Rabu, 13 Desember 2017

Timor Timur Sebuah Memoar

Judul
:
Timor Timur Sebuah Memoar
Penulis
:
Naldo Rei
Penerbit
:
Circa
Tahun Cetak
:
2017
Halaman
:
331
ISBN
:
978-602-74549-6-5
Harga
:
Rp. 95.000
Status
:
Ada

Akulah kaer fatuk, penutur riwayat bangsaku.
Aku memikul cerita-cerita bagai batu-batu
berat, tak melupakan satu pun.
Pada malam-malam genting aku
menguburkan sejumlah batu, di bawah
pohon-pohon hama yang akarnya
tertanam jauh di dasar bumi.
Dalam bahaya, aku telah menjadi pohon
hama itu sendiri, rambutku yang tebal 
dan panjang terjalin, tanda memohon
perlindungan dari tanah sakral.
Sang surya telah terbit, Timor Lorosa'e,
tanah leluhurku, lalu kugali batu-batu
itu, kutarik keluar. Inilah ceriamu
dan ceritaku. NALDO REI

Selasa, 12 Desember 2017

Sastra Indonesia di NTT Dalam Kritik dan Esai

Judul
:
Sastra Indonesia di NTT Dalam Kritik dan Esai
Penulis
:
Yohannes Sehandi
Penerbit
:
Ombak
Tahun Cetak
:
2017
Halaman
:
196
ISBN
:
978-602-258-467-4
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Kosong


Yohanes Sehandi telah membuat peta lengkap tentang kesusastraan di NTT yang tidak terpisahkan dengan kesusastraan kita: kesusastraan Indonesia. Dalam buku ini, kita dapat mencermati perjalanan sejarahnya, kiprah kesastrawanannya, dan esai-esai kritiknya yang cair dan mengasyikkan. Jadi, ada usaha sangat serius yang dilakukan Sehandi untuk memperkenalkan karya-karya para sastrawan NTT ke panggung sastra nasional Indonesia. Tentu saja, seberapa pun besar-kecilnya, mereka, para sastrawan NTT itu, telah menyumbangkan buah kreativitas dan kiprah kesastrawanannya sebagai bagian dari kesusastraan Indonesia.

Saya bahagia Yohanes Sehandi telah memilih jalan yang benar. Terlalu amat sedikit kritikus sastra di negeri ini, sementara karya-karya sastra puisi, cerpen, novel, drama, terus berlahiran. Karya-karya itu perlu dijembatani agar ada gerak resipokral yang dinamis, kreatif, dan sehat. Kritikus sesungguhnya juga berfungsi sebagai juru bicara yang menghubungkan pengarang-teks-pembaca. Tugas kritikus, dengan sedaya-upayanya, dengan keluasan wawasan pengetahuannya, mengungkap kekayaan teks, menerjemahkan makna yang tersembunyi yang berada di balik teks sastra. 

Akhirnya, saya perlu menyampaikan selamat atas kehadiran buku Sastra Indonesia di NTT dalam Kritik dan Esai ini. Telah hadir Yohanes Sehandi, kritikus dari Indonesia Timur. Kelak, kita dapat menempatkannya sebagai teman bertengkar dalam perkara sastra Indonesia. Sebab, pertengkaran pemikiran perlu untuk menggairahkan kehidupan kesusastraan dan pengetahuan secara lebih luas, tidak merayap lesu dan stagnan. Sastra Indonesia di belahan wilayah mana pun di negeri ini, harus dapat bergerak dinamis, kreatif, dan bahagia! (Maman S. Mahayana)

Minggu, 10 Desember 2017

Informasi Koleksi Musik Tradisonal Indonesia

Judul
:
Informasi Koleksi Musik Tradisonal Indonesia
Editor
:
Drs. Trigangga
Penerbit
:
Museum Nasional
Tahun Cetak
:
2008
Halaman
:
77
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 70.000
Status
:
Ada

Koleksi musik tradisonal merupakan salah satu jenis koleksi yang sangat diminati oleh masyarakat. Instrumen musik tradsional ini dipamerkan di beberapa ruang pameran tetap, baik koleksi prasejarah, arkelogi, maupun etnografi. Dalam upaya pengayaan informasi dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap musik tradisonal, maka diterbitkan buku “Informasi Koleksi Musik Tradisional Indonesia”.

Di dalam buku ini disajikan berbagai alat musik tradisional yang meliputi: 1) idiafon, yaitu jenis alat musik yang sumber bunyinya adalah badan alat musik itu sendiri, seperti calung dan kentongan; 2) kordofon, yaitu alat musik dengan sumber bunyi dari dawai-dawai yang dimainkan dengan cara dipetik maupun digesek, seperti sasando dan rebab; 3) membranofon, yaitu alat musik yang bunyinya bersumber dari membran, seperti gendang dan rebana; 4) aerofon, yang sumber bunyinya berasal dari udara, baik melalui tiupan untuk menggetarkan lidah-lidah (reed), atau kolom udara, seperti organ mulut (keledi) dan serunai; dan 5) gemelan, yang terdiri atas gamelan Jawa, gamelan Banjar, dan gamelan Rame.

Koleksi alat musik tradisonal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) diantaranya Moko (Alor), Jungga (Sumba), Sitar Tabung / Dakadao (Timor), Sitar Bambu / Dakedun (Flores), Sasando (Rote), Gendang & Gendang Tangan (Sumba), Gendang (Timor), Sulingganda / Foy Doa (Ngada), Sulingganda Tiga / Foy Dogo (Flores).

Kamis, 07 Desember 2017

Pakaian Daerah Wanita Indonesia

Judul
:
Pakaian Daerah Wanita Indonesia
Penyusun
:
Judi Achjadi
Penerbit
:
Djambatan
Bahasa
:
Indonesia & Inggris
Tahun Cetak
:
1986
Halaman
:
115
ISBN
:
979-428-022-4
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong

Buku ini ditulis sebagai suatu pegangan, yang memberikan petunjuk-petunjuk selengkapnya tentang bagaimana caranya mengenakan dan membuat beberapa macam pakaian daerah. Dalam tiap-tiap bab diberikan keterangan mengenai pakaian adat, beberapa saran bagi penyesuaian terhadap penggunannya dengan pakaian modern, dan penggantian (substitusi) dengan bahan-bahan yang serupa apabila dapat dilaksanakan; dan pola-pola bagi baju-baju, celana (apabila dipakai) dan beberapa macam perhiasan. Corak pakaian yantg diulas dari Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah Timor Barat, Rote dan Sumba. 

Rabu, 06 Desember 2017

Kupang Dalam Kancah Persaingan Hegemoni Kolonial Tahun 1653-1917

Judul
:
Kupang Dalam Kancah Persaingan Hegemoni Kolonial Tahun 1653-1917
Penulis
:
Munandjar Widiyatmika
Penerbit
:
Pusat Pengembangan Madrasah
Tahun Cetak
:
2010
Halaman
:
190
ISBN
:
978-979-16280-6-8
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong

Hingga sekarang telah cukup beragam tulisan tentang Kupang seperti Die Grundung und Ersten Jahre des Fortes Concordia zu Kupang auf Timor 1648-1660 oleh Herman Fiedler, Van der Chijs tahun 1874 juga menulis buku bertajuk Koepang Omtreek 1750, lalu A. Haga tahun 1882 merilis De Slag bij Penefoey en vandrig Lip, J. J. Detaq tahun 1971 meluncurkan Kota Kupang Selayang Pandang. Tahun 1980, Munandjar Widiyatmika juga merilis hasil penelitiannya dalam buku bertajuk Sejarah Sosial Kota Kupang dan pada tahun 2007 A. Z Soh dan Maria N. D. K. Indrayana menulis Timor Koepang dari Dahulu Sampai Sekarang.

Kupang merupakan kota tempat bertemunya berbagai bangsa, seperti Cina, Arab, India dan Eropa. Selanjutnya,seiring majunya teknologi pelayaran, justru kedua bangsa dari Eropa, yaitu Belanda dan Portugis yang lebih eksis. Dari mulanya hanya berdagang hasil bumi, lambat laun keduanya justru menanamkan kuku kekuasaan. Hegemoni dan persaingan pengaruh kedua bangsa ini berpengaruh besar terhadap berbagai perubahan sosial politik dan kebudayaan. Dapat dikemukakan bahwa sejarah Kupang terutama periode tahun 1653 sampai 1917 membuatnya menjadi salah satu kota yang mengalami persaingan kekuasaan kolonial paling panjang di Indonesia (sekitar dua setengah abad).

Munandjar Widiyatmika, termasuk konsisten mengamati sejarah Kupang khususnya dan Nusa Tenggara Timur umumnya. Dalam kurun tiga tahun terakhir tidak kurang enam buku telah dirilisnya seperti Kapita Selekta Muatan Lokal Nusa Tenggara Timur, Cendana & Dinamika Masyarakat Nusa Tenggara Timur, Lintasan Sejarah Bumi Cendana, Kebudayaan Masyarakat di Bumi Cendana, dan Menelusuri Jejak Islam di Bumi Cendana serta buku Kupang dalam Kancah Persaingan Hegemoni Kolonial Tahun 1653-1917 ini. 

