Jumat, 31 Maret 2023

Pengelolaan Perbatasan Darat Indonesia – Timor Leste di Wilayah Enclave Oecussi

Judul

:

Pengelolaan Perbatasan Darat Indonesia – Timor Leste di Wilayah Enclave Oecussi

Penulis

:

Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M

Penerbit

:

Genta Publishing

Tahun Cetak

:

2020

Halaman

:

318

ISBN

:

978-602-0757-28-5

Harga

:

Rp. 155.000

Status

:

Kosong

 

Indonesia memiliki perbatasan darat dan laut dengan sepuluh negara tetangga. Dasar hukum perbatasan darat antara Indonesia dan Timur Leste ialah Convention for the Demarcation of Portuguese and Dutch Dominions on the Island of Timor 1904 (Traktat 1904) dan Permanent Court of Arbitration 1914 (PCA 1914). Hal ini merupakan warisan masa pemerintahan Belanda dan Portugis, di mana pada saat itu Belanda dan Portugis telah membagi Pulau Timor menjadi dua yaitu Timor Barat yang berpusat di Kupang dan Timur Timur yang berpusat di Dili, termasuk wilayah enclave Oecussi yang berada dalam wilayah kedaulatan Indonesia. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan perbatasan darat antara Indonesia dan Timor Leste di wilayah enclave Oecussi.

Terbentuknya wilayah enclave Oecussi di perbatasan darat Indonesia dan Timor Leste di dasarkan atas prinsip uti possidetis juris yang diatur di dalam perjanjian internasional yang dibuat oleh Belanda dan Portugis. Dalam Traktat 1904 dan PCA 1914 dinyatakan Belanda menguasai daerah Maucator dan Portugis menguasai wilayah enclave Oecussi, maka dari itu secara otomatis peninggalan pada masa kolonial merekat pada Timor Leste termasuk wilayah enclave Oecussi. Indonesia dan Timor Leste masih menyisakan permasalahaan perbatasan di daerah Noel Besi, Bidjael Sunan, serta Subina. Kedua negara terus melakukan upaya negosiasi dan perundingan untuk segera menyelesaikan permasalahn tersebut dengan membentuk Joint Border Committee (JBC) dengan tujuan untuk mempercepat proses penyelesaian sengketa batas yang dihadapi. Indonesia dan Timor Leste juga telah menjalin kerjasama pengelolaan lintas batas negara yang bertujuan untuk melindungi wilayah kedaulatan masing-masing negara baik dalam bidang pertanahan dan keamanan, ekonomi, sisial, dan budaya.

Hadirnya buku ini semoga dapat menembah pengetahuan dalam bidang Hukum Internasional khususnya berkenaan dengan perbatasan darat khususnya antara Indonesia dan Timor Leste yang menurut Penulis masih sangat sedikit yang membahas tentang perbatasan darat. Sekaligus dapat mempererat hubungan diplomatik antara Pemerintah Indonesia dan Timor Leste. Semoga kehadirannya buku ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. 


Selasa, 21 Maret 2023

Kuda dan Sang Dokter: Sekumpulan Cerita Pendek

Judul

:

Kuda dan Sang Dokter: Sekumpulan Cerita Pendek

Penulis

:

Mezra E. Pellondou

Penerbit

:

Satu Kata

Tahun Cetak

:

2017

Halaman

:

177

ISBN

:

978-602-61201-3-7

Harga

:

Rp. 70.000

Status

:

Ada

 

Cerpen-cerpen dalam buku ini sangat kuat memaparkan kehidupan masyarakat. Ia mencoba mengangkat persoalan dalam beragam bentuk representasi yang jika dilihat dari prespektif kultural justru memperlihatkan pengagungan pada keanekaragaman dan pluralitas NTT. Seperti dalam cerpen Kuda dan Sang Dokter, cerpen ini menceritakan seorang tokoh (Dokter) yang harus rela menerima adat, bahwa kudanya harus ikut mati, ketika tuannya (Bapak) meninggal. Kenyataan ini tak terhindarkan karena kepercayaan setempat, kuda adalah tunggangan si mati.


Kisah Cinta Inggit & Bung Karno

Judul

:

Kisah Cinta Inggit & Bung Karno

Penulis

:

Lily Martin

Penerbit

:

PT. Pijar Fandra Gemilang

Tahun Cetak

:

1992

Halaman

:

172

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 175.000

Status

:

Kosong

 

Inggit Garnasih adalah monumen perjuangan yang tak mungkin dilupakan. Di saat bangsa Indonesia terperangkap dalam kegelapan yang masif, Inggit Garnasih menjadi suluh penerang dalam kehidupan Bung Karno – sosok pejuang, martir nasional yang akhirnya menjadi bapak bangsa Indonesia.

Buku ini mengungkap secara lengkap, terperinci, dan penuh nuansa, kisah cinta Inggit Garnasih semasa mendampingi Bung Karno di pengasingan dan di medan perjuangan.

Tak dapat disangkal buku ini merupakan monumen sejarah yang penting sekaligus unik. Ditulis berdasarkan wawancara dengan sumber pertama, sehingga memiliki detil, nunsa dan keakuratan yang dapat dipercaya. Disusun berdasarkan wawancara bertahap dengan Ratna Djuami, putri angkat Inggit Garnasih dan Soekarno, yang berlangsung dari bulan Maret 1984 sampai dengan bulan Agustus 1984.

 

Jumat, 17 Maret 2023

Mengenal Danau Kelimutu

Judul

:

Mengenal Danau Kelimutu

Penulis

:

Dedi Sasmito Utama

Penerbit

:

BRIN

Tahun Cetak

:

2022

Halaman

:

30

ISBN

:

978-623-7425-45-8

Sumber

:

https://penerbit.brin.go.id/

Download

:

Di Sini

 

Danau kelimutu merupakan danau yang berlokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Indonesia. Danau Kelimutu yang terdiri dari tiga danau dengan warna berbeda-beda, membuatnya terkenal akan keindahan dan keunikannya.

Liburan kali ini, Adelia pergi mengunjungi Danau Kelimutu bersama keluarganya. Adelia banyak belajar tentang proses terbentuknya Danau Kelimutu dan alasan mengapa ketiga danau memiliki warna yang berbeda-beda.

Teman-teman ingin tahu apa saja yang dipelajari Adelia? Ayo, ikuti petualangan Adelia dan kenali lebih jauh tentang Danau Kelimutu.


Mawar Padang Ara

Judul

:

Mawar Padang Ara

Penulis

:

Otto J. Gaut

Penerbit

:

PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Cetak

:

1997

Halaman

:

103

ISBN

:

979-605-572-4

Harga

:

Rp. 60.000

Status

:

Ada

 

Magda da Silva sungguh menawan, bagaikan mawar merah segar di antara penghuni Padang Ara yang hitam kering dipanggang terik kemarau. Kulitnya kuning bersih, tubuhnya tinggi semampai, rambutnya ikal panjang.

Malam itu dia mengenakan baju hangat baru, pemberian Pastor Robert. Malam itu dia menjamu Pastor Robert di rumahnya yang sederhana, sementara suaminya, Guru Frans, berusaha menambah penghasilan dengan mengajar sambil bekerja sebagai pemain sepak bola di kota.

Orang kampung geger! Lebih-lebih ketika tahu betapa seringnya Magda da Silva alias Nyora Guru Frans menerima bingkisan dari Pastor Ametrika yang masih muda, gagah, dan tampan itu. Lebih-lebih ketika tahu bahwa Nyora Guru Frans mengandung.

Betulkah mereka saling jatuh cinta? Betulkah mereka telah melangkah terlampau jauh? Para tetua adat berembug, para pemuda mengasah parang, sementara Guru Agama dan Guru Kepala hanya bisa mengusap dada…. 


Kamis, 16 Maret 2023

The Political System of The Atoni of Timor

Judul

:

The Political System of The Atoni of Timor

Penulis

:

H.G. Schulte Nordholt

Bahasa

:

Inggris

Penerbit

:

The Hague – Martinus Nijhoff

Tahun Cetak

:

1971

Halaman

:

511

ISBN

:

90.247.5137.3

Harga

:

Rp. 350.000

Status

:

Kosong

 

The present book deals with the political system of the Atoni of Indonesian Timor. Timor is the largest of the group of Lesser Sunda Islands. The western part of the island is Indonesian, while the eastern part plus a tiny enclave on the north-west coast are Portuguese territory. The Atoni inhabit most of the western part of Timor. The name by which they sometimes designate themselves, viz. Atoni Pah Meto (= People of the Dry Land), possibly implies that in their mode of life they are centred entirely on the interior and have no dealings at all with the coast or the sea.

The name Timorese is generally used with reference to all the peoples inhabiting the island of Timor, while in the colonial army the term 'a regiment of Timorese' covered representatives of the populations of the surrounding islands as well. But as the Indonesian part of Timor is inhabited by different ethnic groups speaking widely different languages it is preferable to call these different groups by the names by which they designart:e themselves. According to a population survey held in 1966 the population of Indonesian Timor came to approximately 800,000, of whom more than 600,000 were Atoni. They live in the princedoms Kupang (except the Helon districts) Amarasi, Fatule'u, Amfoan, Ambenu, Molo, Miomafo, Amanuban, Amanatun, Insana and Bebok.

The actual field-work for this book was carried out in North Central Timor, approximately 200 km. to the east of Kupang, the capital of Timor, with as main base the district capital of Kefamnanu.  

Kupang dari Masa ke Masa

Judul

:

Kupang dari Masa ke Masa

Penulis

:

A.G. Hadzamarwit Netti & Hands Itta

Penerbit

:

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang

Tahun Cetak

:

1997

Halaman

:

228

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 60.000

Status

:

Ada

 

Medan makna “Kupang” dalam judul karangan ini tidak terbatas pada suatu tempat atau kota tertentu yang bernama Kupang di Pulau Timor, melainkan secara metonimi mewakili  suatu teritorial yang bernama Kabupaten Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian, berbagai peristiwa masa lampau yang diuraikan dalam karangan ini tidak terbatas hanya pada Kota Kupang, melainkan mencakup pula peristiwa-peristiwa yang terjadi di tempat-tempat lain yang ada kaitannya dengan Kupang, teristimewa berbagai kejadian di Pulau Rote dan Sabu, yang merupakan bagian integral dari teritorial Kabupaten Kupang.

Dengan karangan ini pembaca diajak untuk melakukan suatu perlawatan imajinatif ke masa lampau guna menyaksikan berbagai perkembangan, kejadian/peristiwa dari masa ke masa mulai dari masa kedatangan bangsa Portugis, masa VOC, masa Pemerintahan Belanda antara tahun 1800 sampai 1942, masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai tahun 1945, masa kemerdekaan dan berbagai perkembangan antara tahun 1945 sampai tahun 1958, dan perkembangan pemerintahan di Daerah Kabupaten Kupang antara tahun 1958 sampai tahun 1995 saat karangan ini dirampungkan. Mudah-mudahan setelah membaca karangan ini pembaca akan memperoleh kesenangan pesona perlawatan kisah sejarah, bahkan lebih daripada itu, semoga pembaca dapat memperoleh manfaat rekreatif dan manfaat inspiratif di kemudian, untuk menatap serta maju ke masa depan. 


Senin, 06 Maret 2023

Ingkar Janji Menikah dan Penyelesaiannya: Studi Kasus di Kupang NTT

Judul

:

Ingkar Janji Menikah dan Penyelesaiannya: Studi Kasus di Kupang NTT

Penulis

:

LBH APIK NTT

Penerbit

:

Asosiasi LBH APIK Indonesia & Oxfam Indonesia

Tahun Cetak

:

2016

Halaman

:

52

ISBN

:

-

Sumber

:

https://lbhapik.or.id/

Download

:

Di Sini


Perbedaan gender bukanlah sebuah problema sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender. Sayangnya, kenyataan menunjukkan bahwa perbedaan gender selalu dibarengi dengan berbagai bentuk diskriminasi dan korbannya adalah perempuan. Pengalaman LBH APIK NTT dalam melakukan pendampingan terhadap korban kekerasan berbasis gender memperlihatkan fenomena tersebut. Ada stereotipe, marginalisasi, beban ganda dan kekerasan. Konteks kekerasan terhadap perempuan umumnya terjadi di ranah domestik (KDRT) dan di ranah publik. Bentuknya juga beragam seperti kekerasan psikis, fisik, penelantaran dan kekerasan seksual.

Fenomena lain yang umum terjadi di NTT adalah Ingkar Janji Menikah (IJM). IJM merupakan bagian dari kekerasan seksual yang dialami oleh perempuan pada masa pacaran. Umumnya ada tindak pidana perkosaan yang terjadi dalam kasus IJM. Perempuan sebagai korban dibujuk dan dipaksa untuk melakukan hubungan suami isteri. Ada bujukan dari pelaku dalam bentuk akan dinikahi, apabila korban hamil. Semua ini dilakukan pelaku agar korban tidak melapor kasus tersebut pada orang lain.

Salah satu kasus IJM tertuang dalam buku landmark case ini. Kasus IJM dalam buku ini adalah pengalaman pendampingan LBH APIK NTT. Buku ini berisi kronologis kasus disertai analisis dengan memakai pandangan hukum berperspektif perempuan atau berstrategi Bantuan Hukum Gender Struktural (BHGS). Publikasi ini mengulas kasus IJM dengan menganalisis 3 komponen hukum yakni substansi -, struktur- dan kultur hukum, sesuai dengan pendekatan BHGS yang diterapkan di enambelas APIK se Indonesia.

Buku landmark case ini bertujuan membuka wawasan pembaca, agar bisa melihat kasus-kasus perempuan dengan cara pandang baru yakni melalui cara pandang korban, secara khusus cara pandangan perempuan. (Ansy Damaris Rihi Dara, SH/Direktris LBH APIK NTT)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...