Selasa, 20 Oktober 2020

Tenun Berkisah, Tenun Timor, Sumba, Bali: Catatan Perjalanan, Informasi, dan Inspirasi Fashion Tenun

Judul

:

Tenun Berkisah, Tenun Timor, Sumba, Bali: Catatan Perjalanan, Informasi, dan Inspirasi Fashion Tenun

Penulis

:

JetC Elmir & Tatty Elmir

Penerbit

:

Yayasan Ayo Membaca Indonesia – Jakarta

Tahun Cetak

:

2019

Halaman

:

264

ISBN

:

978-602-51905-2-0

Harga

:

Rp. -

Status

:

Kosong

 

Tenun merupakan teknik membuat kain paling awal dan popular yang dikenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, sudah sepatutnya tenun diketahui dan dicintai oleh berbagai lapisan masyarakat dari suku manapun. Sejarah menyebutkan, teknik pembuatan kain dengan cara ditenun, pertama kali dikenal di daratan Mesopotamia, yang kemudian berkembang ke Eropa dan Asia. Digunakan sebagai kain pelindung tubuh dari cuaca dan hewan.

 

Di Indonesia, tenun pertama kali dikenal pada zaman Neolitikum, sekitar 2000 SM, dengan anyaman sebagai ilmu dasarnya. Mengayam adalah cara menjalin serat tumbuhan yang melintang antara benang lungsinnya (vertikal), dengan benang pakannya (horizontal). Lalu hal ini diperkuat dengan tumbuh kembangnya kebudayaan Dongson di Indonesia pada 700 SM. Hiasan berbentuk geometris khas nekara Dongson ini, begitu mengilhami motif-motif awal dari tenun tradisional Indonesia.



Selasa, 13 Oktober 2020

Timor Timur: Bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Judul

:

Timor Timur: Bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Penulis

:

Drs. Sutrisno

Penerbit

:

Mandira Jaya Abadi Semarang

Tahun Cetak

:

1985

Halaman

:

74

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 40.000

Status

:

Ada

 

Tanggal 30 November 1975 ditandatangani “Proklamasi Balibo”. Proklamasi ini merupakan sumber dan landasan hukum ditegakkannya gerakan gabungan. Sebagai kelanjutan proklamasi itu , gerakan gabungan empat partai Apodeti, UDT, Kota dan Trabalista, membentuk Pemerintahan Sementara Timor Timur (PSTT). Pemerintah sementara ini berhasil dibentuk tanggal 17 Desember 1975. Jadi tepat sepuluh hari setelah kota Dili jatuh ke tangan pasukan gabungan.

 

Deklarasi atau pernyataan dibentuknya PSTT itu ditandatangani oleh wakil-wakil dari keempat partai tersebut. Mereka itu ialah Arnaldo dos Reis Araujo (Apodeti), Francisco Xavier Lopez da Cruz (UDT), Thomas Diaz Xemenez (Kota) dan Domingos C. Pereira (Trabalista).

 

Pada waktu itu Arnaldo dos Reis Araujo ditunjuk menjadi Kepala Pemerintahan. Wakilnya ialah Lopez da Cruz. Pusat Pemerintahan berkedudukan di Dili.

Selasa, 06 Oktober 2020

Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia

Judul

:

Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia

Penulis

:

Cindy Adams

Penerbit

:

Yayasan Bung Karno & Penerbit Media Pressindo

Tahun Cetak

:

2014

Halaman

:

415

ISBN

:

979-911-451-9/8

Harga

:

Rp. 100.000

Status

 

Kosong

 

 

"Terjemahan karya Cindy Adams mengenai otobiografi Bung Karno ini telah mengalami cetak ulang berkali- kali, sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1966. Tetapi di kemudian hari baru diketahui ternyata banyak kesalahan-kesalahan dalam terjemahan, bahkan ada juga selipan-selipan isi yang tidak ada pada naskah aslinya. Hal ini sempat menimbulkan kesalahpahaman pada beberapa tokoh nasional kita. Karena itu saya menyambut baik penerbitan edisi revisi dari terjemahan karya Cindy Adams ini. Semoga buku ini dapat menghilangkan kesalahpahaman tersebut di atas dan mampu memberi pengertian yang lebih baik mengenai Bung Karno." (Guntur Soekarno Putra Ketua Dewan Pendiri Yayasan Bung Karno)

 

"Sebenarnya pihak keluarga tidak yakin kalimat melecehkan para pemimpin bangsa itu dari Bung Karno. Bahkan Guntur Soekarno Putra pernah menuturkan, ketika Bung Karno tahu bahwa dalam sebuah pembacaan naskah proklamasi nama Bung Hatta tidak disebut, Bung Karno marah... Dengan diterbitkannya edisi revisi masyarakat tidak perlu ragu lagi bahwa buku ini merupakan terjemahan yang otentik dari buku asli yang ditulis Cindy Adams." (Guruh Sukarno Putra Ketua Umum Yayasan Bung Karno)

 

"Saya merasa bangga bahwa saya ikut serta pada permulaan dari ditulisnya buku ini. Buku tersebut amat menarik dan penting, karena melalui buku ini maka terbukalah bagi dunia untuk mengenal Sukarno sebagaimana kawan-kawannya yang terdekat mengenalnya- masa mudanya, masa bertahun-tahun dalam penjara, perjuangannya, dan pandangannya tentang masalah-masalah dunia. Buku tersebut mengungkapkan sifat dan jiwa beliau secara menyeluruh." (Howard P. Jones Bekas Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia)

 

Terdapat satu bab dalam buku ini yang berjudul “Pembuangan”, berisi kisah-kisah Sukarno ketika mengalami masa pembuangan di Ende, Nusa Tenggara Timur Tahun 1934-1938.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...