Judul |
: |
Nabi Musa, Tafsir Indonesia
terhadap Pendiri Utama Keimanan Israel |
Penulis |
: |
Dr. Fredrik Y. A. Doeka, MA |
Penerbit |
: |
BPK
Gunung Mulia |
Tahun Cetak |
: |
2019 |
Halaman |
: |
308 |
ISBN |
: |
978-602-231-473-8 |
Harga |
: |
Rp. |
Status |
: |
Kosong |
Musa adalah figur yang selain
menjadi sumber inspirasi, juga adalah tokoh yang ambigu dalam dunia Islam dan
Kristen. Selama ini diskusi akademis dan penghormatan terhadap Musa kurang menonjol
dibandingkan kepada Yesus dan Muhammad. Padahal secara praktis, nabi ini
merupakan tokoh yang signifikan dalam perkembangan keimanan Israel, Kristen,
dan Islam. Maka di sini penulis mendalam tokoh Musa berdasarkan literatur
Kristen (Alkitab) dan Islam (baik Al-qur'an maupun Qisas-qisas/kisah).
Tradisi-tradisi ketiga agama di atas, tidak bisa mengabaikan keberadaan dan peran Musa yang mengajarkan kepada kita khazanah bersama (dalam hal ini adalah Taurat). Di atas segalanya, peran Musa sebagai Hamba Allah yang taat dan bisa berhadapan muka dengan muka dengan-Nya. Dalam hal revelasi, Musa menjadi model bagi Yesus dan Muhammad yang pada saatnya menerima panggilan ilahi bagi kaum masing-masing, yaitu Israel dan Arab. Dari setiap agama, ada pemahaman yang berbeda tentang biografi Musa. Meski begitu penulis juga di sini membahas persamaan-persamaan antara Musa dengan Yesus dan Musa dengan Muhammad, baik dalam hal konteks hidup, peran dan panggilan, serta tantangan kenabian mereka.
Sedangkan relevansinya bagi Indonesia, pengarang mengajak kita menjadi pembela yang berani dan tangguh berdasarkan Firman Tuhan dan revelasi Allah mengikuti pola keteladanan Musa. Pengalaman Musa akan Allah yang esa dan tauhid menjadi teladan keimanan yang pas diterapkan dalam kondisi bangsa Indonesia saat ini. Sang tokoh pembebas ini masih penting bagi beberapa mistikus Islam Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan tokoh Khidr (manusia hijau). Dalam Kekristenan modern, Musa menjadi inspirasi bagi teologi pembebasan dan pilgrimage spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar