Judul
|
:
|
Belis Menembus Jaman Menembus Waktu, Fajar Pemantapan Identitas dan
Upaya Revitalisasi Budaya di Alor
|
Penulis
|
:
|
Wiji Suprayogi dkk
|
Penerbit
|
:
|
Wahana Visi Indonesia
|
Tahun Cetak
|
:
|
2014
|
Halaman
|
:
|
176
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
NFS
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Buku ini
merupakan buah karya kemitraan yang luar biasa. Karya yang lahir dari
kontribusi semua pihak yang memiliki hati, pikiran dan kepedulian membangun
Alor yang kuat dan kokoh dalam pemahaman budaya belis dan menerapkannya dengan
baik untuk kepentingan masa depan anak dan keluarga. Prosesnya mengandung
apresiasi dan penghargaan terhadap berbagai perbedaan pikiran dan hati dari
berbagai pihak, namun memiliki tujuan yang sama tersebut.
Semua tulisan
dalam buku ini merangkaikan pengalaman perjalanan bersama antara Program
Pengembangan Masyarakat Alor (ADP Alor) dengan tiga tungku (para tokoh adat,
tokoh agama yang didalamnya termasuk tokoh Gereja, dan pihak pemerintah) baik
di tingkat akar rumput, tingkat rumpun (istilah lokal untuk wilayah adat di
Alor), dan tingkat kabupaten dalam pergumulan bersama mencari jalan keluar
untuk mengatasi dampak “belis” yang menghalangi dalam mengusahakan
kesejahteraan anak Alor, tanpa mengurangi penghayatan identitas masyarakat Alor
terhadap belis. Proses belum berakhir. Dari 12 rumpun adat, sudah 7 rumpun yang
melakukan revitalisasi budaya, dan ada 2 rumpun adat yang melakukannya dengan
dana swadaya. Mereka harapkan dukungan dari semua pihak, salah satu
persiapannya dengan membentuk panitia di tingkat rumpun adat.
Buku ini
adalah rekaman proses sejarah yang terwujudkan di dalam bentuk teks. Pendapat
demikian akan memposisikan buku ini sebagai bagian dari pencatatan proses
sejarah lokal masyarakat Alor, tentunya dalam membangun kembali penghayatan
budaya yang benar dan berdampak positif bagi masa depan anak-anak Alor. Wahana
Visi Indonesia sangatlah berbahagia menjadi bagian yang turut memfasilitasi dan
bekerja bersama semua pihak terkait, mulai dari tokoh pemerintah, tokoh adat,
tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk menghasilkan buah karya Revitalisasi
Budaya Alor. Ini bagian dari komitmen kami sebagai sebuah organisasi
kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk membawa perubahan berkelanjutan pada
kehidupan anak, keluarga, dan masyarakat demi terwujudnya kehidupan anak yang
utuh sepenuhnya dengan mendedikasikan diri bekerja bersama masyarakat yang
paling membutuhkan pendampingan melayani semua orang tanpa membedakan latar
belakang agama, ras, suku atau gender.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar