Rabu, 20 Juli 2016

Cendana dan Dinamika Masyarakat Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Cendana dan Dinamika Masyarakat Nusa Tenggara Timur
Penulis
:
Munandjar Widiyatmika
Penerbit
:
Ombak
Tahun Cetak
:
2014
Halaman
:
167
ISBN
:
602-258-135-4
Harga
:
Rp. 68.000
Status
:
Ada
Cendana sebagai tumbuhan semi parasit yang secara alamiah tumbuh di lingkungan tanah berformasi batu karang dan iklim yang kering, merupakan tumbuhan asli Nusa Tenggara Timur. Karena kegunaan kayu cendana sebagai bahan perabotan mewah, bahan kosmetik, obat-obatan dan benda upacara, sejak masa sekitar awal abad masehi telah ramai diperdagangkan dalam pasaran dunia. Cendana dan perdagangan cendana menimbulkan kontak budaya antar pendatang dengan penduduk lokal.
Kontak dengan para pendatang yang semula hanya sebagai pedagang dan pelaut dalam perkembangan kemudian juga menjadi ajang persaingan dagang kekuasaan dan agama. Lebih-lebih setelah kedatangan bangsa Barat terutama Portugis dan Belanda di Nusa Tenggara Timur persaingan dagang, politik dan agama semakin sengit. Berbagai kelompok etnis di Nusa Tenggara Timur tidak bias menghindarkan diri dari kancah persaingan ini. Agar mereka mampu mempertahankan hidupnya harus mampu menyesuaikan diri secara dinamis dari berbagai pengaruh yang dating dari waktu ke waktu sepanjang perjalanan sejarah perdagangan cendana.
Perdagangan cendana sebagai suatu proses berlangsung dalam suatu struktur kemasyarakatan dan proses itu menghasilkan pola-pola struktur dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain proses itu menghasilkan dinamika masyarakat dan memberi corak berbagai struktur dalam kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur. dari hasil perdagangan memberikan berbagai pengetahuan, peralatan dan ketrampilan baru, yang dalam proses pemanfaatannya menumbuhkan berbagai warna dan nilai baru dalam berbagai unsur kehidupan sosial budaya yang terikat dengan berbagai norma dalam struktur kehidupan. Akumulasi proses dalam jangka panjang telah terjadi berbagai dinamika dalam: bahasa, kesenian, upacara dalam rangka kepercayaan menyangkut daur hidup dan pola kehidupan sehari-hari seperti peralatan rumah tangga, pakaian, perhiasan, senjata, cara bertani, cara berperang, menenun terikat dengan norma-norma tertentu. Bahkan akhirnya juga menjadi daya dorong dan daya tarik masuk dan berkembangnya agama baru yakni agama Katolik, Kristen Protestan dan pendidikan dengan pola sebaran yang berbeda di Nusa Tenggara Timur.
Oleh karena itu tidaklah berlebihan apabila cendana tidak saja merupakan tumbuhan khas tetapi juga sebagai salah satu unsur utama yang memberikan iddentitas dinamika masyarakat Nusa Tenggara Timur seperti yang sekarang. Itulah sebabnya satu-satunya universitas negeri di Kupang mengambil nama Nusa Cendana, dengan harapan dapat menebarkan kaharuman menjadi pemberi identitas dan dinamika baru di masa depan bagi daerah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...