel Foucault
Penulis
:
Ampy Kali
Penerbit
:
Ledalero
Tahun Cetak
:
2013
Halaman
:
166
ISBN
:
978-979-9447-31-X
Harga
:
Rp. 45.000
Status
:
Ada

Implementasi konkret dari visi postmodernisme Michel Foucault (1926-1984) terbukti dalam usahanya membongkar seksualitas dari urusan privat menjadi urusan public (fenomena yang selalu ditemukan dalam realitas masyarakat abad pertengahan dan modern). Foucault menilai bahwa fenomena tersebut justru akan menimbulkan kekacauan dan menyebabkan dekadensi moral. Masyarakat abad pertengahan dan masyarakat modern memperlihatkan bagaimana seks direpresi dan direduksi maknanya. Bahkan public diseragamkan wacananya ketika memperbincangkan seks. Jika seksualitas direduksi hanya kepada tahapan biologis-fisis semata maka yang terjadi adalah kekuasaan baru yang represif pula, di mana nilai-nilai tradisi yang baik dilucuti begitu saja.

Aksiologi diskursus seksualitas Foucault sesungguhnya bertujuan untuk merekonstruksi etika masyarakat postmodern melalui seks dengan menempatkan seksualitas (seks sebagai wacana) pada posisi yang benar. Upaya rekonstruksi Foucault hendaknya tidak saja ditafsir sebagai reaksi terhadap moralitas Victorian yang mendasari pemikirannya, melainkan untuk menciptakan tatanan etika masyarakat yang berbasis pada seks – yakni etika seksual yang membebaskan. 

Kamis, 24 Agustus 2017

The Political Economy of East Timor Development

Judul
:
The Political Economy of East Timor Development
Penulis
:
Joao Mariano De Sousa Saldanha
Bahasa
:
Inggris
Penerbit
:
Pustaka Sinar Harapan
Tahun Cetak
:
1994
Halaman
:
414
ISBN
:
979-416-306-6
Harga
:
Rp. 100.000
Status
:
Ada

On 17th July, 1976, East Timor became the 27th province of the Republic of Indonesia, because the majority of the people of that region wanted integration with the republic. Before that, part of the island of Timor had been under Portuguese rule 450 years.

This book makes very interesting reading for those who are not yet acquainted with this youngest province of Indonesia and its people and culture. It sketches, in brief, the arrival of colonialist Portugal in Timor and surroundings, followed by the exchange of territory plus a sum of money between Portugal and the Dutch, who colonialized Indonesia in 1851.

It continues with the struggle of the people for integration with Indonesia, followed by armed opposition from the little group of East Timorese, Fretilin, who wanted East Timor to be an independent state. Due to the latter, a number of nations still do not recognize the integration with Indonesia.

However, the facts prove that the East Timor people lead a much better and prosperous existence now, compared to the situation when the Portuguese left and prior to integration with the Republic of Indonesia.

And now, what next? Read this book!

Selasa, 22 Agustus 2017

East Timor A Western Made Tragedy

Judul
:
East Timor A Western Made Tragedy
Penulis
:
Mark Aarons & Robert Domm
Bahasa
:
Inggris
Penerbit
:
The Left Book Club
Tahun Cetak
:
1992
Halaman
:
96
ISBN
:
1 875 285 10 5
Harga
:
Rp. 100.000
Status
:
Ada

The massacre of an as yet undetermined number of unarmed civilians in Dili on 12 November 1991 was only latest in a series of massacres which have been carried out by the Indonesian army since the 1975 invasion. Indonesia’s 16-year occupation of East Timor has resulted in the death of 200,000 people by war, famine and repression. One-third of a whole people perished in a genocide comparable with Pol Pot’s in Cambodia.

Yet the West, including Australia, accepted Indonesia’s illegal annexation of East Timor almost without protest. And successive Australian governments –Whitlam’s, Fraser’s Hawke’s and Keating’s- encouraged, accepted and recognized Indonesia’s annexation of East Timor. Even after the Dili massacre, Australia signed a further treaty giving BHP and other oil companies a share in exploiting Timor Gap oil and gas.

Mark Aarons and Robert Domm have written a damning indictment of the Indonesia’s and their policies which will remind all Australians of the continuing tragedy going on just off our coast; a tragedy we helped to created.

Pembantaian Timor Timur, Horor Masyarakat Internasional

Judul
:
Pembantaian Timor Timur, Horor Masyarakat Internasional
Penulis
:
Joseph Nevins
Penerbit
:
Galang Press
Tahun Cetak
:
2008
Halaman
:
375
ISBN
:
978-602-8174-05-3
Harga
:
Rp. 80.000
Status
:
Ada

Timor Timur merdeka dari Indonesia setelah mereka menentukan nasib sendiri dengan referendum pada 30 Agustus 1999. Kemerdekaan yang berdarah-darah. Puncaknya meledak seusai pengumuman jajak pendapat pada 4 September tahun itu. Begitu rakyat Timor Timur menyatakan keinginanannya melepaskan diri dari belenggu Indonesia selama 24 tahun, kerusuhan massa pecah di mana-mana. Kerusuhan massa pecah di mana-mana. Kelompok paramiliter muncul di mana-mana, bikin onar, dan membantai orang-orang yang memperjuangkan kemerdekaan.

Sejak itu, Timor Timur kembali ke titik nol. Tiga tahun kemudian, 20 Mei 2002, ia merdeka. Dengan luka yang menganga tentu saja. Luka itu jelas menunjukkan bagaimana kejamnya perlakuan yang ia terima selama menjadi provinsi termuda di Indonesia. Ia sempat berada di "titik minus" peradaban. Bahkan sempat "hilang" dari jejak kemanusiaan, terusir dari tanahnya sendiri.

Buku ini mencoba memotret kejahatan kemanusiaan yang pernah melenyapkan tanah Lorosa'e tersebut. Ditulis secara empirik berdasarkan laporan kekacauan dan amuk massa 1999, buku ini secara tajam mengupas keterlibatan negara dalam upaya pengerdilan sebuah bangsa. Analitif dan reflektif. Menyakitkan bagi mereka yang terlibat, tetapi menyembuhkan peradaban.

Senin, 21 Agustus 2017

Andmesh Kamaleng “Perjalanan Inspiratif Menuju Impian”

Judul
:
Andmesh Kamaleng “Perjalanan Inspiratif Menuju Impian”
Penulis
:
Jeksi Siokain
Penerbit
:
Valemba
Tahun Cetak
:
2017
Halaman
:
162
ISBN
:
978-602-50145-0-5
Harga
:
Rp. 35.000
Status
:
Ada

Babak terakhir yang sangat menegangkan “Making Love Out of Nothing At All” (Air Supplay, Cipt. Jim Steinman) adalah lagu yang dipilih Andmesh untuk menutup semua babak yang dijalani selama ini. Dengan performance yang maksimal Andmesh disambut macam-macam teriakan bahagia dan tepukan tangan penuh semangat dari para penonton di studio dan mungkin juga para Andmeshia yang sedang menonton di rumah, Gubernur NTT dan sang ibu yang hadir pun mengeluarkan air mata penuh bangga dan haru. Special standing applause dari para expert dan hasil vote 80% (selisih 18% dari sang juara 2, Fauziyah Khalida) memberikan kepastian bahwa Andmesh Kamaleng layak menjadi juara Rising Star Indonesia Season 2 tahun 2017 setelah berjuang keras sejak November 2016.

Semua media telah menyampaikan ke publik bahwa Andmesh sudah mulai dan sering menyanyi sejak berumur 5 tahun, demikian pula buku ini. Andmesh sudah sering menjuarai berbagai lomba sejak masih kecil. namun bagi kebanyakan orang Kupang, menjadi juara di kampong sendiri bukan sesuatu yang besar, belum cukup menjadi bintang, walaupun ada potensi bintang dalam diri orang itu, ataukah mungkin ini sering ada dalam pemikiran kebanyakan dimanapun itu. Seseorang baru akan disebut bintang jika menjuarai ajang nasional atau internasional. Seseorang baru diakui jika namanya dipublish oleh media.

