Rabu, 23 April 2025

Ura Timu: Etnografi Iklim Mikro Flores

Judul

:

Ura Timu: Etnografi Iklim Mikro Flores

Penulis

:

Melkior Koli Baran

Penerbit

:

INSIST Press

Tahun Cetak

:

2022

Halaman

:

152

ISBN

:

978-623-6179-17-8

Harga

:

Rp. 90.000

Status

:

Ada


Di satu desa di pesisir utara Flores Timur, peladang tempatan mengenal satu perilaku tertentu curah hujan yang mereka namai ‘ura timu’. Secara harfiah berarti ‘hujan timur’. Dalam bahasa tempatan, ‘timu’ juga sebutan untuk musim kemarau. Sehingga, ungkapan ‘ura timu’ juga bermakna ‘hujan [yang terjadi pada] musim kemarau’, amsal yang bagus untuk menggambarkan kekacauan iklim yang kian sering terjadi di gugus pulau-pulau kecil Nusa Tenggara Timur (NTT).

Buku ini menyajikan rangkuman cerita para peladang tradisional di NTT—khususnya di Pulau Lembata, Alor, dan jazirah timur Pulau Flores—tentang ‘kekacauan’ iklim mikro. Buku ini juga berisi cerita-cerita tentang upaya mereka melakukan pencegahan (mitigasi) dan penyesuaian (adaptasi) cara-cara berladang demi memperkecil risiko bencana akibat kekacauan iklim tersebut. Buku ini memberi sumbangan penting bagi pengembangan kajian dan ilmu iklim berbasis praktik-praktik dan pengetahuan tradisional tempatan (etnoklimatologi).


Refleksi – Mitigasi Prahara Tektonik dan Tsunami Indonesia Kasus Gempa Flores

Judul

:

Refleksi – Mitigasi Prahara Tektonik dan Tsunami Indonesia Kasus Gempa Flores

Penulis

:

Ir Mans Gare

Penerbit

:

Ars Group Bandung

Tahun Cetak

:

2001

Halaman

:

160

ISBN

:

979-96317-3-4

Harga

:

Rp. 50.000

Status

:

Ada

 

Sebagaimana kita ketahui bahwa Gempa Bumi, tetap menjadi objek serius yang perlu terus menerus dicermati, persoalannnya justru terletak pada bahaya yang ditimbulkannya. Baru saja kita dikejutkan oleh berbagai peristiwa Gempa Bumi yang terjadi di berbagai wilayah tanah air dan belahan dunia, setelah beberapa tahun berlalu dari tragedi nasional Gempa Bumi Tektonik Flores, 12-12-1992. Kita seolah-olah terlena, bahkan mungkin saja tidak menyadari sepenuhnya bahwa di atas wilayah yang kita diami, sesungguhnya tergolong sebagai wilayah yang rawan gempa bumi. Artinya, ancaman terhadap keselamatan jiwa dan kerugian investasi bisa muncul setiap saat. Maka, satu-satunya pendekatan yang tepat adalah dengan melakukan Refleksi dan Mitigasi.

Pada maksud inilah diperlukan untuk memanggil kembali kasus Gempa Flores, 12-12-1992. Ini tentu merupakan suatu nostalgia yang mengesankan, yah!... nostalgia. Nostalgia, adalah kebutuhan eksistensial manusia ketika ia semakin sadar sebagai pelaku sejarah. Saat orang menapaki langkah-langkah hidupnya ada banyak pengalaman yang tercecer, ada yang karena ketergesaan, ada yang karena kesibukan, dan ada yang karena kurang waktu. Karena keterceceran itulah, mendorong orang memutar lagi kenangan-kenangan dan menyusunnya menjadi untaian yang ia beri arti dari sudut jarak masa kini (DR. Mudji Sutrisno, SJ., 1994)

Dipandang secara keseluruhan, buku ini dapat menghidangkan suatu gambaran yang representatif tentang karakteristik wilayah dan Gempa Bumi, bahaya yang dapat ditimbulkannya, serta berbagai upaya untuk mengatasinya dengan melakukan transformasi budaya membangun untuk rumah pasca gempa.


