Rabu, 18 Oktober 2017

Kisah Tiga Martir dari Poso Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, Marinus Riwu

Judul
:
Kisah Tiga Martir dari Poso Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, Marinus Riwu
Penyusun
:
Yosef Tor Tulis
Penerbit
:
Jetpress
Tahun Cetak
:
2007
Halaman
:
203
ISBN
:
979-15583-0-2
Harga
:
Rp. 90.000
Status
:
Ada

Fabianus Tibo lahir di Ende-Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 5 Mei 1945. Ketika menginjak usia 17 tahun, Tibo yang hanya berpendidikan kelas 2 Sekolah Rakyat (SR) merantau ke Maluku. Di sana dia bekerja pada salah satu perusahaan swasta dan kemudian pindah ke Sulawesi Tengah menetap dan menjadi petani di kawasan transmigrasi di Beteleme, Desa Jamur Jaya. Dominggus da Silva lahir di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 17 Agustus 1967. Setamat Sekolah Teknik Menengah (STM) pada tahun 1987, dia merantau ke Sulawesi Tengah, karena mendengar kabar banyak transmigran asal Flores yang ditempatkan di Beteleme, Dominggus berusaha mengadu nasib ke Desa Jamur Jaya. Sedangkan Marinus Riwu lahir di Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 27 Juli 1957. Tahun 1987 lelaki yang hanya bersekolah sampai kelas 2 Sekolah Dasar itu bersama isteri dan anak-anaknya bertransmigrasi ke Sulawesi Tengah.

Pada tanggal 22 Mei 2000, mereka pergi ke Poso untuk suatu misi kemanusiaan, yaitu menyelamatkan dan membawa pulang 85 murid penghuni Asrama St. Theresia Poso, para suster (rohaniwati), pastor dan para guru, karena terprovokasi oleh informasi Yanis Simangunsong. Namun kemudian mereka akhirnya terjebak dan dipaksa masuk laskar Pasukan Merah. Diancam akan dibunuh bersama keluarganya jika berani meninggalkan kesatuan Pasukan Merah pimpinan Tungkanan. Namun pada akhirnya mereka bertiga dituduh sebagai otak kerusuhan Poso III yang menyebabkan 191 orang meninggal dan ratusan orang luka-luka, dan karena tuduhan palsu mereka bertiga dijatuhi hukuman mati. Nyawa merekapun tercabut oleh peluru regu tembak pada Jumat, 22 September 2006.

Buku ini berisi kesaksian iman dan mukjizat-mukjizat Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu sebelum dan saat-saat menjelang eksekusi mati 22 September 2006. Buku ini juga merekam ungkapan simpatik dan doa masyarakat dunia atas tragedi kemanusiaan dan ketidakadilan yang menimpa mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...