Rabu, 25 September 2019

Keterjalinan dalam Keterpisahan

Judul
:
Keterjalinan dalam Keterpisahan, Mengupayakan Teologi Interkultural dari Kekayaan Simbol Ritus Kematian dan Kedukaan di Sumba dan Mamasa
Penulis
:
Aguswati Hildebrandt Rambe
Penerbit
:
Yayasan OASE INTIM
Tahun Cetak
:
2014
Halaman
:
412
ISBN
:
978-602-18655-5-2
Harga
:
Rp. 120.000
Status
:
Kosong


Pertanyaan-pertanyaan mendasar yang menjadi benang merah dari keseluruhan kerangka bangunan karya ini adalah:
Bagaimana perjumpaan dan interaksi antara iman Kristen dengan agama local yang berlangsung justru di saat-saat krisis seperti pada peristiwa kematian dan kedukaan, terjadi secara konstruktif?
Bagaimana gereja melihat perjumpaan ini sebagai “kesempatan” pembelajaran, intropeksi dan pengayaan bentuk-bentuk pelayanan yang berdasar pada kebutuhan umatnya?
Bagaimana gereja dan umat Kristen keluar dari paradigm “hitam-putih” dan ketegangan dilematis dalam menyikapi pelaksanaan ritus kematian agama-agama lokal?
Penekanan utama dalam kajian ini adalah upaya “menemukan” (ent-decken: menyingkap apa yang tersembunyi) secara kritis, baik itu elemen-elemen yang terdapat di dalam ritus dan kearifan local, maupun di dalam ajaran, tradisi dan praksis gerejawi. Hasil temuan ini digunakan dalam proses merancang bangun serta pembaharuan teologi dan praksis kontekstual.

Selasa, 24 September 2019

Sejarah Wilayah Perbatasan Nusa Tenggara Timur – Timor Leste Satu Gunung Dua Dunungan

Judul
:
Sejarah Wilayah Perbatasan Nusa Tenggara Timur – Timor Leste Satu Gunung Dua Dunungan
Penulis
:
Prof. Dr. S. Hudijono; Drs. Munandjar Widiyatmika & Drs. Djakariah M.Pd
Penerbit
:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
2012
Halaman
:
331
ISBN
:
978-979-1274-63-0
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong



Sejarah Wilayah Perbatasan NTT-Timor Leste merupakan akumulasi dinamika sejarah Perbatasan yang panjang. Pada masa pra kolonial Timor merupakan suatu wilayah yang bersatu di lingkungan kerajaan Wesei Wehali yang berpusat di Laran, Belu Selatan. Kerajaan Wesei Wehali yang diperintah raja yang bergelar Maromak Oan. Dalam menjalankan pemerintahan Wesei Wehali dibantu pejabat yang bergelar Liurai. Di wilayah bagian Timur yakni wilayah matahari terbit (rai Loro Sae) diperintah Liurai Likusaen. Di wilayah bagian Barat atau wilayah matahari terbenam (rai Loro Toba) diperintah Liurai Sonbai. Sedangkan dibagian tengah di Belu rai Wehali dikuasai oleh Liurai Fatuaruin. Kerajaan Wesei Wehali mengalami kemerosotan akibat serangan Portugis tahun 1642. Kerajaan-kerajaan kecil memisahkan diri. Hegemoni Wesei Wehali digantikan Portugis Hitam/Kase Metan di Noemuti. Sejalan dengan kedatangan bangsa Barat yakni Portugis dan Belanda di Timor, terjadi persaingan wilayah kekuasaan yang melibatkan para raja local yang menimbulkan perpecahan. Persaingan wilayah melalui serangkaian peperangan menimbulkan pergeseran wilayah, system pemerintahan tradisional dan pergeseran kependudukan akibat pengungsian. Portugis yang semula berkedudukan di Lifao sejak tahun 1702 sampai 1769 dipindahkan ke Dili sejak tahun 1769. Sedangkan Belanda mempunyai kedudukan di Benteng Concordia di Kupang.
Upaya mengatasi persaingan kekuasaan kolonial dan masalah perbatasan, dilakukan melalui sejumlah perjanjian. Tahun 1859 dilakukan perjanjian Lisabon, diikuti Konvensi London tanggal 1 Juli 1893 yang disahkan dalam Konvensi London 1904 yang menetapkan garis perbatasan kedua belah pihak. Keputusan Mahkamah Arbitrase 25 Juni 1914 dan selanjutnya Provinsial Agreement tanggal 8 April 2005. Serangkaian perjanjian tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan tentang garis perbatasan, wilayah perbatasan dan pertukaran wilayah perbatasan. Dari segi politik permasalahaan perbatasan dianggap telah selesai. Namun menyisahkan sejumlah masalah social, ekonomi dan budaya diwilayah perbatasan yang belum tuntas penanganannya. Maka masih diperlukan upaya mengatasi permasalahaan dan pembangunan wilayah perbatasan yang berorientasi perbaikan kesejahteraan masyarakat di perbatasan.

