Judul
|
:
|
Surga Retak
|
Penulis
|
:
|
Mezra E. Pellondou
|
Penerbit
|
:
|
Kairos
|
Tahun Cetak
|
:
|
2007
|
Halaman
|
:
|
193
|
ISBN
|
:
|
978-979-1443-01-02
|
Harga
|
:
|
Rp. 40.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Tema incest
dalam sebuah novel membuat saya tertarik membacanya. Semula saya ingin tahu
bagaimana lika-likunya novel Surga Retak. Apakah Mezra bermain dengan imajinasi
yang merupakan bagian dari libido atau apakah imajinasi yang menjadi bagian
dari akalbudi teoritis (scince). Yang sangat diharapkan adalah kemampuan
kreatif pembaca menemukan fiksi heuristic (berkaitan dengan moral sebagai akal
budi praktis) dari tema yang diambil dari dunia empiri sehari-hari.
Dengan
demikian maka walaupun dalam Surga Retak tampak pula segi inhuman namun tampak
pula hal yang membuat kita bias berkata bahwa dalam jiwa manusia peri-peri tak
henti-hentinya bertempur. Peri kemanusiaan dan peri kebinatangan.
Mezra bukan
saja pengarang yang mesra dengan warna lokal pulaunya Rote, pulau paling selatan
dari Indonesia namun juga Timor dan NTT seluruhnya disentuhnya pula. Karena
sudah tinggal dan mengunjungi banyak tempat di Indonesia, termasuk Jakarta.
Saya sangat
mengenal Mezra sebagai seorang sarjana kutu buku, cerdas dan tegas serta
kreatif. Dunia wartawan yang telah membesarkannya ditunjang dengan bakat besar
yang ada padanya membuat Mezra teramat mandiri maka sejarah sastra Indonesia
akan diperkaya dengan seorang pengarang perempuan dari Indonesia timur.
Selamat ya,
Mezra! Surga Retak: sebuah novel yang menarik yang turut hidupkan khasanah
sastra Indonesia. (Gerson Poyk: Sastrawan Indonesia, peraih Write Award)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar