Selasa, 26 November 2024

Soenda Kecil Dinamika Menuju Indonesia Raya

Judul

:

Soenda Kecil Dinamika Menuju Indonesia Raya

Penulis

:

I Made Pageh

Penerbit

:

CV. Penerbit Lakeisha

Tahun Cetak

:

2020

Halaman

:

247

ISBN

:

978-623-6573-53-2

Harga

:

Rp. 80.000

Status

:

Ada

 

Dinamika penduduk, perekonomian, kekuasaan zaman kerajaan, zaman kolonial, dan masa pergerakan di Soenda Kecil lebih banyak tercatat dalam bentuk perjumpaan dengan kolonial Belanda, khususnya masa akhir dari kolonial Belanda 1850-1950. sedangkan peristiwa lain seperti kehidupan sosial budaya, dan sosial ekonomi dalam perjumpaan etnik nusantara tidak banyak ditemukan catatan sejarahnya. ada berupa fragmen-fragmen kecil dan serpihan artefak budaya yang membutuhkan eksplorasi lebih kanjut, dalam mengisi museum yang didirikan dengan nama Museum Sunda Kecil. kekayaan masa lalu yang masih belum terungkap terutama daerah NTB dan NTT menjadi PR untuk diteliti lebih lanjut, kemudian dikembangkan, dan dipentaskan dalam museum baik berupa benda/artefak budaya, foto-foto, struktur, sistem religi dan sebagainya yang masih langkah untuk dijadikan sumber penulisan dan pemahaman daerah timur Pulau Bali.


Selasa, 19 November 2024

History of Amarasi Barat

Judul

:

History of Amarasi Barat

Penulis

:

Lanny Isabela D. Koroh, dkk

Penerbit

:

Underline

Tahun Cetak

:

2024

Halaman

:

51

ISBN

:

978-623-8540-75-4

Harga

:

Rp. 50.000

Status

:

Kosong

 

Amarasi merupakan sebuah kerajaan tradisional di Timor barat, yang termasuk dalam wilayah negara Indonesia. Kerjaaan ini memiliki peranan yang sangat penting dalam sejarah politik Timor pada abad ke-17. Kerajaan ini menjadi negara penjajah dari Portugal yang kemudian menjadi bagian dari Hindia-Belanda.


Semana santa Larantuka

Judul

:

Semana santa Larantuka

Penulis

:

Felisianus Efrem Jelahut, dkk

Penerbit

:

Underline

Tahun Cetak

:

2024

Halaman

:

66

ISBN

:

978-623-8540-09-9

Harga

:

Rp. 50.000

Status

:

Kosong

 

Ritus Semana Santa merupakan warisan turun temurun sejak lima Abad ditengah masyarakat Kota Larantuka Nusa Tenggara Timur yang perlu dilestarikan keberadaanya. Hal ini sejalan dengan program pemerintah tentang pelestarian ritus dan perayaan-perayaan. Pelestarian ini dapat dilakukan melalui penggalian kembali ritus budaya dan perayaan-perayaan sebagai salah satu aset budaya melalui revitalisasi dan proses-proses transformasi. Buku ini mengupas tentang prosesi kegiatan tradisi Semana Santa Larantuka yang ada di Nusa Tenggara Timur.


Reinkarnasi Tenun Lipa Tala’ Riung The Reincarnation of Lipa Tala’ Riung Weaving

Judul

:

Reinkarnasi Tenun Lipa Tala’ Riung The Reincarnation of Lipa Tala’ Riung Weaving

Penulis

:

Nancy Agatha Florida, S.S., M.Pd.

Penerbit

:

Deepublish

Tahun Cetak

:

2024

Halaman

:

69

ISBN

:

978-623-02-1923-4

Harga

:

Rp. -

Status

:

Kosong


Buku berjudul Reinkarnasi Tenun Lipa Tala’ Riung ini tersaji dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk memudahkan sekaligus menjangkau cakupan pembaca yang lebih luas. Tersusun atas lima bab, buku ini menyajikan informasi mulai dari sejarah dan makna Lipa Tala’, transformasi budaya dan modernisasi, proses pembuatan Lipa Tala’, tantangan dan peluang, hingga upaya pelestarian dan revitalisasi. Semoga buku ini bermanfaat bagi segenap pembaca yang ingin memperluas wawasan mengenai tenun Lipa Tala’. 