Austronesia: Bahasa, Budaya dan Sastra

Judul

:

Austronesia: Bahasa, Budaya dan Sastra

Penyunting

:

I Wayan Bawa & I Wayan Pastika

Penerbit

:

CV. Bali Media

Tahun Cetak

:

2002

Halaman

:

316

ISBN

:

979-95407-0-5

Harga

:

Rp. 70.000

Status

:

Ada


Kajian-kajian yang ditampilkan dalam buku ini menyangkut beberapa aspek bahasa dan budaya yang ada di sejumlah wilayah Indonesia. Kajian bahasanya meliputi bahasa Tonsawang di Sulawesi Utara, bahasa Aceh, bahasa Lamaholot dan bahasa Lio di Nusa Tenggara Timur, bahasa Lampung, dan sejumlah bahasa daerah lainnya di Nusantara. Kajian budayanya lebih banyak menyangkut kajian budaya etnik Sunda, Jawa, Bali dan budaya nasional Indonesia. Di samping kedua aspek tadi, dibahas pula aspek politik bahasa yang menyangkut nasionalisme dan imprealisme linguistik terhadap bahasa daerah dan juga kajian sastra modern, sastra klasik dan folklore. Meskipun keterwakilan aspek bahasa dan budaya Austronesia dalam buku prosiding ini masih terbatas, kajian-kajian empiris dan teoritisnya masih cukup mutakhir untuk memperkaya pemahaman ilmiah kita mengenai Austronesia baik sebagai bahasa maupun sebagai budaya.


The Many Colors of Timor’s Textiles, Puspa Warna Wastra Timor

Judul

:

The Many Colors of Timor’s Textiles, Puspa Warna Wastra Timor

Penyusun

:

Judi Acjadi & Benny Gratha

Penerbit

:

Museum Tekstil Jakarta

Bahasa

:

Indonesia – Inggris

Tahun Cetak

:

2015

Halaman

:

92

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 125.000

Status

:

Ada

 

Wastra tradisional yang dibuat di Pulau Timor memiliki keragaman warna yang luar biasa. Warna-warnanya sebagaian besar sangat kuat dan berani, mungkin disebabkan karena pengaruh pewarna tradisional. Warna ungu muda ditambahkan di awal abad ke-20 dalam bentuk benang impor yang sudah berwarna; tak lama kemudian warna meraj muda diperkenalkan, dan untuk sementara waktu, sekitar tahun 1960-an, warna-warna tersebut menjadi ciri khas wastra tenun yang berasal dari Timor Timur (saat ini bernama Timor Leste). Warna merah muda juga ditemukan pada wastra yang berasal dari Timor Barat. Variasi warna kemudian berkembang sejalan dengan tersedianya benang berwarna impor pada abad ke-20. Warna-warna baru yang dapat ditemui saat ini adalah kuning muda, abu-abu dan krem.


Kamis, 27 Maret 2025

Siptoni, Psikososial Religius Masyarakat Atoni Ambeno – Timor Leste

Judul

:

Siptoni, Psikososial Religius Masyarakat Atoni Ambeno – Timor Leste

Penulis

:

Antao Lelo, S.Ag, M.Th

Penerbit

:

Alta Pustaka – Dioma

Tahun Cetak

:

2014

Halaman

:

192

ISBN

:

978-979-26-0107-7

Harga

:

Rp. 100.000

Status

:

Ada

 

Pola pikir suatu masyarakat bisa dipengaruhi oleh adanya legenda, entah fiktif maupun nyata. Bukan hanya berpengaruh terhadap pola pikir, legenda bisa juga menjadi sebuah penyemangat hidup entah seseorang maupun sekelompok masyarakat atau suku. Siptoni adalah salah satu legenda tersebut.

Melalui tokoh Siptoni penulis mengajak pembaca memahami budaya masyarakat Atoni Ambeno di daerah Oekusi-Timor Leste. Mungkinkan tokoh Siptoni yang membentuk masyarakat Ambeno, atau sebaliknya: masyarakat Ambeno yang membentuk Siptoni? Ikuti pemaparan buku ini dan pembaca akan mendapatkan gambaran menarik tentang adat-istiadat dan budaya masyarakat Ambeno pada khususnya dan Timor Leste pada umumnya.

 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...