Memori Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 1958-1972 Buku III

Judul
:
Memori Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 1958-1972 Buku III
Penulis
:
-
Penerbit
:
Biro Administrasi Umum Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi NTT
Tahun Cetak
:
1972
Halaman
:
326
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Memori untuk satu Propinsi adalah bahan dasar tentang keadaan dan pelaksanaan tugas, yang akan diwariskan pada tiap pejabat pegganti, dan sekaligus menjadi pertanggungjawab yang dinilai untuk masa lama mendatang.
Propinsi muda yang mendapat bantuknya pada tanggal 20 Desember 1958, harus merintih melampaui masa lalu yang diterlantarkan, kemudian hidup dalam kancah politik serba kotak-kotakan di mana dipaksa tunduk pada jalur merah yang sedang digarap, suatu kehidupan politik idiologis yang dipertentangkan, demi dicapainya tujuan meskipun pembangunan harus dikorbankan.
Tahun 1965, Juli 18, hari Sabtu, kami boleh ikut membantu Bapak Gubernur W. J. Lalamentik melalui satu pelantikan sebagai Wakil Gubernur oleh Menteri Dalam Negeri Dr. Sumarno Sosroatmodjo.
Sejak saat ini kami mendambakan untuk menjadi suatu alat yang berguna dalam tangan Gubernur untuk merubah wajah Nusa Tenggara Timur. Gagasan: Jalan – bangun jalan untuk mengurangi isolasi, dan dalam keadaan terbuka, serta berbagai pendekatan membawa masyarakat pada mental membangun, dengan pola ekonomis denken dan ekonomis daad. Bangunan air – tetesan air harus dimanfaatkan melalui pengendalian, penyimpanan, hingga benar-benar menghayati hidup lestari.
Hanya dengan menanam sekali lagi menanam, yang dapat dilakukan oleh tiap orang, Propinsi ini akan bergerak dari Agraris minus ke Agraris plus dan memasuki agraris industriel. Penggalian potensi, di darat, laut, dan perut bumi menjadi bahan penelitian, dan pendidikan yang dikembangkan serta Perguruan Tinggi, merupakan laboraturium yang member kepastian arah dan Karya ilmiah untuk kekaryaan selanjutnya.
Terima kasih kepada: Staf Kantor Gubernur, Anggota Muspida, Pimpinan Dinas/Jawatan serta semua fihak yang telah membantu dalam penyusunan; karena tanpanya, Memori ini pasti tidak ada.
Segala kekurangan, kiranya dapat dilengkapi kelak, karena pelaksanaan pemerintahan yang merupakan seni, banyak membutuhkan perasaan-perasaan yang tidak dapat dinilai dan dilakukan secara systimatis, terlebih nilai kemanusiaan yang sebenarnya tidak dapat didekap oleh Ilmu Pengetahuan, akan tetapi sebaliknya, Pemerintahan dilihat sebagai obyek dari pada Ilmu Pengetahuan, ia harus bersifat terbuka dan mau menerima terhadap kritik yang diberikan demi kemajuan bagi jalannya Pemerintahan itu sendiri.
Dalam doa dan harap biarlah kerja kita menjadi benteng spiritual/materil bagi kebangunan rakyat Indonesia di Propinsi Nusa Tenggara Timur serta memohonkan lindungan, naungan Tuhan yang Maha Esa.
Mudah-mudahan “Memori” ini ada gunanya bagi penilaian, pengembangan Tanah Kesayangan di ufuk timur, Flobamora tercinta.
Dipersembahkan: (Pada: Akhir tugasnya, 7 Juli 1972 Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Cap/ttd  El Tari)

Memori Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 1958-1972 Buku II

Judul
:
Memori Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 1958-1972 Buku II
Penulis
:
-
Penerbit
:
Biro Administrasi Umum Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi NTT
Tahun Cetak
:
1972
Halaman
:
462
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Memori untuk satu Propinsi adalah bahan dasar tentang keadaan dan pelaksanaan tugas, yang akan diwariskan pada tiap pejabat pegganti, dan sekaligus menjadi pertanggungjawab yang dinilai untuk masa lama mendatang.
Propinsi muda yang mendapat bantuknya pada tanggal 20 Desember 1958, harus merintih melampaui masa lalu yang diterlantarkan, kemudian hidup dalam kancah politik serba kotak-kotakan di mana dipaksa tunduk pada jalur merah yang sedang digarap, suatu kehidupan politik idiologis yang dipertentangkan, demi dicapainya tujuan meskipun pembangunan harus dikorbankan.
Tahun 1965, Juli 18, hari Sabtu, kami boleh ikut membantu Bapak Gubernur W. J. Lalamentik melalui satu pelantikan sebagai Wakil Gubernur oleh Menteri Dalam Negeri Dr. Sumarno Sosroatmodjo.
Sejak saat ini kami mendambakan untuk menjadi suatu alat yang berguna dalam tangan Gubernur untuk merubah wajah Nusa Tenggara Timur. Gagasan: Jalan – bangun jalan untuk mengurangi isolasi, dan dalam keadaan terbuka, serta berbagai pendekatan membawa masyarakat pada mental membangun, dengan pola ekonomis denken dan ekonomis daad. Bangunan air – tetesan air harus dimanfaatkan melalui pengendalian, penyimpanan, hingga benar-benar menghayati hidup lestari.
Hanya dengan menanam sekali lagi menanam, yang dapat dilakukan oleh tiap orang, Propinsi ini akan bergerak dari Agraris minus ke Agraris plus dan memasuki agraris industriel. Penggalian potensi, di darat, laut, dan perut bumi menjadi bahan penelitian, dan pendidikan yang dikembangkan serta Perguruan Tinggi, merupakan laboraturium yang member kepastian arah dan Karya ilmiah untuk kekaryaan selanjutnya.
Terima kasih kepada: Staf Kantor Gubernur, Anggota Muspida, Pimpinan Dinas/Jawatan serta semua fihak yang telah membantu dalam penyusunan; karena tanpanya, Memori ini pasti tidak ada.
Segala kekurangan, kiranya dapat dilengkapi kelak, karena pelaksanaan pemerintahan yang merupakan seni, banyak membutuhkan perasaan-perasaan yang tidak dapat dinilai dan dilakukan secara systimatis, terlebih nilai kemanusiaan yang sebenarnya tidak dapat didekap oleh Ilmu Pengetahuan, akan tetapi sebaliknya, Pemerintahan dilihat sebagai obyek dari pada Ilmu Pengetahuan, ia harus bersifat terbuka dan mau menerima terhadap kritik yang diberikan demi kemajuan bagi jalannya Pemerintahan itu sendiri.
Dalam doa dan harap biarlah kerja kita menjadi benteng spiritual/materil bagi kebangunan rakyat Indonesia di Propinsi Nusa Tenggara Timur serta memohonkan lindungan, naungan Tuhan yang Maha Esa.
Mudah-mudahan “Memori” ini ada gunanya bagi penilaian, pengembangan Tanah Kesayangan di ufuk timur, Flobamora tercinta.
Dipersembahkan: (Pada: Akhir tugasnya, 7 Juli 1972 Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Cap/ttd  El Tari)