Bergizi dari Bumi Kami: Sebuah Upaya dari Unsur Akademisi dalam Pencegahan Stunting di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur

Judul

:

Bergizi dari Bumi Kami: Sebuah Upaya dari Unsur Akademisi dalam Pencegahan Stunting di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur

Penulis

:

Pijar Suciati, S.Sos., M.Si., dkk

Penerbit

:

Deepublish

Tahun Cetak

:

2023

Halaman

:

66

ISBN

:

978-623-02-6317-0

Harga

:

Rp. 67. 000

Status

:

Kosong

 

Buku Bergizi dari Bumi Kami Sebuah Upaya dari Unsur Akademisi dalam Pencegahan Stunting di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur Masalah stunting telah menjadi prioritas utama di Labuan Bajo. Pihak pemerintah, LSM dalam dan luar negeri, dan pihak perguruan tinggi pun telah banyak melakukan program yang berkaitan dengan perbaikan gizi buruk dan stunting di Labuan Bajo. Melalui buku BERGIZI DARI BUMI KAMI Sebuah Upaya dari Unsur Akademisi dalam Pencegahan Stunting di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur ini para pengabdi membagi ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca, tidak hanya untuk masyarakat Labuan Bajo, namun seluruh pembacanya. Salah satu cara untuk perbaikan gizi adalah memberikan makanan dengan gizi yang baik untuk anak adalah dengan memasak makanan rumahan, karena masakan rumahan sudah tidak diragukan lagi memiliki kandungan gizi yang berdampak baik bagi kesehatan, karena makanan rumahan dikelola dengan baik dan bersih. Buki ini mengupas tentang berbagai resep makanan bergizi dengan menggunakan bahan makanan yang mudah diperoleh di daerah Labuan Bajo dan cara memasak yang mudah yang dapat digunakan oleh masyarakat Labuan Bajo untuk memperbaiki gizi buruh dan stunting di daerah Labuan Bajo. Dalam buku ini juga dapat ditemukan berbagai resep makanan rumahan yang mudah untuk diikuti. Dengan hadirnya buku ini, kami berharap akan membantu dan mendorong semangat masyarakat untuk bergerak menurunkan angka stunting di Indonesia. Selamat membaca! Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan, diantaranya:

  • Peran Protein, Kalsium, dan Zat Besi sebagai Zat Gizi penting bagi Pertumbuhan Anak
  • Pemasaran Sosial Sebagai Sarana Edukasi Perubahan Perilaku
  • Kolaborasi Industri Kreatif: Pemanfaatan Konten Audio Visual dan Role Model untuk Mengubah Perilaku masyarakat dan Mencegah Stunting
  • Strategi Public Relations: Kreasi Infografis Edukasi Cetak dan Digital, Panduan Bagi Perubahan Perilaku Masyarakat untuk Pencegahan Stunting
  • Komunikasi Persuasi KADER Posyandu: Ujung Tombak Pencegahan Stunting
  • Keindahan Alam, Kenyamanan dan Kontribusinya pada Kesehatan 


Karbon Hijau Savana Nusa Tenggara Timur

Judul

:

Karbon Hijau Savana Nusa Tenggara Timur

Penulis

:

Sutomo, dkk

Penerbit

:

Media Sains Indonesia

Tahun Cetak

:

2023

Halaman

:

134

ISBN

:

978-623-195-147-2

Harga

:

Rp. 100. 000

Status

:

Kosong

 

Selama ini, savana menyandang stigma buruk sebagai salah satu penyumbang karbondioksida dunia yang mengakibatkan pemanasan global. Opini tersebut timbul karena kondisi lanskap savana yang mudah terbakar. Namun, siapa yang menyangka jika savana, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), justru mampu menyerap karbondioksida secara masif melalui bentuk tutupan lahannya. Jenis-jenis asli setempat menunjukkan performa pertumbuhan yang stabil dan mampu meningkatkan estimasi simpanan karbon melalui asosiasinya dengan vegetasi savana yang khas.

Keberadaan penutupan pohon di bentang lahan savana merupakan potensi karbon hijau yang secara nyata meningkatkan simpanan karbon di dalam kawasan. Oleh karena itu, pengelolaan ekosistem savana asli yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu ini perlu dipertahankan melalui berbagai upaya konservasi. Rentetan ulasan tentang potensi savana akan selalu dibayangi dengan daftar panjang ancaman yang dapat menghilangkan ekosistem savana. Namun, bab terakhir pada buku ini mampu mengurai mekanisme pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan, sehingga aspek konservasi dan ekonomi dapat berjalan beriringan.

Melalui buku ini, pembaca akan diajak untuk memahami paradigma karbon hijau di padang savana NTT. Penyajian informasi terbaru yang disertai contoh kasus akan dapat menguak peran savana sebagai penyedia karbon hijau dunia. Selain memberikan pandangan baru, buku ini juga berguna sebagai acuan pengelolaan ekosistem savana yang lebih baik ke depannya. 


Senin, 18 November 2024

Bilang Saja Saya Sudah Mati

Judul

:

Bilang Saja Saya Sudah Mati

Penulis

:

Aster Bili Bora

Penerbit

:

Stiletto Book

Tahun Cetak

:

2022

Halaman

:

119

ISBN

:

978-623-98344-5-6

Harga

:

Rp. 52.000

Status

:

Kosong

 

Cerpen dalam buku ini banyak mengambil latar sosial Sumba NTT, pulau di mana penulis lahir dan dibesarkan Keunikan sekaligus kompleksitas budaya adat istiadat dan perilaku keseharian orang Sumba tergambar dalam buku ini.

Kisah Jeani sang TKW merupakan kisah tentang perempuan Sumba yang bertaruh hidup menjadi TKW di Hong Kong. Kisah seperti Jeani jamak terjadi di Sumba. Perempuan Sumba harus pergi ke luar negeri menjadi TKW untuk menggapai impian hidup yang lebih baik memutus regenerasi kemiskinan. Namun seperti yang dialami Jeani, kompleksitas adat dan budaya seperti telah mengisap segala impiannya Kerja keras dan ketekunannya untuk mengumpulkan uang yang banyak seperti sia sia TKW Jeani marah malang dan putus asa. 

Kisah Jeani adalah salah satu dari beberapa cerpen di dalam buku ini. Beberapa cerpen lainnya disajikan dengan jenaka sederhana tetapi juga ada yang kontroversial. Selamat membaca. 


Senin, 11 November 2024

Mutiny on the Bounty

Judul

:

Mutiny on the Bounty

Penulis

:

Charles Nordhoff and James Norman Hall

Penerbit

:

Little, Brown & Company

Bahasa

:

Inggris

Tahun Cetak

:

1956

Halaman

:

373

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 100.000

Status

:

Ada

 

On the fourteenth of June, forty-seven days after the mutiny, they reached the Dutch settlement at Coupang Bay, on the island of Timor, a distance of more than twelve hundred leagues from Tofoa. After recuperating for two months among the kindly inhabitants of Coupang, a small schooner was purchased and fitted out for the voyage to Batavia, where they arrived on October I, 1789. Here three more of the party died: Elphinstone, Lenkletter, the remaining quartermaster, and Thomas Hall, a seaman. Ledward, the acting surgeon, was left behind at Batavia, and the rest of the party embarked in ships of the Dutch East India Company for the voyage home. Robert Lamb, the butcher, died on the passage, leaving but twelve of the nineteen men who had set out from the Bounty's side. (hal. 216)

About twelve o'clock on the night of September 15, the pinnace came to a grapnel off the float by the fort in Coupang Bay. It was a calm night with the sky ablaze with stars. The settlement was asleep. A ship was anchored not far from where we lay, and two or three smaller craft, but in the darkness we were unable to see whether any of the other boats of the Pandora had arrived. The night was profoundly still. On the high rampart of the fort a dog stood, barking mournfully. That was our welcome to Coupang. Worn out with our long journey, we remained where we were until daylight, sleeping huddled in our places, and never, I imagine, have men slept more soundly. (hal. 264)

"Do you remember Coupang, Tinkler?"

