Rabu, 06 November 2024

Kamus Bahasa Blagar – Indonesia

Judul

:

Kamus Bahasa Blagar – Indonesia

Penulis

:

Harsono Ahmadi Koda

Penerbit

:

-

Tahun Cetak

:

2012

Halaman

:

379

ISBN

:

978-979-762-141-4

Harga

:

Rp. 120.000

Status

:

Ada

 

Kamus Bahasa Blagar – Indonesia, suatu etnis di Pantar Timur, Kabupaten Alor. Kamus ini merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari Kamus Blagar – Indonesia edisi Mei 1999. Edisi ini setiap kata diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dilengkapi dengan membuat contoh kalimat dalam Bahasa daerah Blagar sekaligus terjemhannya yang sangat sederhana sehingga para pembaca yang ingin mempelajari bahasa ini akan lebih mudah dan lebih cepat menguasainya.

Bahasa Daerah Blagar memiliki beberapa dialek yaitu dialek bagi penutur yang mendiami Pantar Bagian Timur, Tereweng dan Pulau Pura. Kamus ini disusun berdasarkan dialek penutur yang mendiami Pantar Timur dan Pulau Tereweng.

Untuk melengkapi kamus ini, kami juga menyajikan nama/istilah tumbuh-tumbuhan dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Blagar dan Bahasa Latin agar menjadi referensi bagi para peneliti bidang pertanian yang ingin mendalami aneka flora yang tersebar di wilayah Alor pada umumnya dan Pantar khususnya.

--------------------------------------------------------------------------------------

Penulis dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1957 di Kolijahi, sebuah kampung kecil di wilayah Desa Ombai, Kecamatan Pantar Timur, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada MI di Kolijahi tahun 1970, SMP Cokrominoto tahun 1973 di Kalabagi-Alor, Sekolah Pengamat Peternakan tahun 1977 di Kupang, SMA PGRI Kupang tahun 1980, Pendidikan Diploma III Penyuluhan Pertanian, Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT) 1983 di Undana Kupang, sedangkan pendidikan S1 Sarjana Pertanian baru diselesaikan pada tahun 1997 juga di Undana Kupang.

Penulis pada tahun 1980-an pernah menulis di beberapa surat kabar dan majalah terbitan jakarta menyangkut kebudayaan dan pariwisata serta pertanian seperti Majalah Humoris dan Surat Kabar Sinar Tani. Namun kegiatan tuis menulis tidak berlangsung lama karena tugas-tugas rutin selaku PNS yang meningkat. Beberapa tulisan beliau antara lain

  1. Kajian Ekonomi Pola Eksploitasi Kanari (Canarium, sp) oleh Rumah Tangga Petani di kabupaten Dati II Alor (skripsi) Faperta Undana, Kupang Agustus 1997.
  2. Kamus Bahasa Blagar – Indonesia dan Indonesia – Blagar – Latin (khusus tumbuh-tumbuhan), Ende Mei 1999.
  3. Budidaya Tanaman kenari (Canarium, sp) dan Penanaganan Pasca Panen, Kupang Februari 2004.
  4. Kumpulan Kata-Kata Mutiara, Kupang 2005.

Penulis bekerja pada Dinas Pertanian dan perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Jumat, 01 November 2024

Dominee Markus Michael Ngefak, Garis Waktu Kekristenan di Timor

Judul

:

Dominee Markus Michael Ngefak, Garis Waktu Kekristenan di Timor

Penulis

:

Samuel Henk van Ngefak, S.Kom.

Penerbit

:

Diandra Creative

Tahun Cetak

:

2024

Halaman

:

380

ISBN

:

978-623-240-820-3

Harga

:

Rp. 145.000

Status

:

Ada

 

Ds. Markus Michael Ngefak seorang pribumi Rote yang lahir dalam tradisi Dinitiu di Oeboka pada tanggal 12 Maret 1884 dari ayah seorang Panglima Perang (Palani) Nusa Bilba. Kehidupannya berubah setelah Palani menerima kekeristenan dan seluruh keluarga ikut dibaptis. Ds. M. M. Ngefak dapat mengenyam pendidikan formal dan menjadi lulusan pertama dari STOVIL Ba'a 1902, kemudian bertugas pada beberapa tempat di wilayah Residen Timor sebagai Inlandsch Leraar mulai dari Babau, Kupang, Alor, Rote dan kembali ke Kupang. Kisah di Alor adalah salah satu kisah yang paling menginspirasi dalam sejarah Gereja Timor dalam hal penginjilan serta berkali-kali selamat dari maut.

Ds. M. M. Ngefak memiliki rekam jejak panjang dalam perjuangan politik dan pergerakan nasional di Timor, Ia mendirikan organisasi Kristen pertama di Timor dengan nama Thalita Koemi, kemudian ia mendirikan lagi sebuah organisasi perjuangan yakni Timor Damba salah satu yang terbesar di Timor pada medio 1930-an. Selain memimpin organisasi politik dengan pangkatnya sebagai de Eerste Inlandsch Lelaar ia juga mengajar di STOVIL Kupang.

Atas karya pelayanannya ia mendapatkan anugerah Satya Lencana de Kleine Zilveren Ster dari pemerintah kolonial Hindia Belanda pada 1932, menjadikannya satu-satunya guru agama di Residen Timor yang pernah mendapat penghargaan ini.

Setelah melayani 10 tahun ia mendapatkan kewenangan memimpin sakramen dan ditempatkan sebagai Guru Jemaat pada Jemaat Otonom Kota Kupang; pada 1936 ia diangkat untuk memimpin jemaat Gemeente Kupang bersamaan dengan dimulainya upaya kemandirian Gereja Timor. Selama memimpin Jemaat Otonom Kota Kupang inilah namanya tercatat dalam berita koran-koran Nasional terkait acara-acara penting yang terjadi di Kota Kupang.

Banyak tantangan di jemaat, keluarga, masyarakat maupun dinamika politik yang terjadi; khususnya saat pendudukan Jepang yang memaksanya untuk evakuasi ke Rote, tak ada lagi catatan tertulis tentang Ds. M. M. Ngefak di Rote kecuali cerita dan dokumen keluarga. Di masa sulit inilah anak-anak dari Ds. M. M. Ngefak mulai mengambil bagian dalam kisah yang lebih besar pada perkembangan Gereja Timor.

Tahun 1947 Ds. M. M. Ngefak kembali memimpin Jemaat Otonom Kota Kupang untuk yang terakhir kalinya dan turut serta dalam pendirian GMIT untuk disahkan oleh Kerkbestuur pada tahun 1948, selepas tugas ini ia pun Emiritus pada Agustus 1948. Tahun 1948 adalah satu-satunya tahun yang tercatat dalam Gereja Kota Kupang perihal pelayanan Ds. M. M. Ngefak di jemaat tersebut, tidak ada sejarah yang tersisa dari pelayanan Ds. M. M. Ngefak dari masa sebelumnya. Selepas emiritus Ds. M. M. Ngefak kembali ke kampung halaman di Oeboka dan menghabiskan masa tua bersama isteri tercinta Paulina Elisabeth Manafe hingga ia menutup usia di tahun 1955.


Rabu, 30 Oktober 2024

Nusa Tenggara Timur: The Challenges of Development

Judul

:

Nusa Tenggara Timur: The Challenges of Development

Penyunting

:

Colin Barlow, Alex Bellis & Kate Andrews

Bahasa

:

Inggris

Penerbit

:

Dept of Political and Social Change Research School of Pacific Studies The Australian National University, Canberra

Tahun Cetak

:

1991

Halaman

:

294

ISBN

:

0 7315 1122 0

Harga

:

Rp. 250.000

Status

:

Kosong


This volume is a compilation of papers presented at two 1989 meeting on Nusa Tenggara Timur (NTT), one in Canberra and one in Kupang. NTT is one of the poorest provinces in Indonesia, which nonetheless has much untapped potential for socio-economic development.

The papers represent a range of perspectives and disciplinary approaches. They cover discussions on the important economic sectors in NTT, as well as issues concerning social life and the environment. Those dealing with economics provide background information on the current situation, as well as pinpointing areas for further attention and potential for further expansion. Certain development programs in NTT are surveyed, and their impacts assessed. Regional development issues are also discussed.

Overall, the volume presents development issues specific to the region, as well as contributing to the discussion of more general issues of development. It represents a dialogue between Indonesian and Australian planners, researchers, and implementers of development in NTT, and will hopefully give impetus to ongoing cooperation and commitment to development in NTT.


Bertemu Tuhan Dalam Badai, Refleksi Teologis tentang Bencana Seroja di Nusa Tenggara Timur

Judul

:

Bertemu Tuhan Dalam Badai, Refleksi Teologis tentang Bencana Seroja di Nusa Tenggara Timur

Penulis

:

Nicolas Lumba Kaana, dkk.

Penerbit

:

BPK Gunung Mulia

Tahun Cetak

:

2024

Halaman

:

577

ISBN

:

 

Harga

:

Rp. 300.000

Status

:

Kosong

 

Bertemu Tuhan dalam Badai merupakan kumpulan tulisan atas bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Timur. Analisa yang menggunakan berbagai teori/pandangan para ahli ini melahirkan narasi-narasi teologi bencana yang khas dari wilayah-wilayah yang terdampak bencana. Narasi-narasi teologi bencana itu diharapkan menjadi landasan harapan, rasa kepemilikan, dan makna bagi mereka yang berpengalaman traumatis tersebut. Narasi-narasi ini juga dapat menyediakan ruang belajar guna menjadi pegangan dalam menghadapi peristiwa-peristiwa bencana yang mungkin terjadi lagi di masa yang akan datang.


Injil & Jingitiu, Menelusuri Jejak-Jejak Kekristenan dan Perjumpaannya dengan Kepercayaan Jingitiu di Pulau Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur – Indonesia

Judul

:

Injil & Jingitiu, Menelusuri Jejak-Jejak Kekristenan dan Perjumpaannya dengan Kepercayaan Jingitiu di Pulau Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur – Indonesia

Penulis

:

Yuda D. Hawu Haba

Penerbit

:

BPK Gunung Mulia

Tahun Cetak

:

2024

Halaman

:

269

ISBN

:

 

Harga

:

Rp. 100.000

Status

:

Kosong

 

Tulisan ini berupa studi historis-teologis tentang perjumpaan Injil dengan masyarakat Sabu Raijua – Nusa Tenggara Timur, yang agama sukunya disebut Jingitiu. Dinamika perjumpaan kekristenan dengan kepercayaan Jingitiu sekitar tahun 1860-an itu telah berlangsung selama seabad lebih. Pada mulanya terjadi penolakan terhadap kekristenan oleh masyarakat Sabu Raijua karena kekristenan dipandang sebagai unsur yang asing sehingga dicurigai akan merusak tatanan dan kepercayaan masyarakat Sabu Raijua. Dalam perjumpaan itu, kedua pihak saling belajar dan mengenal sehingga terjadilah suatu proses perubahan, baik dalam masyarakat Sabu Raijua maupun dalam kalangan para pekabar Injil sendiri bersama dengan lembaga pengutusnya. Perjumpaan itu menghasilkan suatu masyarakat baru di Sabu Raijua, yaitu masyarakat Kristen dalam Gereja Masehi Injili di Timor seperti yang kita jumpai sekarang ini.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...