Kamis, 22 Februari 2018

Perjalanan Tenun


Judul
:
Perjalanan Tenun Merdi Sihombing
Penyunting
:
Mitu M. Prie
Penerbit
:
Yayasan Merdi Sihombing, Red & White Publishing
Tahun Cetak
:
2014
Halaman
:
263
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 215.000
Status
:
Ada


Mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat mode dunia di tahun 2025 adalah sebuah cita-cita yang ingin dicapai oleh industri mode Indonesia. Bukan hanya menjadi follower tetapi menjadi trendsetter. Tentu saja cita-cita ini perlu didukung dengan tersedianya sumber daya alam, sumber daya manusia yang kreatif serta kekayaan budaya lokal yang beraneka ragam dan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Pemanfaatan kekayaan budaya lokal dalam dunia mode akan membuat Indonesia menjadi unik di mata dunia.

Seiring dengan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kreatif secara operasional telah membuat industri kreatif berkembang sangat pesat dan menjadi daya tarik bagi berbagai pihak untuk menyemarakkan. Kondisi ini menawarkan peluang yang besar untuk seseorang yang kreatif untuk berani bersaing. Kreativitas harus dimiliki oleh sejumlah profesi seperti seniman, desainer, dan pekerja kreatif, dan Merdi Sihombing salah satu yang terus konsisten dalam melakukan ini semua. Perilaku-perilaku kreatif ini harus dapat dibaca, diamati, dipelajari, dan bahkan dibentuk sesuai dengan apa yang kita kehendaki bersama. Dengan demikian, sebagi sosok individu yang kreatif, kita harus mampu menciptakan pasar.

Sejalan cita-cita di atas, diperlukan sebuah kerja sama yang kuat antara pemerintah, akademisi, para pelaku kreatif, serta stakeholder  terkait. Riset, pembinaan dan peningkatan kompetensi, peningkatan kinerja usaha, promosi dan pemasaran harus terus ditingkatkan. Untuk mendukung peningkatan industri mode di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyusun Direktori Pengembangan Bidang Mode melalui perjalanan tenun nusantara yang akan memperkaya khasanah wastra Indonesia. (Dr. Mari Elka Pangestu, Ph. D/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

Buku ini terdiri dari 4 (empat) bagian. Pertama Untuk Merdi: Berkarya di Bumi Deak Parujar - Monang Naipospos, Rahasia Pustaha Batak – Nelson Lumban Toruan & Merdi Sihombing, Sekilas Tenun di Ruma – Isnen Fitri, Ulos dalam Gerakan Pelestarian Indonesia – Catrini Pratihari Kubontubuh, Menantang Tekstil Nusantara – Mitu M. Prie. Kedua Tonun ke Masa Depan: Ulos, Nilai Tradisi Beratus Tahun – Merdi Sihombing, Revitalisasi dan Reinventing – Merdi Sihombing. Ketiga Eksplorasi Budaya Tekstil: Pewarnaan Alam Usaha Menuju Pasar Dunia – Merdi Sihombing, Destinasi Tekstil Tradisi – Merdi Sihombing (Baduy, Banten 2003-2006, Batubara, Sumatra Utara 2006-2007, Mentawai, Sumatra Barat 2011, Bungo, Jambi 2008-2009, Borneo, Kalimantan Timur 2010, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur 2012-2013, Alor, Nusa Tenggara Timur 2013, Papua 2013). Keempat Pameran “Partonun Ulos”: Sambutan Kurator – Enrico Soekarno & Iriantine Karnaya, Cerita dibalik Selembar “Selimut” – Lida Puspaningtyas, Dedikasi Merdi Sihombing untuk Indonesia – Serie Febriene, Menghembuskan Nafas Baru pada Ulos – Andreas D. Arditya, Tentang Merdi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...