Kamis, 10 Agustus 2017

Masters of Terror, Indonesia’s Military and Violence in East Timor

Judul
:
Masters of Terror, Indonesia’s Military and Violence in East Timor
Editor
:
Richard Tanter, Desmond Ball dan Gerry Van Klinken
Penerbit
:
Rowman & Littlefield Publishers, Inc.
Bahasa
:
Inggris
Tahun Cetak
:
2006
Halaman
:
221
ISBN
:
978-0-7425-3834-4
Harga
:
-
Status
:
Kosong

The terror campaign by pro-Indonesian armed group before, during, and after East Timor’s independence referendum in 1999 was a blatant challenge to the international community as many of the acts of murder, political intimidation, destruction, and mass deportation took place before the eyes of the world. Yet still the ultimate responsibility has been denied and obsdured. Master of Terror provides an authoritative analysis and documentation of the brutal operations carried out by the Indonesian army and its East Timorese allies. The authors carefully assamble detailed accounts of the actions of the major Indonesian officers and East Timorese militia commanders accused of gross human rights violations. This indispensable work explores a horrific frontal attack on democracy and calls for the establishment of an international tribunal for crime against humanity in East Timor.


Selasa, 08 Agustus 2017

Perempuan, Media dan Politik

Judul
:
Perempuan, Media dan Politik
Penulis
:
Isidorus Lilijawa
Penerbit
:
Ledalero
Tahun Cetak
:
2010
Halaman
:
308
ISBN
:
978-979-94-4758-2
Harga
:
Rp. 65.000
Status
:
Kosong

Buku Perempuan, Media dan Politik ini menarik karena ditulis oleh seorang cendekiawan muda yang tidak hanya mengurung diri dalam menara gading ilmu pengetahuan, tapi berani mengambil keputusan menceburkan diri ke ranah politik praktis sebagai anggota legislatif.

Penulis menunjukkan bahwa persoalan seputar Perempuan, Media dan Poltik hanya ditemukan solusinya jika ketiganya dimengerti dan dielaborasi sebagai sebuah jalinan relasi. Penghentian marginalisasi kaum perempuan dalam pelbagai wajah membutuhkan sebuah politik demokrasi delibaratif yang mampu mendongkrak partisipasi kaum perempuan dalam ranah politik. Partisipasi politis yang sesungguhnya mengandalkan adanya akses terhadap informasi dan proses pengambilan keputusan politis.

Defisit epistemis yang dialami kaum perempuan dapat diatasi jika media massa memiliki wawasan akan kesetaraan gender dan memainkan peran publiknya dengan berpijak pada etika ruang publik yakni pencerdasan, pemberdayaan, solidaritas dan pengawasan sosial. Etika ruang publik yang memiliki wawasan dan kesetaraan gender membutuhkan sebuah politik emansipatoris yang membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi kaum perempuan dan kelompok marginal lainnya dalam proses pengambilan keputusan politis.


Senin, 07 Agustus 2017

Perang Tersembunyi Sejarah Timor Timur yang Dilupakan

Judul
:
Perang Tersembunyi Sejarah Timor Timur yang Dilupakan
Penulis
:
John G. Taylor
Penerbit
:
Forum Solidaritas untuk Rakyat Timor Timur (Fortilos)
Tahun Cetak
:
1998
Halaman
:
389
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong

Perang di Timor Timur, pulau terpencil yang terletak di sebelah utara Australia dan ribuan kilometer di sebelah timur Jakarta tidak banyak diketahui orang. Perang yang tak kunjung tuntas sejak penyerbuan Indonesia bulan Desember 1975. Dunia mendiamkannya, karena selain letaknya yang jauh, juga kepentingan ekonomi dan geopolitik negara-negara besar di kawasan ini: Indonesia berpenduduk terbesar kelima dunia, minyak dan sumber alamnya melimpah, lokasinya sangat strategis. Tak heran bahwa AS, Jepang, dan Australia berupaya mengebaikan perang yang dilupakan ini.

