Rabu, 17 Juni 2020

Perbandingan Kondisi Kota Kupang Sebelum dan Setelah Pembentukan Kotamadya Kupang Tahun 1990-2001

Judul
:
Perbandingan Kondisi Kota Kupang Sebelum dan Setelah Pembentukan Kotamadya Kupang Tahun 1990-2001
Penulis
:
Jefry Heumasse
Penerbit
:
Program Studi Magister Perencanaan Kota dan Daerah Jurusan Ilmu-Ilmu Teknik – Program Pascasarjana UGM Yogyakarta
Tahun Cetak
:
2003
Halaman
:
245
ISBN
:
-
Sumber
:
Download
:


Peningkatan status Kota Kupang dari administratif menjadi kotamadya pada tahun 1996 memberi perubahan yang luas baik dalam bidang kewenangan pemerintahan maupun peningkatan luas wilayah, hal ini memberi dampak pada perubahan fisik dan non fisik kota.

Penelitian ini bertujuan melihat manfaat yang diperoleh dengan membandingkan kondisi kota sebelum dan setelah diubah statusnya. Secara spesifik dideskripsikan perbandingan kondisi kola, perhandingan bidang kewenangan, kemanfaatan peruhahan bidang kewenangan dan pengaruh faktor-faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap perubahan kondisi fisik kota sebelum dan setelah pembentukan Kotamadya Kupang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data secara tum pang susun (overlay) terhadap peta-peta tematik yang didukung oleh data dalarn bentuk tabel dan grafik.

Dari hasil analisis terlihat hahwa perbandingan kondisi kota lebih diindikasikan dari perubahan kondisi fisik kola yaitu perubahan intensitas area terbangun, kondisi fasilitas dan utilitas kota, serta perubahan kondisi transportasi. Kecenderungan perubahan ini terlihat bahwa sebelum kotamadya lebih terkonsentrasi di pusat kota atau dekat pusat kola, sebaliknya setelah kotamadya semakin menyebar dan relatif memadai ke arah pinggiran kota. Hal tersebut salah satunya sebagai akibat konsekuensi dari bidang kewenangan di dalarn kebijakan arahan pemanfaatan ruang kota ke arah timur dan selatan kota. Selain itu faktor-faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap perubahan kondisi fisik kota tersebut yaitu faktor internal dan ekstemal, serta adanya faktor khusus lain (faktor lokal). Beberapa faktor yang cukup dominan diantaranya faktor transportasi, perekonomian dan posisi strategis Kota Kupang terhadap wilayah sekitamya. Kemanfaatan bidang kewenangan terhadap perubahan kondisi fisik kota dapat berdampak positif sebagai akibat adanya kebijaksanaan keruangan yang mengarahkan perkembangan kota, serta pengembangan fasilitas dan utilitas kota. Sebaliknya terdapat penyimpangan pemanfaatan ruang kola sehingga dapat berdampak negatif terhadap peruntukan pemanfaatan ruang. Apabila ditinjau dari efektifitas pembangunan berkaitan dengan perubahan bidang kewenangan terhadap perubahan kondisi fisik kota maka setelah menjadi kotamadya menunjukkan kecenderungan yang relatif lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...