Judul
|
:
|
Ana Halo Cerita Rakyat dari NTT
|
Penulis
|
:
|
Pangkul Ferdinandus
|
Penerbit
|
:
|
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
|
Tahun Cetak
|
:
|
2016
|
Halaman
|
:
|
52
|
ISBN
|
:
|
978-602-437-068-8
|
Sumber
|
:
|
|
Download
|
:
|
Kekayaan budaya nusantara
tersimpan rapi di dalam tradisi lisan. Salah satu jenis tradisi lisan yang
menyimpan banyak harta karun berupa nilai-nilai luhur itu adalah cerita rakyat. Setiap suku dan budaya
di bumi pertiwi terdapat berbagai
ragam dan motif cerita rakyat. Namun sayang, warisan-warisan luhur budaya itu belum sepenuhnya digali dan dimanfaatkan untuk
sesuatu yang lebih baik bagi
peradaban manusia. Hal ini tercermin dalam dunia pendidikan kita. Kemajuan teknologi telah menggerus
nilainilai itu. Sudah
saatnya kita memanfaatkan warisan budaya kita dengan
menggali nilai-nilai kehidupan yang ada dalam cerita rakyat.
Daerah Nusa
Tenggara Timur (NTT) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bumi Flobamora
merupakan hutan belantara sastra lisan (cerita rakyat) yang belum disentuh secara
maksimal. Satu dari ribuan sastra lisan itu adalah Ana Halo, sebuah cerita rakyat
dari Kabupaten Ngada yang di dalamnya tertuang kearifan lokal, namun berdimensi
global. Nilai-nilai itu perlu diangkat, diperbaharui, dan diamalkan dalam
setiap sisi kehidupan agar generasi kita tidak hilang arah dan tujuan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar