Sabtu, 08 Juni 2019

Marfologi dan Sintaksis Bahasa Kemak

Judul
:
Marfologi dan Sintaksis Bahasa Kemak
Penyusun
:
A.Mans Mandaru, dkk
Penerbit
:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1998
Halaman
:
122
ISBN
:
979-459-851-8
Sumber
:
Download
:



Kondisi yang sangat mendukung pelestarian bahasa-bahasa daerah akhir-akhir ini --termasuk bahasa Kemak-- adalah terbukanya peluang pengajaran bahasa itu dalam bidang pendidikan karena pengajaran bahasa daerah telah dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Dengan demikian, deskripsi bahasa daerah setempat—seperti bahasa Kemak--akan sangat menunjang hal itu dan bukan saja untuk mengisi muatan lokai kurikulum sekolah, tetapi terlebih lagi sebagai bagian peningkatan sumber daya manusia yang peka budaya dan lingkungan. Di samping itu pula, seperti bahasa-bahasa daerah yang lain. bahasa Kemak merupakan salah satu dari berbagai bahasa daerah yang terdapat di propinsi Nusa Tenggara Timur. Bahasa daerah ini sampai sekarang belum pernah diteliti. Bahasa ini dipakai di enam desa, yaitu desa Umaklaran, Mamutin, Wehor, Sadi, Haliwen dan Atapupu. Keenam desa tersebut terletak di dalam wilayah Kecamatan Tasifeto Timur, di bagian utara Kabupaten Belu, pulau Timor, propinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah pemakaian bahasa kemak ini memanjang sepanjang perbatasan antara Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Propinsi Timor Timur. Sesuai dengan informasi para informan, terdapat paling kurang tiga varian bahasa Kemak. yaitu Liukisa, Atasabe, dan Kailaku.

Dalam kehidupan sehari-hari bahasa Kemak dipakai penuturnya sebagai alat komunikasi dalam masyarakatnya sendiri. Di samping sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, Kemak juga digunakan penutur aslinya dalam berbagai kegiatan budaya lokal, seperti upacara adat, pesta, dan kegiatan-kegiatan peradatan peminangan, perkawinan, kematian dan kenduri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...