Kamis, 22 Februari 2018

Flobamora Nusa Tenggara Timur

Judul
:
Flobamora Nusa Tenggara Timur
Penyusun
:
Suhardi & Sri Guritno
Penerbit
:
Direktorat Tradisi dan Kepercayaan Deputi Bidang Pelestarian dan pengembangan Budaya Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata - Jakarta
Tahun Cetak
:
2002
Halaman
:
76
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Seri Pengenalan Budaya Nusa Tenggara Timur merupakan bacaan anak-anak untuk memperkenalkan kekayaan negara Indonesia, baik alam maupun budayanya. Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sering pula disebut “Tanah Flobamor”, atau “Nusa Cendana” atau “Provinsi Seribu Wajah” merupakan bukti dari kekayaan negara tercinta ini.

Naskah Seri Pengenalan Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur ini terdiri dari atas beberapa bagian. Bagian pertama adalah “Flobamora”. Bagian ini menguraikan tentang letak dan kondisi daerah Nusa Tenggara Timur, baik alam, penduduk maupun kehidupan sosialnya. Nusa Tenggara Timur memiliki sekitar 566 pulau yang umumnya relatif kecil. Penduduknya terdiri atas berbagai suku dengan latar belakang budaya yang berlainan sehingga seperti memiliki seribu wajah. Di Nusa Tenggara Timur hidup binatang komodo yang diyakini sebagai species binatang purba yang masih ada. Gambar binatang itu terpampang pada lambang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bagian kedua adalah “Paraingu, Kampung orang Sumba”. Masyarakat di pulau Sumba menyebut kampungnya dengan istilah paraingu. Perkampungan ini biasanya berada di tempat ketinggian di punggung bukit atau pegunungan. Bentuk perkampungannya seperti perahu. Menurut masyarakat setempat, perahu merupakan kendaraan para leluhur atau nenk moyang orang Sumba.

“Mimpi Leu” pada bagian ketiga adalah cerita rakyat yang berasal dari masyarakat Suku Dawan, di Pulau Timor. Cerita rakyat ini menggambarkan tentang seseorang yang ingin memproleh keuntungan dengan cara mudah, bahkan merugikan orang lain. Tindakan demikian tentu tidak benar. Sesuatu yang diperoleh dengan tanpa bekerja, tidak dapat dinikmati hasilnya. Cerita ini memberikan pesan bahwa seseorang perlu bekerja keras jika mendapatkan kehidupan yang layak.

Herman Yohanes adalah putra dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. dia lahir di Pulau Rote. Pulau kecil di sebelah barat Pulau Timor. Pulau berbukit-bukit dan kurang subur. Ternyata, dari pulau kecil yang kurang subur dan sangat terbatas fasilitasnya ini melahirkan seorang pahlawan Nasional yang cukup disegani. Herman Yohanes adalah ahli atom pertama di Indonesia.

Danau Kelimutu di Pulau Flores disebut pula “Danau Tiga Warna”. Di puncak Gunung Kelimutu, Pulau Flores ada tiga danau yang letaknya berdekatan. Warna ketiga danau itu tidak sama sehingga disebut “Danau Tiga Warna”. Keajaiban ketiga danau ini adalah warna airnya sering berubah-ubah. Menurut keterangan, di dunia ini tidak ada keajaiban seperti ketiga danau di kelimutu tersebut.

Naif adalah sebutan kakek pada masyarakat Sumba. Sementara itu, ainaf adalah sebutan ibu. Setiap kelompok masyarakat memiliki kebiasaan yang tidak selalu sama. Masyarakat Sumba memiliki berbagai istilah tersendiri untuk menyebut anggota keluarga atau kerabatnya. Semua itu akan digambarkan dalam buku Seri Pengenalan Budaya ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...