Judul
|
:
|
Timor 1642
|
Penulis
|
:
|
Gerson Poyk
|
Penerbit
|
:
|
PT. Safir Alam
Jakarta
|
Tahun Cetak
|
:
|
1985
|
Halaman
|
:
|
42
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
RP. -
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Sejarah Timor banyak digali dari kenyataan objektif, yang diambil dari buku-buku yang ditulis orang Portugis Belanda dan lain-lain dan dari catatan pemerintah colonial Belanda. Juga dari mitos-mitos. Kenyataan objektif dan mitos berbaur untuk mencapai kebenaran. Misalnya dalam hubungan dengan sejarah Timor, kebenaran bahwa Timor itu berada dalam satu pemerintahan pusat dan memiliki keindonesiaannya dalam bentuk hubungannya dengan Kediri, Mojopahit, Bugis dan Makassar dan pulau-pulau kecil lainnya seperti Sabu dan Rote.
Karena itu akhir rekaan cerita mengenai Baginda Liurai terbesar di
Timor, kepala pemerintahan dan agama Pulau Cendana ini adalah ke laut, berlayar
menghindari serangan Portugis. Ia berlayar jauh ke samudra sejarah dan kembali
dalam bentuk Keindonesiaan satu bahasa, satu bangsa, satu nusa, Indonesia.
Timor Barat dan Timor Timur (Liurai Waihali – Waiwiku, Liurai Sonbai dan
Liurai Suai – Kamanasa) telah berada di bawah bendera Merah Putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar