Selasa, 31 Oktober 2017

Memori Pulau Sumbawa

Judul
:
Memori Pulau Sumbawa, Tentang Sejarah, Interaksi Budaya & Perubahan Sosial-Politik di Pulau Sumbawa
Penulis
:
Helius Sjamsuddin
Penerbit
:
Ombak
Tahun Cetak
:
2015
Halaman
:
184
ISBN
:
978-602-258-022-5
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Kosong


Memori Pulau Sumbawa adalah sebuah pembacaan lintas waktu. Beragam ilustrasi dan aspirasi tentang “dunia Pulau Sumbawa” yang pernah hadir dan yang tengah dibayangkan di coba untuk ditampilkan. Beberapa bagian dari jejak peradaban daerah ini bisa ditemukan dan tetap hidup. Tentu saja ada bagian-bagian memori yang pernah diunggulkan oleh generasi tertentu tapi kemudian diabaikan oleh generasi berikutnya.

Memori Pulau Sumbawa merekam jejak sejarah, interaksi antarbudaya dan perubahan sosial-politik yang pernah berlangsung di Pulau Sumbawa. Diantaranya kajian interaksi antara Gowa, Bima dan Manggarai ini adalah mengenai hubungan segitiga antara tiga kelompok etnis, yaitu Makassar, Bima dan Manggarai. Ketiganya berasal dari rumpun etnis yang sama yaitu “ras Melayu”. Hanya dalam perjalanan sejarah yang lama masing-masing telah tumbuh dan berkembang sendiri-sendiri dalam ruang tempat dan ruang waktu yang terpisah. Dalam perkembangan kehidupan lokal (local life) pada masa-masa tradisional dan kolonial, kemudian antara ketiga kelompok etnis itu telah terjalin interaksi. Bentuk-bentuk itu silih berganti dengan intensitas yang tidak selalu sama antara kooperasi, kompetisi,, konflik dan akomodasi, akan tetapi tidak pernah menuju kepada integrasi. 

Pantun Bahasa Tetun Timor

Judul
:
Pantun Bahasa Tetun Timor
Penyusun
:
Julius Bria Seran
Penerbit
:
Yayasan Oemata Moris Kupang
Tahun Cetak
:
1986
Halaman
:
158
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 65.000
Status
:
Kosong

Buku kecil ini menyajikan kepada khalayak pembaca kumpulan KANANUK, atau pantun-pantun, syair-syair, perumpamaan-perumpamaan dari Ema Tetun yakni satu komunitas kultural yang mendiami Kabupaten Belu di pedalaman Pulau Timor. Kumpulan KANANUK yang disajikan penulis dalam karya ini terdiri dari pantun nasihat, pantun jenaka, pantun agama, pantun perkenalan dan percintaan anatar muda-mudi, pantun sindiran, pantun iba hati dalam bahasa Ema tetun yakni “Lia Tetun” diikuti dengan terjemahan secara ketat dalam Bahasa Indonesia disertai dengan penjelasan seperlunya agar khalayak pembaca dapat menyimak maknanya.

KANANUK adalah karya seni masyarakat tradisional yang pada intinya ingin mengungkapkan dan menyampaikan seluruh perasaan, gagasan, pengalaman, cita-cita dan pandangan hidup masyarakat tersebut.

Sebagai karya seni KANANUK adalah produk seni budaya yang menampilkan keindahan yang pantas untuk dinikmati sebagai keindahan. Karena itu KANANUK biasanya menggunakan bahasa “dalam” yang untaian kata-katanya sengaja dipilih sebagai kata-kata yang bersukma sakti agar dapat meresap dan merembes ke dalam jiwa manusia yang terdalam yakni sentuhan-sentuhan yang bersifat psikologik dan filosofik. Apabila kata-kata yang indah dan sakti itu telah menyentuh jiwa manusia diharapkan pesan yang ingin disampaikan berupa nasihat-nasihat, keinginan-keinginan, dan harapan-harapan dari penuturnya telah tertangkap dan diresapi dengan sempurna dan sedalam-dalamnya.


Frans Seda Ad Multos Annos

Judul
:
Frans Seda Ad Multos Annos
Penyunting
:
Leo Rahadian dkk
Penerbit
:
PT. Gramedia
Tahun Cetak
:
1991
Halaman
:
365
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong

Buku ini berisi kumpulan tulisan “apa kata orang” mengenai Frans Seda. Mereka adalah teman-teman Frans Seda dari berbagai kalangan. Tentu terbatas sekali pada yang kami kenal dan yang berkenan memberi hadiah ulang tahun Frans Seda ke-65 dalam bentuk kesan-kesan selama bergaul dengannya. Sebagian ditulis oleh mereka sendiri, sebagian sebagai hasil wawancara. Atas nama tim penyunting perkenankan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ibu narasumber yang telah menyediakan waktu tak ternilai sehingga memungkinkan terbitnya kumpulan karangan ini.

Umur 65 tahun bukan umur yang terlalu tua. Juga bagi Frans Seda. Ada yang bilang kalau masih semuda itu orang masih bisa “macam-macam”. Itu betul. Tapi kami yakin Frans Seda akan tetap sama sepanjang sisa hidupnya. Keyakinan itu pulalah kiranya yang mendorong teman-teman Frans Seda di Yayasan Atma Jaya beserta Rektor Unika Atma Jaya membentuk tim buku kenangan 65 tahun Frans Seda. Buku yang berjudul Frans Seda, Ad Multos Annos, semoga panjang umur, adalah hadiah ulang tahunnya.

Tujuan penulisan sederhana sekali: yang baik-baik dari Frans Seda semoga dipanuti; juga sebagai tanda cinta dan hormat warga Atma Jaya atas jasa Frans Seda dalam pembangunan Atma Jaya. 

Senin, 30 Oktober 2017

Mutiara Pulau Timor

Judul
:
Mutiara Pulau Timor
Penyusun
:
P. Tadeusz Bartkowiak SVD
Penerbit
:
Nusa Indah – Percetakan Arnoldus Ende
Tahun Cetak
:
1972
Halaman
:
93
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 60.000
Status
:
Kosong

Harus diakui bahwa cerita-cerita dongeng yang berasal dari kepulauan Nusa Tenggara Timur lebih terkenal dibandingkan dengan cerita-cerita dongeng yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Hal ini disebabkan oleh karena dongeng-dongeng dari daerah lain (terutama Jawa dan Sumatra) tersebut telah dibukukan dan usaha menyebarluaskannya juga tidak sedikit.

Terdorong oleh kenyataan itu maka harus diusahakan supaya dongeng-dongeng asli dapat bertahan atau mengimbangi dongeng-dongeng yang berasal dari luar. Di samping itu usaha membukukan dongeng-dongeng ini mempunyai tujuan agar cerita-cerita tersebut tidak hilang begitu saja. Boleh dikatakan bahwa hampir semuanya dituturkan secara lisan.

Buku ini merupakan salah satu usaha ke arah itu. Dongeng-dongeng yang dikumpulkan dalam buku ini berasal dari daerah Belu di Pulau Timor, khususnya daerah Dafala. Dari 16 cerita dongeng yang terdapat dalam buku ini, tidak semuanya berasal dari sana. Ada beberapa yang berasal dari luar dan telah menjadi begitu terkenalnya di masyarakat sehingga tidak diketahui dari mana asalnya yang sebenarnya.

Semoga sumbangan yang kecil ini dapat memperkaya khazanah bacaan masyarakat yang belum seluruhnya meninggalkan alam dongeng dari zaman dahulu kala.

Kamis, 26 Oktober 2017

Agroforestri Berbasis Cendana, Sebuah Paradigma Konservasi Flora Berpotensi di Lahan Kering NTT

Judul
:
Agroforestri Berbasis Cendana, Sebuah Paradigma Konservasi Flora Berpotensi di Lahan Kering NTT
Penulis
:
Albert Husein Wawo & Rochadi Abdulhadi
Penerbit
:
LIPI
Tahun Cetak
:
2006
Halaman
:
72
ISBN
:
979-26-2461-9
Harga
:
Rp. 65.000
Status
:
Kosong

Lebih dari 10 tahun LIPI secara aktif melakukan berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu diantaranya adalah pengembangan Model Agroferestri Berbasis Cendana (Model ABC). Semua orang tahu bahwa provinsi NTT merupakan kawasan lahan kering dengan curah hujan terbatas. Masyararakat lokal dengan melakukan aktivitas pertanian dan kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya hayati lainnya terpusat pada musim hujan dan periode sisa-sisa hari hujan yang jika diukur memiliki rentang waktu 4-5 bulan. Dampak keterbatasan curah hujan dan waktu pengelolaan sumber daya hayati, serta kurangnya penguasaan iptek dalam pengelolaan sumber daya hayati menyebabkan pendapatan per kapita para petani, peternak, nelayan masih sangat rendah. Akibatnya muncul berbagai masalah seperti: terjadinya kekurangan pangan setiap tahun, timbulnya kerawanan sosial, dan terjadi degradasi lingkungan.

Kita patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena pada kawasan yang kering ini dikaruniai tumbuhan endemik yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tumbuhan ini adalah cendana (Santalum album L.) yang dalam bahasa daerah disebut haumeni (Dawan), ai kamelin (Tetun), ai nitu (Sumba Timur) dan kaju ata (Ngada). Namu pada saat ini kayu yang memiliki potensi ekonomi dan menjadi kebanggaan masyarakat NTT telah terancam langkah sebagai akibat dari kerusakan lingkungan dan over eksploitasi. Oleh karena itu perlu upaya langkah nyata untuk melestarikan.

Buku Agroforestri Berbasis Cendana merupakan kumpulan informasi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti LIPI selama beberapa tahun di Timor, Sumba dan Flores. Kami yakin bahwa buku ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan cendana dan jenis-jenis flora berpotensi lainnya oleh para petani, pecinta tumbuhan, dosen dan para pemangku kebijakan di daerah. Selain itu, buku ini juga sebagai salah satu bentuk pertanggung-jawaban peneliti terhadap ilmu yang digelutinya dan akuntabilitas Sub Program Wilayah Perbatasan, Program Kompetitif LIPI.

Herman Johannes, Tokoh yang Konsisten dalam Sikap dan Perbuatan

Judul
:
Herman Johannes, Tokoh yang Konsisten dalam Sikap dan Perbuatan
Penyusun
:
Julius Pour
Penerbit
:
PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Cetak
:
1993
Halaman
:
207
ISBN
:
979-511-889-7
Harga
:
Rp. 150.000
Status
:
Kosong

Penampilan fisiknya sama sekali tidak mengesankan, terlebih tatkala memasuki usia senja. Ia malahan lebih sering nampak rapuh. Namun dibalik ini semua, Prof. Dr. Ir. Herman Johannes menyimpan potensi dahsyat. Sebagai seorang pendidik dia melakukan tugasnya secara paripurna. Tidak hanya sekedar sebagai guru atau dosen biasa yang tekun memberikan pelajaran kepada para murid dan mahasiswanya. Karena begitu panggilan revolusi datang, selain menyiapkan amunisi dan alat peledak, Johannes segera terjun langsung bergerilya, memanggul senjata dan menghancurkan jembatan darat serta kereta api antara Solo sampai Yogyakarta.

Sebagai seorang mayor, Johannes diperintahkan oleh Komandan Resimen XXII Letkol Soeharto, merancang penghancuran jembatan Sungai Progo, Yogyakarta, sebelum datangnya serbuan pasukan Belanda. Sebagai seorang mahaguru Universitas gajah Mada, Johannes ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi anggota Komisi Empat.

Semua tugas yang dibebankan kepeda pria kelahiran Pulau Rote NTT ini selalu dikerjakan dengan tuntas. Bahkan ketika sudah memasuki usia pensiun pun, Johannes tetap konsisten memilih sikap, satunya kata dan perbuatan. Ia selalu tampil menyuarakan kebenaran. Baik ketika menghadapi kontrak karya konsesi tambang minyak, krisis energi, pembabatan hutan, meluasnya korupsi dan juga masalah persetujuan Timor Gap

Merah Putih Pengabdian & Tanggung Jawab di Timor Timur

Judul
:
Merah Putih Pengabdian & Tanggung Jawab di Timor Timur
Penulis
:
Brigjen TNI Tono Suratman
Penerbit
:
Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara
Tahun Cetak
:
2000
Halaman
:
141
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. 75.000
Status
:
Kosong

Arus pergerakan politik di Timor Timur mulai tegang dan panas ketika era reformasi melanda Indonesia dan konflik kian tajam pada saat Presiden BJ Habibi melontarkan opsi kemerdekaan ke negeri tersebut. Posisi kelompok pro-kemerdekaan yang selama rejim Orde Baru tertekan tiba-tiba tampil ke depan dan segala strategi degelar untuk menenangkan pilihan politiknya.

Pada saat Timtim tersedot dalam pergolakan yang maha dahsyat ini, saya ditugaskan sebagai Danrem di sana. Dalam menenangkan situasi, saya harus bekerja melebihi kapasitas biasa dengan tekad satu: Jejak Pendapat harus sukses dan berjalan lancar. Dalam tataran pekerjaan yang luar biasa banyaknya sementara pasukan yang tersedia sangat minim, saya harus bertemu dengan utusan asing sebanyak 78 orang dan dari berbagai negara, bekerja keras mengajak tokoh-tokoh yang bertikai untuk duduk di meja perundingan sehingga muncul Dare I, II dan berbagai kesepakatan bersama yang lain, kemudian menggelar aksi kemasyarakatan di 13 kabupaten.

