Kamis, 23 Januari 2020

150 Tahun Pekabaran Injil Patekoan: Dari Gereja Tionghoa ke Gereja Kristen Indonesia

Judul
:
150 Tahun Pekabaran Injil Patekoan: Dari Gereja Tionghoa ke Gereja Kristen Indonesia
Editor
:
Alex Japalatu
Penerbit
:
BPK Gunung Mulia
Tahun Cetak
:
2019
Halaman
:
231
ISBN
:
978-602-231-490-5
Harga
:
RP. 90.000
Status
:
Kosong


150 Tahun Pekabaran Injil Patekoan: Dari Gereja Tionghoa ke Gereja Kristen Indonesia adalah sejarah panjang penginjilan di kalangan komunitas Tionghoa peranakan di Batavia sejak tahun 1868 hingga hari ini. Bermula dari baptisan pertama terhadap 17 orang oleh Ds. De Gaay Fortman –yang menjadi cikal bakal Jemaat Patekoan kelak- hingga saat ini ketika GKI Samanhudi dan GKI Perniagaan telah melahirkan beberapa gereja lain karena pendampingan yang mereka lakukan.

Perjalanan 150 tahun ini tak luput dari peran kaum awam. F.L. Anthing yang memprakarsai penginjilan bagi kaum Tionghoa adalah seorang awam dari Lembaga Pekabaran Injil “Genootschap voor In en Uitwendige Zending te Batavia” (GIUZ) di Batavia. GIUZ adalah lembaga penginjilan “swasta” mengingat kala itu Gereja Pemerintah yang terwujud dalam diri GPI memegang kendali.

Gan Kwee, penginjil dari Tiongkok yang sengaja dipanggil oleh Anthing, tidak terikat dengan lembaga penginjilan mana pun. Demikian pula Gouw Ko yang menghibahkan empat rumahnya di Jln. Patekoan 1 untuk dijadikan tempat beribadah adalah seorang pengusaha yang tidak punya latar belakang sekolah teologi. Mereka orang biasa yang mengambil tugas penginjilan sebagai pilihan dalam hidupnya.

Semangat menginjili kaum awam inilah yang kemudian melahirkan Jemaat Patekoan, sebelum pada tahun 1953 oleh sebuah sebab terbagi menjadi GKI Perniagaan dan GKI Samanhudi, serta GKI Pinangsia dan GKI Terate. Kini hasil pendampingan dan pelayanan gereja-gereja ini telah melahirkan banyak gereja lain yang mandiri, baik di Jawa maupun di luar Jawa.

Kini di usia 150 tahun, GKI terus mengembangkan diri dengan melakukan pembaruan di berbagai bidang internal dan ekternal. Kegiatan internalnya diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan menginspirasi umat. Secara eksternal gereja diharapkan menjadi garam dan terang dunia, dalam relasi dan kepedulian terhadap sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...