Memori Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 1958-1972 Buku I

Judul
:
Memori Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 1958-1972 Buku I
Penulis
:
-
Penerbit
:
Biro Administrasi Umum Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi NTT
Tahun Cetak
:
1972
Halaman
:
580
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Memori untuk satu Propinsi adalah bahan dasar tentang keadaan dan pelaksanaan tugas, yang akan diwariskan pada tiap pejabat pegganti, dan sekaligus menjadi pertanggungjawab yang dinilai untuk masa lama mendatang.
Propinsi muda yang mendapat bantuknya pada tanggal 20 Desember 1958, harus merintih melampaui masa lalu yang diterlantarkan, kemudian hidup dalam kancah politik serba kotak-kotakan di mana dipaksa tunduk pada jalur merah yang sedang digarap, suatu kehidupan politik idiologis yang dipertentangkan, demi dicapainya tujuan meskipun pembangunan harus dikorbankan.
Tahun 1965, Juli 18, hari Sabtu, kami boleh ikut membantu Bapak Gubernur W. J. Lalamentik melalui satu pelantikan sebagai Wakil Gubernur oleh Menteri Dalam Negeri Dr. Sumarno Sosroatmodjo.
Sejak saat ini kami mendambakan untuk menjadi suatu alat yang berguna dalam tangan Gubernur untuk merubah wajah Nusa Tenggara Timur. Gagasan: Jalan – bangun jalan untuk mengurangi isolasi, dan dalam keadaan terbuka, serta berbagai pendekatan membawa masyarakat pada mental membangun, dengan pola ekonomis denken dan ekonomis daad. Bangunan air – tetesan air harus dimanfaatkan melalui pengendalian, penyimpanan, hingga benar-benar menghayati hidup lestari.
Hanya dengan menanam sekali lagi menanam, yang dapat dilakukan oleh tiap orang, Propinsi ini akan bergerak dari Agraris minus ke Agraris plus dan memasuki agraris industriel. Penggalian potensi, di darat, laut, dan perut bumi menjadi bahan penelitian, dan pendidikan yang dikembangkan serta Perguruan Tinggi, merupakan laboraturium yang member kepastian arah dan Karya ilmiah untuk kekaryaan selanjutnya.
Terima kasih kepada: Staf Kantor Gubernur, Anggota Muspida, Pimpinan Dinas/Jawatan serta semua fihak yang telah membantu dalam penyusunan; karena tanpanya, Memori ini pasti tidak ada.
Segala kekurangan, kiranya dapat dilengkapi kelak, karena pelaksanaan pemerintahan yang merupakan seni, banyak membutuhkan perasaan-perasaan yang tidak dapat dinilai dan dilakukan secara systimatis, terlebih nilai kemanusiaan yang sebenarnya tidak dapat didekap oleh Ilmu Pengetahuan, akan tetapi sebaliknya, Pemerintahan dilihat sebagai obyek dari pada Ilmu Pengetahuan, ia harus bersifat terbuka dan mau menerima terhadap kritik yang diberikan demi kemajuan bagi jalannya Pemerintahan itu sendiri.
Dalam doa dan harap biarlah kerja kita menjadi benteng spiritual/materil bagi kebangunan rakyat Indonesia di Propinsi Nusa Tenggara Timur serta memohonkan lindungan, naungan Tuhan yang Maha Esa.
Mudah-mudahan “Memori” ini ada gunanya bagi penilaian, pengembangan Tanah Kesayangan di ufuk timur, Flobamora tercinta.
Dipersembahkan: (Pada: Akhir tugasnya, 7 Juli 1972 Gubernur Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Cap/ttd  El Tari)

A New Human: The Startling Discovery and Strange Story of the "Hobbits" of Flores Indonesia

Judul
:
A New Human: The Startling Discovery and Strange Story of the "Hobbits" of Flores Indonesia
Penulis
:
Mike Morwood & Penny van Oosterzee
Penerbit
:
Smithsonian
Bahasa
:
Inggris
Tahun Cetak
:
2007
Halaman
:
244
ISBN
:
978-0-06-180134-1
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong


Pada Oktober 2004, sebuah tim antropolog Australia dan Indonesia yang dipimpin oleh Mike Morwood dan Raden Pandji Soejono membuat tertegun dunia dengan pengumuman mereka mengenai penemuan contoh pertama dari spesies baru manusia, Homo floresiensis, yang mereka dijuluki "Hobbit". Ini tidak ada penciptaan fantasi Tolkien, melainkan penggunakan alat, penciptaan api, orang berburu dengan kerjasama . Semakin Morwood dan rekan-rekannya mengungkapkan tentang penemuan, semakin menjadi mencengangkan: tinggi hanya tiga kaki dengan otak sedikit lebih besar dari sekaleng cola, para Hobbit memaksa antropolog dan semua orang untuk mempertimbangkan kembali apa artinya menjadi manusia .
Karya Morwood bukan karya akademis biasa. Sepanjang jalan ia harus melangkah hati-hati melalui lanskap budaya Indonesia dan dia menunjukkan bahwa kadang-kadang kehidupan seorang arkeolog nyata dapat sedikit seperti Indiana Jones ketika ia mempertaruhkan lehernya dalam sebuah rakit laut akan mengalami bagaimana Indonesia kuno mungkin telah menavigasikan nusantara.