"Coupang! That heaven on earth! Let me tell you how we came in. It was about three in the morning...but wait a minute! How about filling my glass? As a host, Byam, you leave something to be desired."

And so it went the night through. (hal. 355) 


Rabu, 06 November 2024

Kamus Bahasa Blagar – Indonesia

Judul

:

Kamus Bahasa Blagar – Indonesia

Penulis

:

Harsono Ahmadi Koda

Penerbit

:

-

Tahun Cetak

:

2012

Halaman

:

379

ISBN

:

978-979-762-141-4

Harga

:

Rp. 120.000

Status

:

Ada

 

Kamus Bahasa Blagar – Indonesia, suatu etnis di Pantar Timur, Kabupaten Alor. Kamus ini merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari Kamus Blagar – Indonesia edisi Mei 1999. Edisi ini setiap kata diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dilengkapi dengan membuat contoh kalimat dalam Bahasa daerah Blagar sekaligus terjemhannya yang sangat sederhana sehingga para pembaca yang ingin mempelajari bahasa ini akan lebih mudah dan lebih cepat menguasainya.

Bahasa Daerah Blagar memiliki beberapa dialek yaitu dialek bagi penutur yang mendiami Pantar Bagian Timur, Tereweng dan Pulau Pura. Kamus ini disusun berdasarkan dialek penutur yang mendiami Pantar Timur dan Pulau Tereweng.

Untuk melengkapi kamus ini, kami juga menyajikan nama/istilah tumbuh-tumbuhan dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Blagar dan Bahasa Latin agar menjadi referensi bagi para peneliti bidang pertanian yang ingin mendalami aneka flora yang tersebar di wilayah Alor pada umumnya dan Pantar khususnya.

--------------------------------------------------------------------------------------

Penulis dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1957 di Kolijahi, sebuah kampung kecil di wilayah Desa Ombai, Kecamatan Pantar Timur, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada MI di Kolijahi tahun 1970, SMP Cokrominoto tahun 1973 di Kalabagi-Alor, Sekolah Pengamat Peternakan tahun 1977 di Kupang, SMA PGRI Kupang tahun 1980, Pendidikan Diploma III Penyuluhan Pertanian, Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT) 1983 di Undana Kupang, sedangkan pendidikan S1 Sarjana Pertanian baru diselesaikan pada tahun 1997 juga di Undana Kupang.

Penulis pada tahun 1980-an pernah menulis di beberapa surat kabar dan majalah terbitan jakarta menyangkut kebudayaan dan pariwisata serta pertanian seperti Majalah Humoris dan Surat Kabar Sinar Tani. Namun kegiatan tuis menulis tidak berlangsung lama karena tugas-tugas rutin selaku PNS yang meningkat. Beberapa tulisan beliau antara lain

  1. Kajian Ekonomi Pola Eksploitasi Kanari (Canarium, sp) oleh Rumah Tangga Petani di kabupaten Dati II Alor (skripsi) Faperta Undana, Kupang Agustus 1997.
  2. Kamus Bahasa Blagar – Indonesia dan Indonesia – Blagar – Latin (khusus tumbuh-tumbuhan), Ende Mei 1999.
  3. Budidaya Tanaman kenari (Canarium, sp) dan Penanaganan Pasca Panen, Kupang Februari 2004.
  4. Kumpulan Kata-Kata Mutiara, Kupang 2005.

