Judul |
: |
Ema Tahakae Sisi: Sebuah Tamasya ke
Akar Asal di Gunung Lakaan dan Etika Hidup Komunitas Adat Kobalima di Belu –
Timor |
Penulis |
: |
Viktor Manek, S.Sos., M.Si |
Penerbit |
: |
Gita Kasih |
Tahun Cetak |
: |
2015 |
Halaman |
: |
370 |
ISBN |
: |
978-602-9114-55-3 |
Harga |
: |
Rp. 125.000 |
Status |
: |
Ada |
Buku ini
diberi judul, “Ema Tahakae Sisi, sebuah tamasya
ke akar asal di Gunung Lakaan dan Etika Hidup Komunitas Adat Kobalima di Belu –
Timor. Benar sebuah tamasya. Sekedar piknik ke ruang asal, yang nyaris tak
terekam sejarah dinamika kekuasaan dan hikayat eksistensial komunitas adat
Tetun di Belu – Timor.
Tahakae Sisi, sebuah nama bereksistensi. Pernah ada dalam ruang dan
waktu sistem pemerintahan tradisional Ema Tetun di Belu. Eksistensi meriwayat,
sempat diulas, nama disebut sekalipun tidak dikisahkan untuk ditulis lebih detail.
Beberapa lembar catatan tamasya akar rumput berperspektif emik dan etik,
menjadi informasi identitas diri Ema Tahakae Sisi. Deskripsi emik dan etik
menjadi gerbang, melongok jauh ke tataran hidup komunitas Tahakae Sisi. Proses adanya,
dinamika hidup bermasyarakat, tatanan kekuasaan dan singkap selubung foho lori an rai lori an (gunung
berpindah tanah berpindah), dari Fulan Fehna di Lakaan menuju Naekasak di Desa
Sisi Kobalima Malaka.
Keikhlasan bermigrasi lantaran konsistensi atas komitmen persaudaraan
dengan Maudemu yang kalah perang melawan Kerajaan Fehalaran dan Kerajaan
Lamaknen, ibarat pohon tercabut dari akarnya. Struktur dan simbol Tahakae-Sisi,
utuh tergenggam dibawa berkelana. Dari satu tempat ke tempat lain, sampai
tertanam, tumbuh berurat akar di tanah Naekasak saat ini.