Kamis, 23 Juli 2020

Gereja Melawan Human Trafficking

Judul
:
Gereja Melawan Human Trafficking
Editor
:
Supriatno
Penerbit
:
Majelis Sinode Gereja Kristen Pasundan
Tahun Cetak
:
2017
Halaman
:
278
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong


Cerita-cerita penyiksaan, perampasan hak-hak asasi, dan perbudakan yang mengakibatkan luka fisik dan psikis bagi para korban, tidak berhenti di sana. Kisah para korban masih dilapisi dengan stigma-stigma yang harus mereka terima saat mereka kembali ke “tanah mama” Nusa Tenggara Timur. Mereka dipersalahkan bukan dipedulikan. (Dhebby Soru)

Gereja-gereja yang mengisolasi diri dari gerakan-gerakan perjuangan atau takut untuk terlibat dalam gerakan perjuangan untuk keadilan, sesungguhnya bertolak belakang dengan pengajaran tentang Yesus yang mati di kayu salib. (Yuliana M. Benu)

Kita harus bersatu melawan kejahatan human trafficking, karena human trafficking, tidak hanya merendahkan martabat manusia tetapi juga adalah kejahatan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia karena telah merusak dan membunuh citra dan martabat manusia sebagai citra Allah sang Pencipta. (Mesakh A.P. Dethan)

Kejahatan perdagangan orang adalah kejahatan berjejaring yang melibatkan pemain-pemain besar, orang-orang dengan banyak uang dan yang duduk pada posisi-posisi penting. (Mery Kolimon)

Kamis, 16 Juli 2020

Kasut Lusuh

Judul
:
Kasut Lusuh
Penulis
:
Fritz Meko, SVD
Penerbit
:
Pohon Cahaya, Yogyakarta
Tahun Cetak
:
2020
Halaman
:
155
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong


Buku antologi puisi "Kasut Lusuh" ini berisi 72 puisi karya penyair Fritz Meko, SVD, seorang pastor Katolik dari Kongregasi Serikat Sabda Allah (SVD). Saat ini berkarya di Surabaya. Lahir di Manamas, Border Timor Leste, Indonesia. Ditahbiskan menjadi Pastor pada 29 September 1992.

Berdasarkan kolofon yang tertera pada setiap puisi, tempat penciptaan atau kelahiran puisi yang paling banyak terjadi di Surabaya dan Palangkaraya. Selebihnya diciptakan di berbagai tempat sesuai dengan tugas pengabdian penyair, yakni di Irlandia, Jerman, Palestina, Yerusalem, Nazaret, Singapura, Dilli, Malang, Timor, Nias, Kupang, dan lain-lain. Sebagian besar puisi ditulis pada 2017-2020.

Dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama berjudul "Menakar Hidup dalam Peristiwa," terdiri atas 37 puisi. Sebagian besar puisi dalam bagian ini merekam berbagai momen dan peristiwa manusiawi sehari-hari yang dialami penyair, kemudian direfleksikan. Berbagai momen dan peristiwa itu dilihat penyair secara horisontal, ke depan dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan.

Bagian kedua berjudul "Melihat Hidup dari Langit" terdiri atas 35 puisi. Sebagian besar puisi di bagian ini merekam berbagai momen dan peristiwa spiritual yang dialami penyair, terutama sebagai biarawan. Berbagai momen dan peristiwa dilihat penyair-biarawan ini secara vertikal, dari atas ke bawah, dari bawah ke atas. Ke atas adalah ke langit Sang Khalik penyair.

Secara keseluruhan, puisi-puisi yang terhimpun dalam buku ini merupakan refleksi keseharian seorang penyair dengan sesama, lingkungan, dan Tuhannya. Mungkin itulah tema yang bisa kita sarikan dari buku puisi ini. Hampir semua puisi dalam Kasut Lusuh ini disajikan penyair dalam bentuk monolog. Monolog si aku lirik (saya, aku, kami) dengan sesama, dengan masyarakat, dengan lingkungan, dan dengan Tuhannya. Hampir tidak ada dialog. Sifat refleksi lebih kuat dibandingkan sifat dialogis dengan berbagai pihak.

Sebagai pengamat sastra NTT, dalam Prolog buku, Yohanes Sehandi, merasa perlu untuk menempatkan posisi buku puisi Kasut Lusuh ini dalam konstelasi sastra NTT masa kini. Buku puisi ini, menurut Yohanes Sehandi, merupakan buku antologi puisi yang ke-84 dalam sastra NTT per tanggal 18 Mei 2020. Dan penulis buku ini, Fritz Meko, SVD, adalah penyair (sastrawan) NTT.

Sebelumnya, penyair NTT ini telah menerbitkan buku antologi puisi pertama berjudul "Jejak-Jejak Peristiwa" (2015) diterbitkan Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Profisiat Pater Fritz Meko, SVD, Sang "Penyair Kasut Lusuh." * (Yohanes Sehandi)

The Blooming Flower of Flores

Judul
:
The Blooming Flower of Flores
Penulis
:
Vero Ulle
Penerbit
:
PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Cetak
:
1987
Halaman
:
44
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong

Sebagai bacaan berbahasa Inggris dengan kosakata bertingkat, GRADED READING SERIES dimaksudkan untuk mempermudah pembaca memilih bacaan dengan tingkat bahasa yang tepat. Tersedianya keleluasaan untuk memilih tingkat yang dikehendaki ini memungkinkan pembaca menikmati bacaannya tanpa kesulitan yang berarti. Dengan demikian membaca bacaan berbahasa Inggris tidak dirasakan sebagai beban, melainkan kegiatan yang menyenangkan. Bahkan kosakata yang dipergunakan dalam seluruh bacaan diberikan padanan bahasa Indonesianya, menjadi semacam kamus kecil, sehingga pembaca tidak perlu lagi mempergunakan kamus lain dalam menikmati seri bacaan ini.

Selain ditujukan bagi siapa saja yang merminat, seri ini dapat dimanfaatkan pula untuk menunjang pengajaran bahasa Inggris di sekolah dan kursus.

Senin, 13 Juli 2020

Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) bagi Pejabat Pemerintahan

Judul
:
Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) bagi Pejabat Pemerintahan
Penulis
:
Drs. Robert Rero, MM
Penerbit
:
-
Tahun Cetak
:
2019
Halaman
:
254
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong


Penerapan SAKIP seharusnya dapat mendorong instansi pemerintah untuk mewujudkan good governance termasuk pemberantasan korupsi. Namun demikian, untuk mendukung terciptanya hal ini harus ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tepat disertai dengan target-target tahunan yang jelas. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas korupsi sesungguhnya dapat diukur berdasarkan persepsi masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Bahkan, lembaga-lembaga independen termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun setiap tahun mengeluarkan hasil survey integritas. Penetapan hasil survey baik oleh internal pemerintah maupun lembaga independen dapat dijadikan sebagai indikator penilaian keberhasilan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keberanian untuk menetapkan target kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik akan mendorong pemerintah daerah untuk memperbaiki kinerja pelayanannya dengan memberikan pelayanan yang cepat, singkat, murah dan tidak berbelit-belit.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...