Minggu, 31 Juli 2022

Panduan Penggunaan Dana Desa untuk Kesehatan dan Percepatan Akses Air Minum Sanitasi Perdesaan

Judul

:

Panduan Penggunaan Dana Desa untuk Kesehatan dan Percepatan Akses Air Minum Sanitasi Perdesaan (Panduan Bagi Pemerintah Desa Untuk Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Perdesaan)

Penulis

:

Micael Johan S. Takesan, S.K.M., M.Si

Penerbit

:

Deepublish

Tahun Cetak

:

2022

Halaman

:

133

ISBN

:

978-623-02-4077-5

Harga

:

-

Status

:

Kosong

 

Air minum dan sanitasi yang layak adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Tanpa keduanya, manusia akan mengalami kesulitan untuk menjalani kehidupan. Sanitasi dan air minum/bersih merupakan hal yang saling berkaitan. Penyediaan fasilitas sanitasi layak sangat tergantung pada ketersediaan air minum/bersih yang layak. Begitu pun sebaliknya, untuk mendapatkan air minum yang aman diperlukan upaya pengelolaan sanitasi yang baik.

 

Sektor air minum dan sanitasi merupakan pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan pengentasan kemiskinan. Tidak memadainya prasarana dan sarana air minum dan sanitasi, khususnya di pedesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban) berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan dan lingkungan yang memiliki dampak lanjutan terhadap tingkat perekonomian keluarga. Penyediaan air minum dan sanitasi yang baik akan berpengaruh pada peningkatan kualitas lingkungan, kesehatan masyarakat, dan penghematan waktu yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik. Ketiga hal ini kemudian berdampak lanjutan bagi peningkatan produktivitas masyarakat nantinya

 

Buku panduan ini akan menjawab berbagai diskusi, perdebatan sekaligus pertanyaan, bagaimana memprioritaskan pembangunan air minum/air bersih dan sanitasi untuk mendukung desa sehat, sektor ekonomi dan pariwisata di Provinsi NTT. Buku ini membantu Pemerintah Desa untuk memperkuat kembali marwah kesehatan lingkungan yang mampu mengatasi berbagai persoalan yang diakibatkan buruknya kondisi lingkungan seperti tingginya kasus diare, pneumonia pada anak, gizi buruk, stunting bahkan sebagai salah satu langkah penting dalam penerapan kebiasaan baru dalam pencegahan dan pengendalian penularan COVID-19 di NTT.


Kolaborasi Inovasi Percepatan Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disiase (COVID) 19 Di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Judul

:

Kolaborasi Inovasi Percepatan Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disiase (COVID) 19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Penulis

:

Micael Johan S. Takesan, S.K.M., M.Si

Penerbit

:

Deepublish

Tahun Cetak

:

2021

Halaman

:

68

ISBN

:

978-623-02-3772-0

Harga

:

-

Status

:

Kosong

 

Coronavirus atau disebut juga dengan virus Corona merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan. Infeksi yang dialami oleh manusia jika terinfeksi virus ini mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius seperti pneumonia, Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Adapun coronavirus varian baru pertama kali muncul sebagai suatu wabah luar biasa yang melumpuhkan Wuhan, Cina, pada Desember 2019. Lalu, virus baru tersebut dinamai dengan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

Hingga kini, Indonesia masih terus bergelut melawan virus Corona. Pasalnya, jumlah kasus virus Corona kian bertambah. Mulai dari orang tanpa gejala, bergejala ringan dan berat yang membikin rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan penuh bahkan overload. Usaha penanganan dan pencegahan ini mesti harus digalakkan demi melawan COVID-19.

Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Indonesia juga menetapkan status Covid-19 ini sebagai darurat bencana nonalam. Menyikapi penetapan tersebut, pemerintah dan semua pihak meresponsnya dengan melakukan aksi dan mengambil Tindakan guna mengendalikan persebaran covid-19.

Salah satu langkah utama yang diupayakan dalam rangka pengendalian Covid-19 adalah memperhatikan persoalan air dan sanitasi. Air menjadi unsur paling vital, sedangkan sanitasi berkaitan erat dengan perilaku hidup bersih dan sehat, di mana perilaku atau kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun menjadi tindakan preventif yang utama dalam pencegahan Covid-19 selain social dan physical distancing, serta mengenakan masker.

Sabtu, 30 Juli 2022

Nusantara Semasa Raffles

Judul

:

Nusantara Semasa Raffles, Catatan dan Laporan Perjalanan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Timor, Rotti, Sawu, Flores dan Sumba

Penulis

:

Annabel The Gallop, dkk

Penerbit

:

Ombak

Tahun Cetak

:

2020

Halaman

:

281

ISBN

:

978-602-258-555-4

Harga

:

Rp. 125.000

Status

:

Ada

 

Selepas menjabat Letnan Gubernur di Jawa (1811-1816) dan menulis buku ensiklopedis The History of Java (1817), Sir Thomas Stamford Raffles menjabat sebagai Letnan Gubernur Bengkulu di Sumatra (1818-1824), letnan gubernur pos dagang Britania kecil di Bengkulu. Sir Thomas (gelar itu diberikan kepadanya sebagai hiburan atas kecaman para Direktur Perusahaan India Timur, East India Company) bukanlah orang yang puas hanya mengurusi tanaman lada dan kebun-kebun kecil pohon cengkeh di Bengkulu. Selama di sana, sosok cerdik, trengginas, dan fasih berbahasa Melayu ini di luar misi imperialisme perdagangan memerintahkan para pejabat di bawah otoritasnya untuk memberikan catatan dan laporan perjalanan (travelogue) mereka ke berbagai wilayah. Bahkan Raffles sendiri turut serta dalam perjalanan dari Bengkulu ke Palembang yang ditempuh dengan berjalan kaki dan naik perahu pencalang kala menyusuri sungai; dan perjalanannya beserta istrinya, Shopia Raffles, ke Minangkabau, yang tertuang dalam bentuk syair di bawah judul “Syair Peri Tuan Raffles Pergi ke Minangkabau: Sebuah Laporan Berbahasa Melayu tentang Ekspedisi Kedua Raffles ke Dataran-dataran Tinggi Sumatra pada 1818”.

 

Laporan perjalanan tersebut dituangkan ke dalam enam jilid buku bertitel Malayan Miscelanies. Adapun catatan dan laporan perjalanan dalam buku ini berasal dari sepilihan tulisan di dalam dua jilid pertama dan kedua buku tersebut yang merekam berbagai catatan dan laporan perjalanan baik di wilayah Pulau Perca (Sumatra), Borneo (Kalimantan), Celebes (Sulawesi), Bali, Timor, Sawu, Rotti, Solor, Flores dan Sumba. Dilengkapi pula dengan tulisan Annabel Teh Gallop tentang Adat Aceh: Bina Negara Kerajaan Melayu Abad ke-17. Tak pelak, buku ini dapat menggenapi The History of Java, yang ditulis sendiri di Inggris oleh Raffles sehingga layak ditabalkan sebagai salah seorang pelopor kajian Jawa.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...