Jumat, 20 September 2019

Agribisnis Perikanan di Flores Timur

Judul
:
Agribisnis Perikanan di Flores Timur
Penulis
:
Dati Nawastuti
Penerbit
:
Deepublish
Tahun Cetak
:
2019
Halaman
:
86
ISBN
:
978-623-209-926-5
Harga
:
Rp. 90.000
Status
:
Kosong


Agribisnis Perikanan di Flores Timur merupakan kumpulan jurnal penelitian yang sudah pernah diterbitkan sebelumnya di beberapa jurnal ilmiah, terkait analisis kajian bidang perikanan, mulai dari manajemen, produksi dan pemasarannya. Penelitian yang dilakukan dikhususkan pada masyarakat di Kabupaten Flores Timur, yang merupakan daerah dengan hasil maritim yang sangat kaya dan didukung oleh lingkungan geografisnya yang didominasi oleh wilayah pesisir pantai.

Atma Jaya: Universitas untuk Umat dan Bangsa, Menelusuri Jejak Keterlibatan Frans Seda

Judul
:
Atma Jaya: Universitas untuk Umat dan Bangsa, Menelusuri Jejak Keterlibatan Frans Seda
Editor
:
Mikhael Dua, dkk
Penerbit
:
Unika Atma Jaya, Jakarta
Tahun Cetak
:
2006
Halaman
:
308
ISBN
:
979-8850-70-X
Harga
:
Rp. 105.000
Status
:
Ada


Dengan memilih judul, Atma Jaya: Universitas untuk Umat dan Bangsa, buku ini mengupas pemikiran dan keterlibatan Frans Seda dalam sejarah Universitas Katolik Atma Jaya. Tentu buku ini tidak bermaksud mereduksi perkembangan Atma Jaya hanya pada keterlibatan Frans Seda. Sebaliknya, asumsi yang ada dibalik inisiatif ini adalah bahwa Unika Atma Jaya hamper tidak memiliki karakter seperti yang ada sekarang tanpa tokoh seperti Frans Seda sebagai historical personality, yang secara konkrit berpikir, berbicara, dan bahkan melaksanakan sendiri apa yang telah menjadi pilihannya.
Posisi inilah yang ingin diambil oleh tim penulisan buku ini. Tentu, tujuannya adalah tidak sekedar memperkenalkan sebuah panorama tentang peranan Frans Seda dalam sejarah perkembangan Atma Jaya, melainkan menampilkan sebuah posisi pertanggungjawaban Frans Seda atas pilihan-pilihan pribadi dan kolektif yang dibuat bersama dengan banyak rekan seperjuangan di dalam drama masa lampau Unika Atma Jaya. Dalam drama semacam ini, ia dan rekan-rekan seperjuangannya dapat dipuji dan dapat pula dicerca.

Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat

Judul
:
Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat
Penulis
:
Ide Anak Agung Gde Agung
Penerbit
:
Gadjah Mada University Press
Tahun Cetak
:
1985
Halaman
:
848
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 500.000
Status
:
Kosong


Ketika saya berada di Yogyakarta pada akhir bulan Agustus 1983 untuk menghadiri konperensi sejarah Belanda-Indonesia yang dilangsungkan di Universitas Gadjah Mada, Bapak H.J. Koesoemanto, Direktur Eksekutif Gadjah Mada University Press mendekati saya dan mengajukan suatu permintaan apakah saya bersedia untuk menulis suatu buku mengenai pembantukan Negara Indonesia Timur di tahun 1946 yang mempelopori perwujudan Negara Indonesia Serikat. Buku tersebut akan diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press.
Tawaran tersebut saya terima dengan senang hati sebagai suatu kehormatan, oleh karena dari awal terbentuknya Negara Indonesia Timur sampai dibubarkannya berhubung dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 15 Agustus 1950, saya memainkan peranan politik di dalam kehidupan Negara tersebut dalam kedudukan saya sebagai Menteri Urusan Dalam Negeri dan Perdana Menteri.
Walaupun penulisan tersebut dapat dilaksanakan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang saya miliki karena keterlibatan saya dalam pembentukan dan pemerintahan Negara Indonesia Timur itu, akan tetapi bila buku yang disusun itu disajikan secara ilmiah, maka perlu diadakan peneltian-penelitian yang mendalam untuk mendapatkan bahan-bahan yang dipergunakan sebagai dasar ilmiah penulisan itu.  (Dr. Mr. Ide Anak Agung Gde Agung)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...