Rabu, 17 Juli 2019

Nilai Budaya dalam Sastra Lisan Sabu

Judul
:
Nilai Budaya dalam Sastra Lisan Sabu
Penulis
:
A.Ratukore dkk
Penerbit
:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1998
Halaman
:
136
ISBN
:
979-459-850-X
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Sastra sebagai cermin  pandangan hidup masyarakat akan sangat dirasakan dalam sastra rakyat. Sastra rakyat ini merupakan sastra yang secara komunal menjadi milik masyarakat secara turun-temurun. Oleh karena itu, sastra semacam itu, kendatipun sebagai tradisi lisan, juga merupakan cerminan nilai-nilai kehidupan yang esensial dari masyarakat di daerah yang bersangkutan. Sastra lisan ini masih dapat ditemukan dalam masyarakat Nusa Tenggara Timur. Dalam kesempatan ini, kami akan melakukan penelitian untuk menggali nilai-nilai budaya dalam sastra lisan Sabu.

Sastra lisan Sabu merupakan salah satu sastra lisan di Nusa Tenggara Timur. Sastra lisan Sabu ini berkembang dan tersebar dalam masyarakat Sabu, terutama yang menetap di Kepulauan Sabu. Kepulauan Sabu merupakan wilayah Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kepulauan Sabu terdiri atas dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sabu Barat dengan ibu kota Seba dan Sabu Timur dengan ibu kota Bolou, serta sebuah daerah perwakilan kecamatan, yaitu Raijua.

Bahasa sehari-hari masyarakat Sabu adalah bahasa Sabu dan bahasa Indonesia, tetapi masih ada yang hanya bisa berbicara dengan bahasa Sabu. Bahasa Sabu memiliki empat dialek. Yaitu (1) Seba, (2) Mesara, (3) Timu, dan (4) Liae (Walker, 1982:3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...