Senin, 25 Februari 2019

Menyusuri Kali Dendeng

Judul
:
Menyusuri Kali Dendeng
Penulis
:
Julius R. Siyaranamual
Penerbit
:
Sinar Harapan
Tahun Cetak
:
1981
Halaman
:
60
ISBN
:
-
Harga
:
Rp. -
Status
:
Kosong


Mereka sudah berjalan cukup jauh juga ketika Ari teringat untuk mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya. Rupanya sebuah keong baku tede – sejenis keong yang agak bulat dan besarnya seperti ibu jari kaki – keong mana mempunyai kulit yang agak tipis dibandingkan dengan keong yang runcing dan suka makan tanaman itu. Keong baku tede ini banyak menempel di batang kayu atau batu yang agak lembab. Oleh anak-anak daerah itu, biasanya keong yang sudah ditinggalkan oleh penghuninya diambil untuk diadu dalam permaianan baku tede. Caranya ialah dengan mempertemukan ‘mata’ dua buah keong, lalu dengan ibu jari masing-masing pemain yang ditekankan pada mulut keong itu, kedua benda itu diadu kerasnya, sampai salah satu pecah.

“baku tede, yok!” Ari mengajak sambil mempertunjukkan keongnya.”
“Keong model kulit telur seperti itu mau coba tantang,” Dimu mengejek lalu mengeluarkan keongnya sendiri. “Nah! Ini dulu baru pantas dinamakan keong jagoan!”
“Ho ho! Jangan suka anggap enteng orang lain, Bung! Keong ini saya dapat dicelah kuburan tua. Sudah lebih dari seratus tahun umurnya. Kuburan dari jaman kompeni. Coba lihat! Matanya merah seperti api,” Ari tidak mau kalah. “Dan tiap hari tidak pernah saya lupa mengosoknya dengan minyak kelapa baru dicampur dengan cengkeh dan lada sedikit…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...