Penulis bekerja pada Dinas Pertanian dan perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Jumat, 01 November 2024

Dominee Markus Michael Ngefak, Garis Waktu Kekristenan di Timor

Judul

:

Dominee Markus Michael Ngefak, Garis Waktu Kekristenan di Timor

Penulis

:

Samuel Henk van Ngefak, S.Kom.

Penerbit

:

Diandra Creative

Tahun Cetak

:

2024

Halaman

:

380

ISBN

:

978-623-240-820-3

Harga

:

Rp. 145.000

Status

:

Kosong

 

Ds. Markus Michael Ngefak seorang pribumi Rote yang lahir dalam tradisi Dinitiu di Oeboka pada tanggal 12 Maret 1884 dari ayah seorang Panglima Perang (Palani) Nusa Bilba. Kehidupannya berubah setelah Palani menerima kekeristenan dan seluruh keluarga ikut dibaptis. Ds. M. M. Ngefak dapat mengenyam pendidikan formal dan menjadi lulusan pertama dari STOVIL Ba'a 1902, kemudian bertugas pada beberapa tempat di wilayah Residen Timor sebagai Inlandsch Leraar mulai dari Babau, Kupang, Alor, Rote dan kembali ke Kupang. Kisah di Alor adalah salah satu kisah yang paling menginspirasi dalam sejarah Gereja Timor dalam hal penginjilan serta berkali-kali selamat dari maut.

Ds. M. M. Ngefak memiliki rekam jejak panjang dalam perjuangan politik dan pergerakan nasional di Timor, Ia mendirikan organisasi Kristen pertama di Timor dengan nama Thalita Koemi, kemudian ia mendirikan lagi sebuah organisasi perjuangan yakni Timor Damba salah satu yang terbesar di Timor pada medio 1930-an. Selain memimpin organisasi politik dengan pangkatnya sebagai de Eerste Inlandsch Lelaar ia juga mengajar di STOVIL Kupang.

Atas karya pelayanannya ia mendapatkan anugerah Satya Lencana de Kleine Zilveren Ster dari pemerintah kolonial Hindia Belanda pada 1932, menjadikannya satu-satunya guru agama di Residen Timor yang pernah mendapat penghargaan ini.

Setelah melayani 10 tahun ia mendapatkan kewenangan memimpin sakramen dan ditempatkan sebagai Guru Jemaat pada Jemaat Otonom Kota Kupang; pada 1936 ia diangkat untuk memimpin jemaat Gemeente Kupang bersamaan dengan dimulainya upaya kemandirian Gereja Timor. Selama memimpin Jemaat Otonom Kota Kupang inilah namanya tercatat dalam berita koran-koran Nasional terkait acara-acara penting yang terjadi di Kota Kupang.

Banyak tantangan di jemaat, keluarga, masyarakat maupun dinamika politik yang terjadi; khususnya saat pendudukan Jepang yang memaksanya untuk evakuasi ke Rote, tak ada lagi catatan tertulis tentang Ds. M. M. Ngefak di Rote kecuali cerita dan dokumen keluarga. Di masa sulit inilah anak-anak dari Ds. M. M. Ngefak mulai mengambil bagian dalam kisah yang lebih besar pada perkembangan Gereja Timor.

Tahun 1947 Ds. M. M. Ngefak kembali memimpin Jemaat Otonom Kota Kupang untuk yang terakhir kalinya dan turut serta dalam pendirian GMIT untuk disahkan oleh Kerkbestuur pada tahun 1948, selepas tugas ini ia pun Emiritus pada Agustus 1948. Tahun 1948 adalah satu-satunya tahun yang tercatat dalam Gereja Kota Kupang perihal pelayanan Ds. M. M. Ngefak di jemaat tersebut, tidak ada sejarah yang tersisa dari pelayanan Ds. M. M. Ngefak dari masa sebelumnya. Selepas emiritus Ds. M. M. Ngefak kembali ke kampung halaman di Oeboka dan menghabiskan masa tua bersama isteri tercinta Paulina Elisabeth Manafe hingga ia menutup usia di tahun 1955.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...