Rabu, 01 November 2017

Katalog Kain Tenun Tradisional Timor Tengah Selatan


Judul
:
Katalog Kain Tenun Tradisional Timor Tengah Selatan
Editor
:
I Made Marthana Yusa, M. Ds.
Penerbit
:
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Timor Tengah Selatan
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
2016
ISBN
:
978-602-6510-22-8
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong

Budaya tenun di Indonesia juga sudah berkembang pesat dan juga sudah menjadi devisa bagi negara. Namun hasil tenun di Timor mungkin berbeda dengan hasil tenun di kota-kota besar Indonesia yang sebagian besar dihasilkan melalui alat yang canggih. Lalu, bagaimana dengan budaya tenun di Timor? Jika kita berkunjung ke Kabupaten Timor Tengah Selatan, kita dapat menjumpai kelompok-kelompok kecil yang menjual hasil tenun mereka.  Timor Tengah Selatan memiliki 3 suku besar dan asli yang masing-masing mempunyai coral dan motif yang khas. Suku-suku tersebut yaitu Amanuban, Amanatun dan Mollo. Selain itu motif Timor tersebut juga dapat diaplikasikan dalam pembuatan manik-manik, seperti tas, kotak sirih, tas hp dan dompet.

Umumnya hasil tenun orang Timor, berupa selendang, sarung dan selimut. Ketiga hasil tenun tersebut memiliki fungsi pemakaian yang berbeda. Selendang biasanya diberikan orang Timor kepada pendatang, misalnya dokter sebagai adat penerimaan orang baru di daerahnya. Selendang dapat digunakan sebagai syal, ataupun untuk menutupi kepala. Kemudian sarung memiliki ukuran yang cukup besar. Biasanya sarung digunakan ibu-ibu. Lalu, selimut memiliki ukuran yang lebih besar dari sarung. Selimut digunakan kaum pria khususnya yang sudah dewasa.

Semakin mahal harga yang ditawarkan, kualitas benang, dan motif kain tenun lebih bagus. Namun, harga-harga yang ditawarkan tersebut mungkin tidak sebanding dengan proses pembuatannnya. Proses pembuatan tenun asli Timor memakan waktu yang sangat lama, setidaknya dibutuhkan waktu lebih dari 1 bulan lamanya. Kain tenun yang dihasilkan memiliki kerapatan benang yang sangat tinggi. Benang-benang yang digunakan untuk tenun dibuat asli dari kapas.

Kelebihan kain tenun khas Timor Tengah Selatan ada pada penggunaan bahan yang masih sangat alami. Bahan kain yang digunakan diambil langsung dari pohon kapas, untuk kemudian diolah menjadi benang menggunakan alat-alat tradisional khas Timor Tengah Selatan.

Selain itu ada faktor penting yang menjadikan motif dan corak kain tenun TTS sangat indah, yaitu pewarnaannya, ada banyak variasi warna yang dapat digunakan dari bahan alami, beberapa bahan umum yang sering digunakan contohnya adalah untuk warna biru digunakan dau tarum, untuk warna kuning menggunakan kulit pohon mengkudu, warna putih didapatkan dari bubur jagung dll. Aseluruh komoditi bahan bisa didapatkan di daerah-daerah tertentu di Timor Tengah Selatan.

Seiring perkembangan peradaban yang mempengaruhi kebudayaan, munculah motif-motif baru. Hal ini terjadi karena perkawinan antara sesama Swapraja Amanuban, Amanatun dan Mollo, beberapa dari motif baru tersebut memodifikasi, mengurangi dan menambahkan dari motif asli kain tenun TTS. Hal ini juga dibarengi dengan penggunaan bahan yang mudah didapatkan seperti benang emas dan benang pabrikan yang bisa didapatkan di toko-toko tekstil dan bahan pewarna kimia. Selain itu kurangnya bahan baku kapas untuk memenuhi permintaan pasar juga menjadi faktor utama.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...