Judul |
: |
Panduan Penggunaan Dana Desa untuk Kesehatan dan
Percepatan Akses Air Minum Sanitasi Perdesaan (Panduan Bagi Pemerintah Desa
Untuk Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Perdesaan) |
Penulis |
: |
Micael Johan S. Takesan, S.K.M., M.Si |
Penerbit |
: |
Deepublish |
Tahun Cetak |
: |
2022 |
Halaman |
: |
133 |
ISBN |
: |
978-623-02-4077-5 |
Harga |
: |
- |
Status |
: |
Kosong |
Air
minum dan sanitasi yang layak adalah kebutuhan dasar manusia yang harus
dipenuhi. Tanpa keduanya, manusia akan mengalami kesulitan untuk menjalani
kehidupan. Sanitasi dan air minum/bersih merupakan hal yang saling berkaitan.
Penyediaan fasilitas sanitasi layak sangat tergantung pada ketersediaan air
minum/bersih yang layak. Begitu pun sebaliknya, untuk mendapatkan air minum
yang aman diperlukan upaya pengelolaan sanitasi yang baik.
Sektor
air minum dan sanitasi merupakan pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat
dengan pengentasan kemiskinan. Tidak memadainya prasarana dan sarana air minum
dan sanitasi, khususnya di pedesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban)
berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan dan lingkungan yang memiliki dampak
lanjutan terhadap tingkat perekonomian keluarga. Penyediaan air minum dan
sanitasi yang baik akan berpengaruh pada peningkatan kualitas lingkungan, kesehatan
masyarakat, dan penghematan waktu yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan
air bersih dan sanitasi yang baik. Ketiga hal ini kemudian berdampak lanjutan
bagi peningkatan produktivitas masyarakat nantinya
Buku
panduan ini akan menjawab berbagai diskusi, perdebatan sekaligus pertanyaan,
bagaimana memprioritaskan pembangunan air minum/air bersih dan sanitasi untuk
mendukung desa sehat, sektor ekonomi dan pariwisata di Provinsi NTT. Buku ini
membantu Pemerintah Desa untuk memperkuat kembali marwah kesehatan lingkungan
yang mampu mengatasi berbagai persoalan yang diakibatkan buruknya kondisi
lingkungan seperti tingginya kasus diare, pneumonia pada anak, gizi buruk,
stunting bahkan sebagai salah satu langkah penting dalam penerapan kebiasaan
baru dalam pencegahan dan pengendalian penularan COVID-19 di NTT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar