Tampilkan postingan dengan label Buku Maritim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Buku Maritim. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 November 2024

Semana santa Larantuka

Judul

:

Semana santa Larantuka

Penulis

:

Felisianus Efrem Jelahut, dkk

Penerbit

:

Underline

Tahun Cetak

:

2024

Halaman

:

66

ISBN

:

978-623-8540-09-9

Harga

:

Rp. 50.000

Status

:

Kosong

 

Ritus Semana Santa merupakan warisan turun temurun sejak lima Abad ditengah masyarakat Kota Larantuka Nusa Tenggara Timur yang perlu dilestarikan keberadaanya. Hal ini sejalan dengan program pemerintah tentang pelestarian ritus dan perayaan-perayaan. Pelestarian ini dapat dilakukan melalui penggalian kembali ritus budaya dan perayaan-perayaan sebagai salah satu aset budaya melalui revitalisasi dan proses-proses transformasi. Buku ini mengupas tentang prosesi kegiatan tradisi Semana Santa Larantuka yang ada di Nusa Tenggara Timur.


Senin, 11 November 2024

Mutiny on the Bounty

Judul

:

Mutiny on the Bounty

Penulis

:

Charles Nordhoff and James Norman Hall

Penerbit

:

Little, Brown & Company

Bahasa

:

Inggris

Tahun Cetak

:

1956

Halaman

:

373

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 100.000

Status

:

Ada

 

On the fourteenth of June, forty-seven days after the mutiny, they reached the Dutch settlement at Coupang Bay, on the island of Timor, a distance of more than twelve hundred leagues from Tofoa. After recuperating for two months among the kindly inhabitants of Coupang, a small schooner was purchased and fitted out for the voyage to Batavia, where they arrived on October I, 1789. Here three more of the party died: Elphinstone, Lenkletter, the remaining quartermaster, and Thomas Hall, a seaman. Ledward, the acting surgeon, was left behind at Batavia, and the rest of the party embarked in ships of the Dutch East India Company for the voyage home. Robert Lamb, the butcher, died on the passage, leaving but twelve of the nineteen men who had set out from the Bounty's side. (hal. 216)

About twelve o'clock on the night of September 15, the pinnace came to a grapnel off the float by the fort in Coupang Bay. It was a calm night with the sky ablaze with stars. The settlement was asleep. A ship was anchored not far from where we lay, and two or three smaller craft, but in the darkness we were unable to see whether any of the other boats of the Pandora had arrived. The night was profoundly still. On the high rampart of the fort a dog stood, barking mournfully. That was our welcome to Coupang. Worn out with our long journey, we remained where we were until daylight, sleeping huddled in our places, and never, I imagine, have men slept more soundly. (hal. 264)

"Do you remember Coupang, Tinkler?"

"Coupang! That heaven on earth! Let me tell you how we came in. It was about three in the morning...but wait a minute! How about filling my glass? As a host, Byam, you leave something to be desired."

And so it went the night through. (hal. 355) 


Selasa, 16 Juli 2024

Kamus Bahasa Palu’e – Indonesia, Sura ca Sara Lu’a – Indonesia

Judul

:

Kamus Bahasa Palu’e – Indonesia, Sura ca Sara Lu’a – Indonesia

Penyusun

:

Stefan Danerek

Penerbit

:

UI Publishing

Tahun Cetak

:

2019

Halaman

:

222

ISBN

:

978-979-456-839-2

Harga

:

Rp. 100.000

Status

:

Ada

 

Kamus ini merupakan hasil penelitian dokumentasi bahasa Palu’e yang telah dijalankan penyusun secara kerjasama dengan orang lokal. Dikembangkan bersamaan dengan sebuah koleksi rekaman suara berbagai logat dan wilayah adat. Selain kamus, diuraikan tentang penelitian dokumentasi, dilengkapi ringkasan tata bahasa dan daftar kosa kata  Inggris-Indonesia-Palu’e. kamus disusun dengan perhatian pada variasi yang nyata dan supaya dapat berperan sebagai leksikon budaya yang bermanfaat untuk berbagai bidang. Diharapkan berguna untuk semua kalangan yang ingin belajar tentang bahasa dan budaya Palu’e, khususnya mereka yang mengalami ‘peralihan bahasa’.


Kamis, 09 Mei 2024

Diaspora Melanesia di Nusantara

Judul

:

Diaspora Melanesia di Nusantara

Editor

:

Taufik Abdullah & Mukhlis PaEni

Penerbit

:

Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun Cetak

:

2015

Halaman

:

436

ISBN

:

978-602-1289-19-8

Harga

:

NFS

Status

:

Kosong

 

Buku ini berisi kajian keilmuan tentang populasi dan kebudayaan Melanesia. Diselenggarakan oleh para ilmuan terkemuka di bidang arkeologi, geologi, genetika, antropologi, sejarah, dan linguistik, buku ini membahas masalah Pembentukan Kepulauan Nusantara, Persebaran Penduduk (Melanesia dan Austronesia) dan Awal Kehidupan Melanesia, Melanesia dalam Perspektif Genetik, Peta Kebahasaan Melanesia, Jaringan Ingatan Kolektif dan Refleksi Antropologis Melanesia, Jaringan Perdagangan Maritim dan Silang Budaya (Austronesia dan Non-Austronesia), Dinamika Sejarah dari Kesatuan-Kesatuan Etnis Melanesia, dan Perspektif Melanesia dalam Konteks Keindonesiaan.

Dari peninjauan akademis yang komprehensif tentang berbagai aspek genetika, asal-usul, bahasa dan sebagainya ini akan tampaklah betapa eratnya keterkaitan dinamika sejarah Melanesia dengan bumi Nusantara.

Berdasarkan penelitian genetika, bahasa, dan arkeologi penduduk asli Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat termasuk kelompok Melanesia. Sehingga pada saat ini mayoritas populasi Melanesia justru terdapat di bumi Nusantara. Mestikah diherankan di wilayah ini terjadi juga hubungan yang telah berlangsung sejak ribuan tahun antara ras monggolid dengan austromelanesid. Peristiwa yang sama terjadi juga di wilayah Melanesia di Kepulauan Pasifik.

Buku yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini akan semakin menambah kearifan anak bangsa dalam melangkah ke arah semakin terwujudnya kesejahteraan dan kemajuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 


Minggu, 28 April 2024

Ole-Ole Hari Bae Nagi: Catatan Perjalanan Jurnalistik di Balik Samana Santa Flores Timur


Judul

:

Ole-Ole Hari Bae Nagi: Catatan Perjalanan Jurnalistik di Balik Samana Santa Flores Timur

Penulis

:

Wentho Eliando

Penerbit

:

Nusa Indah

Tahun Cetak

:

2018

Halaman

:

230

ISBN

:

979-429-381-4

Harga

:

Rp. 120.000

Status

:

Kosong

 

Flores Timur tidak hanya memiliki keunikan dan sakralnya ziarah religius dan tradisi Samana Santa (Pekan Suci) atau Orang Nagi Larantuka menyebut Hari Bae. Flores Timur memiliki keindahan lain. Keunikan, eksotisme alam, adat istiadat dan budayanya menggetarkan dan menggerakkan.

Ada objek wisata alam, baik bahari maupun pengunungan. Pantai pasir putih Blawi, pasir putih 1001 batu bergambar di Pantai Ina Burak, Neren dan Wototena, daya tarik Teluk Kelambu kapal pesiar, gundukan pasir putih di tengah laut gugusan Pulau Meko, ada kisah asmara di Danau Waibelen, air terjun bertingkat tiga Wai Nuwu setinggi 70 meter, sunset menakjubkan tenggelam di bibir pantai air panas Waiplatin. Dan kekayaan kehidupan adat-budaya masyarakat yang patut diselami lebih dalam lagi.

Catatan perjalanan jurnalistik dalam kemasan Ole-Ole Hari Bae Nagi tersaji dalam buku sederhana ini, minimal pembaca sekalian, bisa sedikit lebih mudah dan lebih mengenal Flores Timur. Anda sekalian bisa mempersiapkan diri yang cukup baik. Waktu yang cukup rapih. Dan cobalah untuk “terjerumus” menjelajahi seluruh isi Flores Timur. 

Selasa, 12 Desember 2023

Ikan Tidak Naik karena Hukuman Alam

Judul

:

Cerita Rakyat Flores Timur: Ikan Tidak Naik karena Hukuman Alam

Penulis

:

Didik Pradjoko

Ilustrasi

:

Iwan Gunawan

Penerbit

:

-

Tahun Cetak

:

-

Halaman

:

-

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. -

Status

:

Kosong

 

Pada zaman dahulu pernah ada suatu konflik dalam masyarakat Lamalera yang membuat mereka mendapat hukuman dari alam sebagai tanda kecewa alam pada masyarakat Lamalera. Banyak dari masyarakat Lamalera bermata pencaharian sebagai nelayan, menangkapi ikan-ikan Laut Sawu. Suatu ketika, ikan-ikan besar yang biasanya diburu oleh para nelayan tidak muncul di permukaan Laut Sawu. Pada awalnya, masyarakat Lamalera menanggapi masalah tersebut dengan biasa, akan tetapi lama-kelamaan masyarakat Lamalera mulai menyadari akan peristiwa yang sedang menimpa mereka semua. Hal ini dikarenakan bahwa ikan-ikan besar yang biasanya muncul di Laut Sawu, kini tidak muncul lagi dalam beberapa hari terakhir.

Berbagai upacara telah dilakukan oleh masyarakat lamalera dengan memanggil bantuan Ata Molan (sebutan bagi pawang atau dukun di daerah Lamalera) yang dipanggil dari berbagai daerah untuk membantu mendoakan, tetapi ikan-ikan besar tidak muncul juga. Akhirnya, suatu hari satu perahu diutus ke Lodoblolo, untuk meminjam Ata Molan dari sana. Ata Molan itu kemudian datang ke Lamalera untuk membantu masalah yang sedang terjadi di tempat tersebut.


Senin, 27 November 2023

Dari Lautan Menuju Tuhan

Judul

:

Dari Lautan Menuju Tuhan

Penulis

:

Yohanes Antonius Lelaona

Penerbit

:

PT. Kanisius

Tahun Cetak

:

2016

Halaman

:

192

ISBN

:

978-979-21-4595-3

Harga

:

Rp. 75.000

Status

:

Ada

 

Buku ini memaparkan kearifan dari tradisi melaut nelayan Lamalera, di selatan Pulau Lembata, Flores Timur. Nelayan Lamalera merupakan satu-satunya nelayan pemburu ikan paus secara adat dengan peralatan tradisional.

Selain mengulas tradisi Tena Laja (berperahu), buku ini juga mengulas kebijaksanaan yang terdapat dalam tradisi lisan yang masih dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat Lamalera dalam menjalankan hidup mereka.

Bagi orang Lamalera, melaut adalah sebuah pekerjaan yang sarat bermuatan religius. Melaut merupakan ritual dan ritual merupakan sarana pertemuan bukan hanya antara Yang Ilahi dengan insani, tetapi juga mempererat kesatuan antara yang insani. 

Dari lautan menuju Tuhan dapat dimengerti sebagai sebuha tugas spiritual, sebuah perjalanan mistis untuk mengendus gambaran tentang Tuhan dalam tradisi para pelaut. Harapan-nya buku ini mampu mengantar kita untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan dalam kehidupan harian kita, dalam aneka pekerjaan dan panggilan kita. 


Senin, 08 Mei 2023

Petualangan Nelayan Tradisional Indonesia ke Perairan Australia & Pulau Pasir dari Masa ke Masa

Judul

:

Petualangan Nelayan Tradisional Indonesia ke Perairan Australia & Pulau Pasir dari Masa ke Masa

Penulis

:

A.G. Hadzarmawit Netti, Drs. Benny Johannis Jacob & Alex Frans, S.H.

Penerbit

:

B You Publishing

Tahun Cetak

:

2017

Halaman

:

218

ISBN

:

978-1-4116-8691-5

Harga

:

Rp. 55.000

Status

:

Ada

 

Berkenaan dengan informasi-informasi yang tidak benar tentang kepemilikan Pulau Pasir yang digembar-gemborkan melalui beberapa karya tulis yang telah beredar luas di masyarakat antara tahun 1999 hingga 2011, kami terpanggil untuk menyusun dan mempublikasikan buku ini. Tujuan utama buku ini adalah untuk memaparkan fakta apa adanya tentang Pulau Pasir, dan tentang petualangan nelayan tradisional Indonesia ke perairan Australia dan Pulau Pasir.

Semua rujukan tentang Pulau Pasir dan petualangan nelayan tradisional Indonesia ke perairan Australia yang dipaparkan dalam buku ini telah menjadikan buku ini memiliki warna dan bobot tersendiri yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan demikian, diharapkan buku ini dapat menjadi bahan informasi yang bermanfaat bagi para pihak yang terpanggil untuk menyatakan yang salah itu salah dan yang benar itu benar, berkenaan dengan kepemilikan dan yuridiksi pemerintah Commonwealth Australis atas Pulau Pasir.

Dengan kehadiran buku ini, semoga nelayan-nelayan tradisional Indonesia yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dicerdaskan dan diberdayakan, bukan diperdayakan. Nelayan-nelayan tradisional Indonesia patut dibina dan dicerdaskan, agar mereka dapat hidup dan berkarya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan/atau yang dipersyaratkan oleh pemerintah Commonwealth Australia dan Pemerintah Indonesia.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...