Judul
|
:
|
Gereja Melawan
Human Trafficking
|
Editor
|
:
|
Supriatno
|
Penerbit
|
:
|
Majelis Sinode
Gereja Kristen Pasundan
|
Tahun Cetak
|
:
|
2017
|
Halaman
|
:
|
278
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
Rp. 120.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Cerita-cerita penyiksaan, perampasan hak-hak asasi, dan
perbudakan yang mengakibatkan luka fisik dan psikis bagi para korban, tidak
berhenti di sana. Kisah para korban masih dilapisi dengan stigma-stigma yang
harus mereka terima saat mereka kembali ke “tanah mama” Nusa Tenggara Timur.
Mereka dipersalahkan bukan dipedulikan. (Dhebby Soru)
Gereja-gereja yang mengisolasi diri dari gerakan-gerakan
perjuangan atau takut untuk terlibat dalam gerakan perjuangan untuk keadilan,
sesungguhnya bertolak belakang dengan pengajaran tentang Yesus yang mati di
kayu salib. (Yuliana M. Benu)
Kita harus bersatu melawan kejahatan human trafficking,
karena human trafficking, tidak hanya merendahkan martabat manusia tetapi juga
adalah kejahatan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia karena telah merusak dan
membunuh citra dan martabat manusia sebagai citra Allah sang Pencipta. (Mesakh
A.P. Dethan)
Kejahatan perdagangan orang adalah kejahatan berjejaring yang
melibatkan pemain-pemain besar, orang-orang dengan banyak uang dan yang duduk
pada posisi-posisi penting. (Mery Kolimon)