Kamis, 26 Juli 2018

Lewo Mayen Tana Doen

Judul
:
Lewo Mayen Tana Doen
Penulis
:
Jacob J. Herin
Penerbit
:
Silvia Denpasar
Tahun Cetak
:
2008
Halaman
:
161
ISBN
:
879-997-7449-19-X
Harga
:
Rp. 68.000
Status
:
Kosong


Buku ini ditulis untuk para pembaca generasi muda yang tertarik pada kebudayaan asli khususnya kebudayaan asli Suku Lamaku dan Lamaole di Pulau Solor yang selama ini hampir tidak dikenal orang. Satu hal yang patut dilihat dari penduduk di wilayah ini adalah bahwa mereka tetap mempertahankan ritus/upacara keagamaan berdasarkan warisan nenek moyang. Namun tidak dapat dihindari bahwa karena pengaruh globalisasi dan masalah-masalah lain seperti masalah sosial, politik dan ekonomi maka lambat laun ritus/upacara keagamaan itu mulai menghilang.

Sampai dengan tahun 1960-an penduduk setempat masih mempraktikkan upacara tradisional sebelum melakukan suatu kegiatan seperti berladang, bertanam, memanen, bertenun, berburu, menangkap ikan dan melakukan upacara-upacara adat. Penduduk masih menikmati ketenangan dan kedamaian hidup. Lewat upacara-upacara adat mereka berdoa kepada Lera Wulen Tana Eken (Wujud Tertinggi; harfiah: matahari, bulan dan tanah) agar beradab tinggi, tahu menghargai dan mencintai sesame masyarakat.

Namun keselarasan hidup para penduduk ini mulai tercemar dengan adanya program pemerintah sejak tahun 1976-1977 sampai 1996. Dengan alasan pembangunan masyarakat diharuskan pindah dari lokasi sekarang (Desa Lewotanaole) ke lokasi transmigrasi lokal di pemukiman Tanah Edang. Di daerah pemukiman baru ini kehidupan para penduduk tidak lebih baik dari sebelumnya, bahkan selama 23 tahun mereka sepertinya ditinggalkan dalam segala-galanya (baik pembangunan fisik maupun pembangunan manusianya. Syukur bahwa penderitaan penduduk itu mendapat tanggapan pemerintah dengan memberi rekomendasi untuk menjadi sebuah desa mandiri.

Jumat, 20 Juli 2018

Prof. Dr. Ir. H. Johannes Karya dan Pengabdiannya

Judul
:
Prof. Dr. Ir. H. Johannes Karya dan Pengabdiannya
Penulis
:
Drs. Soimun Hp.
Penerbit
:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional
Tahun Cetak
:
1984
Halaman
:
137
ISBN
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


“Jalan ke arah kemakmuran rakyat kita harus akan melalui keteknikan dan perindustrian. Ilmu-ilmu pengetahuan teknik adalah ilmu fisika terpakai, yang azasnya ilmu fisika murni. Maka jalan ke arah kemakmuran itu harus melalui pengetahuan fisika yang luas dan dalam. Sebagai bangsa yang telah merdeka, kita kini mendapat kesempatan untuk maju, tetapi kemajuan itu hanya akan tercapai bila kita segiat-giatnya berusaha memperoleh keahlian yang diperlukan untuk pembangunan negara kita yang muda ini, bila kita belajar dan bekerja dengan cita-cita yang tinggi dengan ketabahan hati dan dengan kerelaan berbakti kepada nusa dan bangsa”.

Kutipan di atas ini adalah bagian penutup yang merupakan kesimpulan pidato Herman Johannes, yang diucapkan pada peringatan Dies Natalis III Universtitas Gajah Mada pada tanggal 19 Desember 1952. Pidato tersebut juga merupakan pidato pengukuhannya sebagai guru besar fisika pada universitas tersebut.

Bertitik tolak dari pemikiran-pemikirannya yang sudah disarikan seperti tersebut di atas, Herman Johannes selalu berusaha menjabarkannya dalam berbagai penelitian dan karya-karyanya. Pemikiranya bukan hanya bidang fisika, tetapi meliputi berbagai bidang yang sukar dicari duanya. Herman Johannes juga seorang pejuang besar. Atas jasa-jasanya yang sanagt besar bagi bangsa dan negara, maka ia telah menerima berbagai penghargaan.

