Kamis, 03 Mei 2018

Hidup-Mati untuk Cina


Judul
:
Hidup-Mati untuk Cina
Penulis
:
St. Yosef Freinademetz
Penerbit
:
Ledalero 
Tahun Cetak
:
2008
Halaman
:
167
ISBN
:
978-979-9447-92-0
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Ada


Cina selalu menantang dan memikat, justru karena dia bukan sekedar memamerkan pesona, melainkan menyimpan segudang tantangan. Cina menjadi sebuah daerah terlarang, bagai Firdaus yang tertutup bagi para penyebar Injil. Negeri Tirai Bambu itu tetaplah tirai yang tak mudah dipatahkan dan tetap memisahkan. Cina tidak hanya tebar pesona, Cina menantang dan menantikan tanggapan misioner, kerja keras dan belajar bekrjasama dengan pihak lain. Untuk maksud ini pertobatan menjadi sesuatu yang niscaya. Santo Yosef Freinademetz menulis: “Justru itulah yang saya rasakan sangat pahit. Kami datang dari Eropa ke sini dengan semangat kerja yang berapi-api; kami impikan bahwa dengan membaptis orang saja lengan kami menjadi kaku keletihan dan bahwa setiap tahun kami akan melihat pagoda-pagoda berubah menjadi candi-candi gereja…. Sebagai gantinya, orang-orang dewasa menertawakan kami di jalan-jalan dan tempat-tempat umum, anak-anak mengikuti kami dengan teriakan ‘setan asing’.”

Semangat misioner tetap bergelora, kendati misi Cina tidak hanya menyajikan pengalaman keberhasilan. Bahasa dan kebudayaan yang berbeda, kebencian dan iri hati, salah pengertian dan kecurigaan merupakan tantangan yang harus diatasi. Misi Cina tidak jarang terasa pahit, mengandung racun yang dapat membuat orang merasa letih dan putus asa. Namun semuanya ini ternyata tidak mengendorkan semangat para misionaris. Cina masih serentak menyajikan madu yang menarik bagi para musafir yang datang berkunjung.

Cina bagi Yosef Freinademetz bukan hanya sebuah mimpi Fransiskus Xaverius yang tak pernah kesampaian, tanah yang sampai akhir hidupnya hanya dapat ditatap dari atas tempat tidur. Tapi bagi sang misionaris sulung SVD ini, Cina adalah hidup dan matinya. Seluruh hidup dan cintanya adalah untuk Cina, hingga suatu ketika Yosef pun berucap: “Di surga pun saya mau tetap jadi orang Cina!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...