Dalam hitungan waktu yang terus berpacu, pertarungan  jiwa dan raga sudah digelar untuk menyelesaikan konflik Timtim dengan damai. Sebab taruhannya sangat mahal: jika Jajak Pendapat gagal, maka dunia akan mengutuk habis-habisan bangsa Indonesia. Meski terjadi beberapa pergolakan antara kelompok pro dan anti-integrasi, proses Jajak Pendapat itu sendiri berlangsung aman dan damai.


Rabu, 25 Oktober 2017

Pola Kematian Penduduk Timor Timur 1975-1995

Judul
:
Pola Kematian Penduduk Timor Timur 1975-1995
Editor
:
Abdoel Djalal AR
Penerbit
:
Grasindo
Tahun Cetak
:
1999
Halaman
:
45
ISBN
:
979-669-611-8
Harga
:
Rp. 55.000
Status
:
Ada

Studi ini dilakukan terdorong oleh gencarnya tuduhan dunia internasional bahwa pada awal proses integrasi dengan Indonesia (1975-1979), telah terjadi korban sebanyak 200.000 orang meninggal dunia. Tuduhan ini dibarengi dengan tuduhan bahwa Indonesia telah melakukan suatu tindakan genocida di Timor Timur. tuduhan semacam ini disejajarkan dengan tindakan genocida seperti yang terjadi di Kamboja, Rwanda, dan Yugoslavia, suatu tuduhan internasional yang dianggap sengat serius, karena melanggar norma dasar kemanusiaan.

Studi kependudukan Timor Timur ini terutama bertujuan untuk meneliti pola kematian penduduk Timor Timur dalam periode 1975 hingga 1995. Dipilihnya tahun 1975 sebagai awal tahun penelitian, karena pada tahun itulah Timor Timur mulai mengalami gejolak politik yang menimbulkan korban orang yang berkepanjangan sampai saat ini.

Adapun hasil penelitian ini dimaksudkan agar dapat dipakai sebagai bahan informasi yang masuk akal (logic) bagi semua pihak yang memerlukan, baik mereka yang mengeluti bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun bidang pertahanan keamanan. 

Citra Bung Karno Analisis Berita Pers Orde Baru

Judul
:
Citra Bung Karno Analisis Berita Pers Orde Baru
Penulis
:
Agus Sudibyo
Pengantar
:
Cornelis Lay
Penerbit
:
Bigraf Publishing
Tahun Cetak
:
1999
Halaman
:
248
ISBN
:
979-8680-22-8
Harga
:
Rp. 80.000
Status
:
Ada

Tidak dapat disangkal, Bung Karno dengan segala kelebihan dan kelemahannya adalah sosok putera terbaik yang pernaj dimiliki bangsa ini. Sebagai intelektual, pemikiranya cemerlang; sebagai ideolog terbukti tak lekang oleh hempasan rekayasa politik yang represif dan tersistematisasi sekalipun; sebagai aktivis pergerakan telah kenyang dengan romantika hidup dalam penjara; sebagai politisi….; sebagai laki-laki…..

Tapi buku ini tidak hendak mengaduk-gaduk emosi atau membangkitkan kembali romantisme lama tentang sosok Bung Karno yang kontroversial dan seringkali dipandang dalam prespektif yang ekstrim. Agus Sudibyo, penulis buku ini, mengkaji sosok Bung Karno dalam batas otoritas ilmiah dengan disiplin metodologis yang sangat ketat.

Selasa, 24 Oktober 2017

Dongeng-Dongeng dari Pulau Roti

Judul
:
Dongeng-Dongeng dari Pulau Roti
Penyusun
:
D. Manafe
Penerbit
:
Balai Pustaka
Tahun Cetak
:
2010
Halaman
:
36
ISBN
:
979-690-051-3
Harga
:
Rp. 40.000
Status
:
Ada

Setiap provinsi di Indonesia memiliki cerita dari daerahnya masing-masing. Biasanya dalam cerita rakyat tersebut mengandung pesan moral bagi pembacanya.

Buku cerita ini terdiri atas sembilan kisah dari Pulau Roti, Nusa Tenggara Timur, yang sangat menarik untuk dibaca. Bahasa dan gaya penyampaianya pun mudah dipahami oleh anak-anak.

Balai Pustaka menerbitkan kembali buku ini dengan harapan agar anak-anak Indonesia mengenal cerita rakyat dari tiap provinsi di Indonesia.

Semoga pembaca dapat memetik hikmah atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...