Penulisan biografinya ini bermaksud mengungkapkan seluruh kehidupannya sebagai tokoh yang utuh. Tujuannya agar dapat dijadikan teladan bagi yang lain, terutama bagi generasi muda. Hal ini sebagai salah satu usaha untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan, jiwa pengabdian, dan gagasan-gagasan demi kelangsungan hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Masyarakat Sumba dengan Budaya Megalitiknya

Judul
:
Masyarakat Sumba dengan Budaya Megalitiknya
Penyusun
:
Dr. Haris Sukendar
Penerbit
:
Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Cetak
:
1997
Halaman
:
172
ISSB
:
-
Harga
:
NFS
Status
:
Kosong


Peninggalan tradisi megalitik dari masa lalu di pulau Sumba merupakan hasil budaya material yang langka, yang banyak mengandung misteri. Peninggalan yang dapat disaksikan sekarang di pulau ini merupakan pekerjaan raksasa yang sulit dibayangkan bagaimana membuatnya, mengangkutnya dan mendirikannya. Keunikan tentang budaya megalitik dari pulau “Cendana” ini belum banyak ditulis, sehingga sudah sekian lama tidak diketahui secara luas di kalangan masyarakat. Kekayaan budaya Sumba sangat menarik. Daya tarik tersebut tidak hanya karena bentuk-bentuk budaya material yang sangat besar, megah dan menakjubkan, tetapi, lebih dari itu tinggalan ini menampilkan ciri-ciri tersendiri, yang merupakan simbol-simbol yang mengandung makna dan arti bagi kehidupan masyarakat.

Tradisi megalitik Sumba yang masih dapat disaksikan sampai sekarang, merupakan kelanjutan dari tradisi prasejarah. Tradisi tersebut merupakan kelompok megalitik di mana masyarakatnya biasanya menciptakan sarana-sarana berupa batu-batu besar untuk upacara pemujaan, penguburan atau untuk memenuhi kebutuhan yang lain.

Kamis, 19 Juli 2018

Nubuat Nabi

Judul
:
Nubuat Nabi, Lagu-Lagu Liturgi Adven dan Natal
Aransemen
:
Paul Widyawan
Penerbit
:
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta
Tahun Cetak
:
2011
Halaman
:
48
ISMN
:
M-801853-14-1
Harga
:
Rp. 50.000
Status
:
Ada


Buku kor Nubuat Nabi untuk paduan suara adalah buku kumpulan lagu liturgi Adven dan Natal dalam bahasa Latin, Indonesia, dan Jawa.
28 Nyanyian liturgi Adven dan Natal dalam buku ini bercorak Barat maupun Timur; terdapat lagu lama seperti Rorate caeli (No.1) namun kini dengan aransemen baru; terdapat pula lagu yang diciptakan dalam Lokakarya Komposisi di daerah Indonesia akhir-akhir ini, misalnya "Agungkan Raja" (No.15) sebuah lagu Rote yang diciptakan tahun 2003 di Mataloko; "o Tuhan selamatkan kami" (No.11) sebuah lagu Dayak dari lokakarya di Putussibau tahun 2001; "malaikat Diutus" (No.5) dari lokakarya Pematang Siantar/ Batak tahun 2000.
Semoga buku ini dapat membantu untuk mengungkapkan kerinduan manusia akan penyelamat dunia yang dinubuatkan para nabi terutama dimasa yang sulit ini. Semoga.

Kembanglah Bungo

Judul
:
Kembanglah Bungo, Lagu-Lagu Daerah Indonesia
Penyusun
:
Paul Widyawan
Penerbit
:
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta
Tahun Cetak
:
2016
Halaman
:
72
ISMN
:
979-8133-38-2
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Ada


Buku Kambanglah Bungo adalah kumpulan lagu dari berbagai daerah di Indonesia untuk para pecinta musik / paduan suara. Buku Kembanglah Bungo lagu daerah nusantara dalam 4 suara satb dengan partitur not angka.


Daftar lagu

1. Aja Lamis (Jateng)
2. Bapak Pocung (Yogyakarta/Jateng)
3. Dari Mana Maenang (Kalbar)
4. Diru-Diru Dina (Biak/Irian Jaya)
5. Elemoto Paraliru (Sabu/NTT)
6. Es Kaubele (Dawan TTU/NTT)
7. Es Lilin (Sunda/Jabar)
8. Gending Sriwijaya (Sumsel)
9. Gepe-Gepe (Maluku)
10. Ine Le (Ngada Flores/NTT)
11. Jam Pukul Lima (Minahasa/Sulut)
12. Jangkrik Genggong (Jateng)
13. Jenang Gulo (Jateng)
14. Jula Juli Suroboyo (Surabaya/Jatim)
15. Kembanglah Bungo (Sumbar)
16. Kupu Kuwi (Jateng)
17. Kuwi Apa Kuwi (Jateng)
18. Laruik Sanjo (Sumbar)
19. Mideringrat (Jateng)
20. Nasib Tambangan (Kalsel)
21. Numpak Prau Layar (Jateng)
22. O Ale Alogo (Sumut)
23. O Ina Ni Keke (Minahasa/Sulut)
24. O Tano Batak (Batak Toba/Sumut)
25. Petruk Dadi Ratu (Jateng)
26. Piye Janjine (Jateng)
27. Rek Ayo Rek (Jatim)
28. Sepantun Pantun (Melayu)
29. Sigulempong (Batak/Sumut)
30. Sinampure (Bali)
31. Sinanggar Tullo (Batak/Sumut)
32. Tano Niha (Nias/Sumut)
33. Tok Cer (Jabar)
34. Tuna La'leang Kalenga (Bugis/Sulsel)
35. Yen Ing Tawang Ana Lintang (Jateng)

Dami Piranta

Judul
:
Dami Piranta, Lagu-Lagu Daerah Indonesia yang dipentaskan oleh Paduan Suara Vocalista Senoro dalam tournya ke Eropa tahun 1992
Penyusun
:
Paul Widyawan
Penerbit
:
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta
Tahun Cetak
:
1991
Halaman
:
78
ISMN
:
-
Harga
:
Rp. 50.000
Status
:
Ada


Buku Dami Piranta adalah kumpulan lagu dari berbagai daerah di Indonesia untuk para pecinta musik / paduan suara. Dihimpun oleh Paul Widyawan dan diterbitkan oleh PML Yogyakarta pada tahun 1991. Notasi angka format SATB.

Terdiri dari 33 lagu, antara lain:
1. Anju Au - Batak
2. Bareh Solok - Minang
3. Bungong Jeumpa - Aceh
4. Cup Mailang - Palembang
5. Dami Piranta - Kalbar
6. Dayung Palinggam - Minang
7. Dogendong dan Belayangan - Lombok
8. Duh Gusti Abdi Kaduhung - Sunda
9. Ha Na Ca Ra Ka - Jateng
10. Hariring Nu Kungsi Nyanding - Jateng
11. I Na lou - Timor Timur
12. Jago Kate - Jateng
13. Kampung Nan Jauh Di Mato - Minang
14. Kaparak Tingga - Minang
15. Kasih Sidi Kuneleya - Sunda
16. Kerig Lampit - Jateng
17. Lancang Kuning - Riau
18. Lisoi - Batak
19. Mai Falie - Rote
20. Man Paman - Jateng
21. O Amo - Tanimbar
22. Ojo Dipleroki - Jateng
23. Pileuleuyan - Sunda
24. Rinumpaka - Jateng
25. Ruret Parenta - Samawa
26. Seringgit Sidua Kupang - Minang
27. Sing Sing So - Batak
28. Si Paku Gelang - Maluku
29. Solo Berseri - Jateng
30. Tardigadingdang Do - Batak
31. Unang Sai Tangis Ho - SSA - Batak
32. Unang Sai Tangis Ho - SATB - Batak
33. Yo Prakanca – Jateng

Ondel-Ondel

Judul
:
Ondel-Ondel, Lagu-Lagu Daerah Indonesia
Penyusun
:
Paul Widyawan
Penerbit
:
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:
63
ISBN
:
979-8133-36-6
Harga
:
Rp. 55.000
Status
:
Ada


Buku Ondel-Ondel adalah kumpulan lagu dari berbagai daerah di Indonesia untuk para pecinta musik / paduan suara. Dihimpun oleh Paul Widyawan dan pernah dinyanyikan oleh Vocalista Sonora pada saat Tourne di Jerman, Belanda, dan Swiss. Diterbitkan oleh PML Yogyakarta pada tahun 1976. Notasi angka dengan format SATB.

Terdiri dari 50 lagu, antara lain:
1. Ondel-ondel - Maluku
2. O Yepo - Ambon
3. Hitam Manis - Melayu
4. Gelora Pemuda - Nasional
5. Jantan Jakarta - Nasional
6. Janger - Bali
7. O Tao Natio - Batak
8. Denai Sansai - Minang
9. Gado-gadonya - Betawi
10. Sayang Sipatokaan - Manado
11. Sayur Lode - Betawi
12. E baksone - Langgam Jawa
13.Tanduk Maddjang - Madura
14. Sarinande - Ambon
15. Tari Bali - Bali
16. Siti Jadi Pengantin - Melayu
17. Lenso Putih - Minahasa
18. Sayang Kane - Manado
19. Keroncong Suci - Nasional
20. Gambang Suling - Jawa
21. Mentog-Mentog - Jawa
22. Yu, Batur-Batur - Sunda
23. Bengawan Solo - Nasional
24. Rujag Uleg - Jawa
25. Nasonang Mahita - Batak
26. Nona Manis - Maluku
27. Mana Simana - Maluku
28. Jangan Bilang - Betawi
29. Kole-Kole - Maluku
30. O Tao Toba - Batak
31. Melati Suci - Nasional
32. Modom - Tapanuli
33. Potong Bebek Angsa - Maluku
34. Rasa Sayange - Maluku
35. Pahlawan Bangsa - Nasional
36. Ati Raja - Makasar
37. Kicir-Kicir - Betawi
38. Hura-Hura Cincin - Ambon
39. Aneuk Saboh - Minang
40. Sayang Dilale - Ambon
41. Pak Pung Pak Mustape - Melayu
42. Bubuy Bulan - Sunda
43. Tena Reta Iung - Dobo/ Maumere
44. Tanah Airku - Nasional
45. Lembe-Lembe - Ambon
46. Besi Bhero - Flores
47. Butet - Batak
48. Ona Miate - Flores
49. Bek ta duek le - Aceh
50. Sayonara

Sate Embik

Judul
:
Sate Embik, Lagu-Lagu Daerah
Aransemen
:
Paul Widyawan
Penerbit
:
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta
Tahun Cetak
:
2014
Halaman
:
47
ISBN
:
979-0-801885-11-1
Harga
:
Rp. 55.000
Status
:
Kosong


Sebuah buku baru berisi lagu-lagu daerah aransemen Bapak Paul Widyawan, dalam rangka sambut 50 th Paduan Suara Vocalista Sonora, yang diluncurkan pada pementasan Sabtu 24 Mei 2014 dengan tajuk Bali-Balian Buku ini berisi 26 lagu daerah yang belum tersentuh aransemen sebelumnya. Bermacam lagu dari belahan pulau di Indonesia, dari Maluku, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Madura hingga Papua. 

