Rabu, 30 Oktober 2024

Hutan : Rumah Kita, Rumah Sakral, Suatu Ekoteologi Kontekstual

Judul

:

Hutan : Rumah Kita, Rumah Sakral, Suatu Ekoteologi Kontekstual

Penulis

:

Dr. Junus E.E. Inabuy, S.T.M.

Penerbit

:

BPK Gunung Mulia

Tahun Cetak

:

2024

Halaman

:

356

ISBN

:

 

Harga

:

Rp. 100.000

Status

:

Kosong


Buku ini berangkat dari disertasi doktoral penulis berjudul FOREST, Our House, Sacred House—A Contextual Ecotheology pada The SEAGST (The South East Asia Graduate School of Theology), Jakarta, 2003. Sebagaimana tergambar dalam judulnya, penulis membahas pokok studi Ekoteologi Kontekstual yang bertumpu pada fakta degradasi ekosistem, khususnya ekosistem hutan.

Kerusakan hutan terus berlanjut dan makin meningkat. Tidak bisa tidak, kita perlu melihat sekilas pengalaman dengan hutan kita secara historis dan nasional. Dari segi teologi, dalam rangka pengembangan suatu ekoteologi kontekstual, peran komunitas masyarakat asli (adat) sangatlah penting. Permasalahan pokoknya adalah bagaimana mendorong berkembangnya suatu ekoteologi (Kristen) berbasis komunitas berkelanjutan (sustainable community-based ecotheology).

Dalam studi ini, penulis melakukan penelitian pada komunitas adat Amarasi di Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Amarasi adalah salah satu komunitas adat etnik Timor (Atoni) yang sejak dulu mampu beradaptasi dengan alam lingkungannya dan mampu menjadikan daerah mereka sebagai salah satu “lumbung” penting bagi masyarakat Kupang dan sekitarnya, meskipun dari struktur geologis tanah di sana tidaklah ideal untuk pertanian.

Dalam perkembangannya, kelestarian kondisi hutan dan sumber air di lokasi-lokasi tersebut makin terancam. Diperlukan upaya mendasar dan serius, teristimewa oleh orang Amarasi sendiri, untuk mengatasi ancaman kerusakan hutan Amarasi. Dalam rangka itulah, studi ini diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan. Studi ini mencoba menemukan faktor-faktor apakah yang menjadi pendorong hidupnya perilaku konservatif orang Amarasi. Selain itu, dalam rangka ekoteologi kontekstual, di satu pihak studi ini hendak mencoba menjembatani ekoteologi Alkitab dan di pihak lain hendak menjembatani ekoteologi/ekofilosofi Amarasi, termasuk kemungkinan sinerginya (mutual enrichment).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...