Selasa, 05 Desember 2017

15 Tahun Pos Kupang Suara Nusa Tenggara Timur

Judul
:
15 Tahun Pos Kupang Suara Nusa Tenggara Timur
Editor
:
Tony Kleden, Maria Matildis Banda & Dion DB Putra
Penerbit
:
PT. Timor Media Grafika
Tahun Cetak
:
2007
Halaman
:
354
ISBN
:
978-979-17097-0-5
Harga
:
Rp. 90.000
Status
:
Kosong

Tanggal 1 Desember 2007, Harian Umum Pos Kupang genap 15 tahun meniti titian perjalanannya. Bagi suatu institusi pers, tenggang waktu 15 tahun itu rasanya masih terlalu belia, pengalamannya belum banyak. Dan, keunggulannya masih agak sulit diukur.

Meski demikian Pos Kupang telah memenangkan sejarah ketika dia tampil sebagai harian pertama yang terbit di NTT. Karena itu bukan berlebihan kalau dikatakan bahwa dalam jagat pers NTT, Pos Kupang telah menjadi sebuah legenda. Legenda itu semakin penting disebut mengigat begitu banyak dan beragamnya kesulitan dalam merintis sebuiah harian di NTT.

Dalam lima belas tahun usianya, dengan sisi lebih dan kurangnya, Pos Kupang sudah banyak menorehkan sejarah, membukukan banyak prestasi dan sebaliknya juga mencatat aneka kekurangan. Dalam lima belas tahun usianya, Pos Kupang telah menjadi Socius, sahabat yang secara rutin mengunjungi pembacanya. Dia melaporkan banyak hal. Mulai dari kesenjangan sosial hingga sukses pertumbuhan. Ia ikut mencari jalan keluar, bukan sekedar mengecam dan mengkritik. Ia berperan menyampaikan fakta dan opini kepada masyarakat. Ia menjadi istrumen perluasan cakrawala, dinamisasi, dan daya kritik masyarakat.

Diantara untaian sejarahnya, di sekeliling prestasinya dan di antara reruntuhan kekurangannya, Pos Kupang telah turut dibangun, diberi pijakan, diberi warna dan diangkat pamornya oleh begitu banyak orang. Dari para awaknya, para agen dan loper koran, dari para pembaca, hingga para penulis artikel.


Senin, 04 Desember 2017

Sejarah Gereja Katolik Pulau Timor dan Sekitarnya: Tahun 1556-2013

Judul
:
Sejarah Gereja Katolik Pulau Timor dan Sekitarnya: Tahun 1556-2013
Penyunting
:
Ladis Naisaban                                                           
Penerbit
:
Lapopp Press
Tahun Cetak
:
2013
Halaman
:
407
ISBN
:
978-602-18146-5-9
Harga
:
Rp. 100.000
Status
:
Ada

Herbert Butterfield, seorang ahli sejarah berkebangsaan Inggris pernah berkata: lebih dari segala-galanya, kekuatan ingatan historislah yang telah mampu mengikatkan orang Israel bersama sebagai suatu bangsa. Pernyataan ini memiliki makna bahwa sejarah itu bukanlah suatu peristiwa masa lalu semata, bukan pula suatu memori untuk sekedar dilihat di saat-saat tertentu, tetapi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan itu sendiri. Dia mengikat ketiga patahan waktu masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Ikatan itu semakin kental dan kuat ketika Yahwe yang mereka imani berperan penting menentukan arah kehidupan mereka. Kepercayaan ini yang membuat orang Israel yakin bahwa mereka itu satu bersama Yahwe sejak awal, di saat sekarang dan akan tetap satu di masa yang akan datang.

Demikian juga sejarah Gereja Katolik Pulau Timor, bukanlah sekedar menelusuri ketiga patahan waktu yang ada, atau sekedar menulis kembali setiap peristiwa yang terjadi, tetapi adalah sejarah keselamatan Allah sendiri yang dibawa oleh para nabi modern yaitu para misionaris mulai dari Imam-imam Dominikan, OFM, Salib Suci, Imam-imam Projo Belanda, Yesuit, dan SVD. Allah sendiri yang mengutus para nabi modern itu untuk menyelamatkan umat Timor dari kekafiran, kebodohan, dan keterbelakangan hidup.

Keunikan buku ini bukan sekedar menulis kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah Gereja Katolik Timor tetapi juga membuka tabir asal usul orang Timor dan bagaimana perjumpaan budaya Timor dengan iman Kristiani. Isi buku ini bukan sekedar menambah wawasan anda tentang sejarah perjuangan para misionaris di Gereja Timor, tetapi lebih dari itu anda akan semakin yakin dan percaya bahwa Tuhan masih terus bekerja untuk menyelamatkan umat-Nya, lewat Gereja Timor.


Minggu, 03 Desember 2017

Linguistik Bandingan Tipologis

Judul
:
Linguistik Bandingan Tipologis
Penulis
:
Gorys Keraf
Penerbit
:
PT. Gramedia
Tahun Cetak
:
1990
Halaman
:
197
ISBN
:
979-403-864-4
Harga
:
Rp. 75.000
Status
:
Kosong

Buku ini merupakan hasil penelitian penulisnya selama bertahun-tahun dan telah diujicobakan untuk mata kuliah Linguistik Bandingan Tipologis di Fakultas Sastra UI.

Buku Linguistik Bandingan Tipologis ini membicarakan: klasifikasi tipologi fonologis, tipologi morfologis  abad XIX, tipologi morfologi abad XX, tipologi sintaktis, tipologi semantik, tipologi dan perubahan historis, dan semestaan bahasa. Tiap bab diawali dengan Sasaran/Tujuan belajar dan diakhiri dengan Tugas (yang berisi soal-soal).

Buku ini cocok untuk dosen linguistik dan para mahasiswa yang mengambil kejuruan linguistik di fakultas sastra dan IKIP.

Sabtu, 02 Desember 2017

Linguistik Bandingan Historis

Judul
:
Linguistik Bandingan Historis
Penulis
:
Gorys Keraf
Penerbit
:
PT. Gramedia
Tahun Cetak
:
1996
Halaman
:
239
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 65.000
Status
:
Ada

Bahasa-bahasa yang hidup dewasa ini di muka bumi tidaklah muncul begitu saja. Sebelum sampai pada bentuknya yang sekarang, sudah pasti bahasa-bahasa itu mengalami perjalanan sejarah yang panjang dari bahasa asal (purba)-nya. Oleh sebab itu, untuk mempelajari bahasa-bahasa yang ada sekarang, orang pun perlu mengetahui seluk-beluk dan perkembangan bahasa-bahasa itu pada masa silam.

Buku Linguistik Bandingan Historis ini mencoba membahas asal-usul bahasa-bahasa di dunia dan teori-teori mengenai hal tersebut, seraya mengadakan perbandingan antara bahasa-bahasa yang serumpun. Selain itu, Gorys Keraf juga mengetengahkan sejumlah metode yang lazim dipakai dalam perbandingan bahasa. Semua itu dibicarakan secara sistematis, berikut contoh-contoh dan diagram-diagram.

Mengingat luasnya wawasan pengarangnya dan penguasaan yang baik atas masalah yang dibahas, serta mengingat langkahnya buku semacam ini di Indonesia, sudah selayaknya para mahasiswa dan dosen linguistik di perguruan tinggi memiliki buku ini. Mereka yang menaruh minat pada asal-usul dan sejarah bahasa, buku ini amat banyak manfaatnya.

Jumat, 01 Desember 2017

Ikan-Ikan Hias dari Pasir Putih

Judul
:
Ikan-Ikan Hias dari Pasir Putih
Penulis
:
Gerson Poyk
Penerbit
:
PD. Lukman
Tahun Cetak
:
1985
Halaman
:
25
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 35.000
Status
:
Ada

“Paman Tony pernah melatih para pemuda dan pemudi di Bali untuk menjadi penyelam pemandu turis-turis asing yang mau menikmati keindahan flora dan fauna perairan Indonesia. Ia pernah membentuk kelab renang dan selam dan bertindak sebagai pelatih. Ia pernah disewa para ahli biologi laut dalam ekspedisi-ekspedisi ilmiah. Dengan demikian ia banyak belajar mengenai ilmu kelautan.

Itulah Paman Tony, pamanku yang berasal dari Pulau Rote, pulau terselatan di Indonesia. Sebagai putri Indonesia yang lahir di Pulau Rote –pulau yang selalu dihempas gelombang samudra itu- sudah tentu akan sangat cinta pada laut. Begitu pamanku menjadi penyelam profesional, aku lebih cinta lagi laut dan lambat laun timbul cita-cita dalam diriku untuk menjadi sarjana biologi di kemudian hari.”

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...