Buku dengan judul Sate Embik ini pantas dimiliki oleh para kelompok Kor, pemerhati musik daerah, guru musik, dll. Hal ini menjukkan betapa indahnya lagu-lagu daerah yang mempunyai nilai-nilai pendidikan yang sesuai dengan daerahnya masing-masing. Sayang dilewatkan.
Daftar Lagu:
1. Ajimbo-Ajimbo (Batak Simalungun)
2. Auwee Miyouwee (Papua)
3. Ayo Ngguyu (Jawa Tengah)
4. Bocah-Bocah Dolan (Jawa Tengah)
5. Dalu-Dalu (Banyuwangi)
6. Dami Sangakan Tosende (Toraja)
7. Dewa Ayu (Bali)
8. Dhuh Gusti Abdi Kaduhung (Jawa Barat)
9. Dondong Opo Salak (Jawa Tengah)
10. Gambuh (Jawa Tengah)
11. Gasua tup on (Kep. Aru)
12. Goro gorone (Maluku)
13. Kembang Anggrek (Jawa Tengah)
14. Kemo cening luas (Bali)
15. Lindri (Jawa Tengah)
16. Lir Ilir (Jawa Tengah)
17. Malos Bunga-Bunga (Batak Toba)
18. Man Paman (Jawa Tengah)
19. Nunggang Pit (Jawa Tengah)
20. Pileuleuyan (Jawa Barat)
21. Potong bebek (Maluku)
22. Ripe na daulat (Batak Toba)
23. Sate embik (Madura)
24. Sayur lode (Betawi)
25. Tari Bali (Bali)
26. Yamko Rambe Yamko (Papua)

Mutiara Samudra

Judul
:
Mutiara Samudra, Lagu-Lagu Daerah Indonesia
Penyusun
:
Paul Widyawan
Penerbit
:
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:
52
ISBN
:
979-8133-41-2
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Ada


Buku kor Mutiara Samudera untuk paduan suara adalah buku kumpulan lagu-lagu daerah Indonesia; sekaligus juga untuk melengkapi buku-buku lagu daerah sebelumnya Diterbitkan oleh PML Yogyakarta pada bulan April 1996. Notasi angka format SATB.

Terdiri dari 24 lagu, antara lain:
1. Andung Ni Boru Sasada - Batak Toba
2. Anging Mammiri - Sulawesi Selatan
3. Bengawan Solo - Jawa Tengah
4. Buah Bolok - Kalimantan Timur
5. Bubuy Bulan - Jawa Barat
6. Kiu Kole - Maluku
7. Meyong-Meyong - Bali
8. Mutiara Samudera - Riau
9. O Ema Tasu Gau - Ngada Flores
10. O Ulate - Ambon Maluku
11. Paris Barantai - Kalimantan Selatan
12. Petruk Dadi Ratu - Jawa Tengah
13. Piso Surit - Batak Karo
14. Plek Plek Ketepu - Jawa Tengah
15. Potong Bebek - Timor
16. Potong Padi - Saparua Maluku
17. Rumbado - Batak Toba
18. Sayur Lode - Betawi
19. Sirih Kuning - Betawi
20. Sitalasari - Batak Simalungun
21. Suwe Ora Jamu - Jawa Tengah
22. 'T wel hain & Bazar - Kei Maluku Tenggara
23. Tul Jaenak - Jawa Tengah
24. Urai Pangabili – Mentawai

Bolelebo

Judul
:
Bolelebo Kumpulan Lagu Daerah
Penyusun
:
Paul Widyawan
Penerbit
:
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta
Tahun Cetak
:
1992
Halaman
:
51
ISMN
:
-
Harga
:
Rp. 50.000
Status
:
Ada


Buku Bolelebo
1. Bolelebo (Timor)
2. Tebe Onana (Timor)
3. Doan Kae (Flores)
4. So Inang So (Manggarai-Flores)
5. Gunung Salahutu (Ambon-Maluku)
6. Mande-Mande (Maluku)
7. Soleram (Ambon-Maluku)
8. Indologo (Makassar)
9. Taha Nusangkara (Sangihe)
10. Indung-Indung (Kaltim)
11. Ampar-Ampar Pisang (Kalsel)
12. Rope Au Inang (Batak Toba)
13. Tudung Periuk (Deli-Sumatra Timur)
14. Sayang Selayak (Lematang Ogan Ulu)
15. Jali-Jali (Jakarta-Betawi)
16. Gambang Semarang (Semarang-Jateng)
17. Gundhul-Gundhul Pacul (Jawa)
18. Cublak-Cublak Suweng (Jawa)
19. Sinten Nunggang Sepur (Jawa)
20. Ronda Malam (Jawa)
21. Qua Cau Gio Bay (Vietnam)
22. Say-Lay-Mao (Thailand)
23. Arti (India)
24. Bahay Kubo (Filipina)
25. Aloha Oe (Hawaii)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...