Namun persoalan ini tak akan lenyap begitu saja, berita tentang kekejaman terus saja mencapai  dunia luar. Portugal, bekas penguasa colonial pulau itu, tidak mengakui pencaplokan oleh Indonesia. Rakyat Timor Timur tidak pernah berhenti melawan.

Seperti penyerbuan Iraq terhadap Kuwait, ilegalitas dan kebrutalan tindakan Indonesia menjinakkan rakyat pulau itu memunculkan pertanyaan tentang penegakan resolusi PBB dan penghormatan hak asasi manusia, juga tuntutan rakyat Timor Timur untuk menentukan nasibnya sendiri sebagai bangsa.

John G. Taylor adalah Pengajar Senior Ilmu Sosial dan Direktur Pusat Sinologi pada South Bank Polytechnic , London. Ia juga editor Timor Link di Catholic Institute of International Relations.

Minggu, 06 Agustus 2017

Album Seni Budaya Nusa Tenggara Timur, Cultural Album of East Nusa Tenggara


Judul
:
Album Seni Budaya Nusa Tenggara Timur, Cultural Album of East Nusa Tenggara
Penulis
:
Nyoman Tusan & Abidan M. Marbun
Penerbit
:
Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1981/1982
Halaman
:
161
ISBN
:
-
Status
:
Kosong

Salah satu jalur kebijaksanaan pembangunan di bidang kebudayaan perlu diarahkan sedemikian rupa sehingga pengelolaan komunikasi kebudayaan dapat menuju kea rah peningkatan dan penyebarluasan khasanah budaya.

Yang dimaksud dengan komunikasi kebudayaan ialah penyebarluasan informasi tentang kebudayaan Indonesia dalam rangka pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional. Penyebaran informasi kebudayaan sekaligus dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kesadaran berbudaya masyarakat untuk menghargai, menghayati dan mengembangkan nilai luhur budaya bangsa, kihususnya para generasi muda.

Salah satu media untuk dapat menyebarluaskan informasi tersebut adalah melalui Album Seni Budaya yang dilaksanakan oleh Proyek Media Kebudayaan Jakarta.

Sabtu, 05 Agustus 2017

Skandal Sastra

Judul
:
Skandal Sastra, Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh dan Kriminalisasi Saut Situmorang
Editor
:
Dwi Cipta dan Wahmuji
Penerbit
:
Indie Book Corner
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
268
ISBN
:
978-602-3091-44-7
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Kosong

Buku "Skandal Sastra" ini berisi perdebatan tajam antara para sastrawan, pengamat, dan kritikus sastra Indonesia modern sebagai reaksi atas terbitnya buku "33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh" (Editor Jamal D. Rahman, tahun 2014, tebal 734 halaman). Buku ini mengundang kontroversi. Yang menjadi sebab kontroversi adalah masuknya nama tokoh konsultan politik dan pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA ke dalam buku ini dan posisinya sejajar dengan tokoh-tokoh sastra Indonesia lain, seperti Chairil Anwar, HB Jassin, WS Rendra, dan lain-lain. Banyak tokoh yang menentang masuknya nama Denny JA. Terjadilah perdebatan tajam sepanjang tahun 2014-2015.

Buku "Skandal Sastra" menghimpun perdebatan itu. Sebanyak 28 artikel opini sastra dari 18 penulis sastra terhimpun dalam buku "Skandal Sastra" ini. Salah satunya adalah artikel opini milik Yohanes Sehandi yang pernah dimuat harian "Flores Pos" (Ende) edisi Selasa, 14 April 2015, berjudul "Debat Sastra Berujung Pidana?" terdapat pada halaman 259-265 buku ini. Sebagaimana buku perdebatan (kontroversi) yang lain, buku ini sangat menarik, enak dibaca dan perlu.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...