Selasa, 30 Juli 2019

Perbandingan Efektivitas Daya Adsorpsi Sekam Padi Dan Cangkang Kemiri Terhadap Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali

Judul
:

Perbandingan Efektivitas Daya Adsorpsi Sekam Padi Dan Cangkang Kemiri Terhadap Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali

Penulis
:
Loth Botahala
Penerbit
:
Deepublish
Tahun Cetak
:
2019
Halaman
:
51
ISBN
:
978-623-209-613-4
Harga
:
Rp. 72.500
Status
:
Kosong


Gagasan dari penelitian ini muncul ketika penulis mengetahui kondisi masyarakat yang menggunakan air sumur gali, ternyata telah tercemar oleh logam berat. Penulis juga mengetahui bahwa ternyata limbah pertanian terutama sekam padi dan cangkang kemiri sangat melimpah di Indonesia sehingga dapat dimanfaatkan sebagai adsorben.
Melalui penelitian ini penulis telah mengetahui efektivitas adsorben cangkang kemiri lebih baik dari sekam padi dalam proses adsorpsi terhadap logam Fe yang telah mencemari sumur gali penduduk di Tombang kelurahan Kalabahi Tengah Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor-NTT.
Pada umumnya, sebagian besar penyakit yang diderita oleh manusia berasal dari penggunaan air yang telah tercemar (Balaji R. dkk., 2014). Pencemaran air oleh logam telah menjadi masalah umum yang dihadapi di seluruh dunia dengan pesatnya perkembangan teknologi dan industri (Saruki, dkk., 1997 dalam Balaji R., dkk., 2014). Pencemaran oleh logam berat, ketika terserap dalam tubuh manusia, dapat mengganggu kesehatan secara serius, termasuk kanker, kerusakan organ, kerusakan sistem saraf, dan dalam kasus tertentu dapat menyebabkan kematian (Gunatilake S. K., 2015; Tripathi A., dkk., 2015; Barakat, M., A., 2011; Lin S. H., dkk., 2002 dalam Veli Sevil, dkk., 2007).
Menurut Beenakumari K. S. (2009) dalam Balaji R., dkk., (2014), besi termasuk kategori logam berat dan merupakan bahan pencemar dalam air yang melimpah di bumi sekitar 5% dari kerak bumi. Namun besi (Fe) termasuk kelompok logam berat yang kurang beracun. Artinya bahwa besi dapat menimbulkan gangguan bagi kesehatan yang serius terhadap manusia bila terakumulasi secara berlebihan dalam tubuh, atau melebihi ambang batas (Veli Sevil, dkk., 2007) yang telah ditetapkan dalam Anonim (2010) yaitu 0,3 mg/l (atau sama dengan 0,3 ppm). Berdasarkan hasil penelitian Fahrul (2015), kelima sumur gali di Tombang Kelurahan Kalabahi Tengah Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor-NTT telah tercemar oleh logam besi (Fe) masing-masing dengan konsentrasi sebesar 2,306 ppm; 0,540 ppm; 0,698 ppm; 0,730 ppm; dan 0,476 ppm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...