Kamis, 25 Januari 2018

Lontar: Pohon Kehidupan Masyarakat Rote

Judul
:
Lontar: Pohon Kehidupan Masyarakat Rote
Penulis
:
Paul. A. Haning
Penerbit
:
CV. Kairos
Tahun Cetak
:
2009
Halaman
:
86
ISBN
:
978-979-1443-08-1
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong

Pohon lontar termasuk rumpun (bangsa) palma. Dalam bahasa Melayu umum, semua palma setempat yang menghasilkan cairan untuk minuman keras, disebut tuak. Tuak juga berarti nira atau nira yang diragikan. Sedang dalam bahasa Rote dan Timor, lontar disebut tua, Sabu (duwe), Solor (tuak pokang), Jawa (siwalan), Madura (manjangan ‘pohon jantan’ dan ta’al ‘pohon betina), Lombok (tal), Bima (ta’a), Makassar (tola), Flores (kori/koli), Seram (kolir watan), bahasa Kupang (tuak), Sansekerta (tala), Portugis (palmeira), Inggris (palmyr), Belanda (jagerboom) dan Latin (borassus).

Dalam buku “The Natural History of Palm (1966)” karangan Prof. E. Y. H Cormer, Fox mengutip sebagai berikut: “Di antara semua tanaman, pohon palma adalah yang paling khusus. Batangnya yang lurus dimahkotai dengan daun-daun raksasa adalah gambaran yang sempurna, secara umum atau filsafat dari suatu pohon. Tidak menjadi aus karena percabangan. Di semua bagian dunia yang panas bentuk itu terpancang dengan sederhana yang agung dalam suatu pemandangan alam. Terwujud dalam lebih dari 2000 macam dan beberapa ratus jenis, masing-masing dibatasi oleh iklim, daerah dan sejarah geografi”.

Selanjutnya Fox mengatakan (1996-263) bahwa beberapa janis palma mempunyai peran yang tampak penting dalam sejarah kehidupan manusia. Selama berabad-abad jenis-jenis palma itu telah memenuhi kebutuhan berbagai suku bangsa di dunia dan kadang-kadang merupakan mata pencaharian pokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...