Rabu, 11 September 2019

Hasil Kajian Upacara Budaya Matekio /Tara Mete Suku Bey Leto Kabupaten Belu

Judul
:
Hasil Kajian Upacara Budaya Matekio /Tara Mete Suku Bey Leto Kabupaten Belu
Penulis
:
Drs. Rafael Bau, M.Si dkk
Penerbit
:
UPTD Arkeologi, Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT
Tahun Cetak
:
2006
Halaman
:
77
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Mate Kio adalah upacara adat kematian yang dalam pelaksanaannya sangat unik dan berbeda dengan suku-suku lai di Belu bahkan berbeda dengan etnis di seluruh Indonesia. Mate Kio dilaksanakan dalam beberapa tahap yakni (a) tahap persiapan yang meliputi pertemuan awal anggoya Suku Bey Leto serta semua suku yang terkait didalamnya, mencari dana dalam rangka memenuhi beban adat, mempersiapkan dan mengerjakan kebun pesta kenduri serta pencarian dan pemotongan serta persiapan peti jenazah bagi semua arwah yang diupacara ritualkan, pembuatan tenda yang berfungsi sebagai gudang logistik dan tempat menampung para lelaki dan perempuan secara terpisah; (b) tahap pelaksanaan melingkupi kegiatan memasukkan peti jenazah ke dalam rumah adat untuk dimasukkan kain adat yang diyakini Gase telah terjelmanya menjadi leluhur lalu ditutup dan disimpan di tempat pemali; pemasangan tangga yang digantungkan dengan pelat sebagai alat komunikasi yang menghubungkan arwah dengan sang pencipta, pemakaman peti jenazah dan (c) tahap penutup yang meliputi pencarian jalan keluar oleh Gase kepada anggota suku yang menemukan tanda malapetaka pada saat memakan nasi perpisahan dengan arwah, ritual injak tai sapi secara bersama diakhiri dengan penyentuhan air dingin sebagai tanda bahwa larangan yang diberlakukan telah berakhir dan bebas dari ikatan leluhur dengan keluarga yang ditinggalkan.

2 komentar:


  1. BUDAYA MATEKIO ADALAH RITUAL PEMAKAMAN BAGI SUKU KEMAK. SECARA UMUM RITUAL INI SAMA UTK SEMUA SUKU, AKAN TETAPI UTK SUKU KEMAK YANG MENGGUNAKAN ADAT ISTIADAT KERAJAAN KEMAK DIRUBATI (SEKITAR 35 SUKU), HANYA SUKU BEY LETO (RUMAH ADAT MILIK RAJA BEY LETO DIRUBATI) YANG BOLEH MELAKUKAN SELURUH TAHAPAN RITUAL MATEKIO, SEDANGKAN SUKU LAINNYA TIDAK BOLEH MELAKSANAKAN RITUAL SEPERTI PELANTIKAN RAJA (HUTU LESU SEI SA'U, MENYAMBUT TAMU, (UANDANGAN DAN INAMA/MANEHEU) MENGGUNAKAN TARIAN, DLL. SAYA ADALAH SALAH SATU PENULIS BUKU DIATAS DAN KETURUAN LANGSUNG DARI RAJA KEMAK DIRUBATI. Djose Martins Nai Buti. mobile 082 147 599 491

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Pak Djose Naibuti, telah memperkaya deskripsi buku ini!

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...