Judul
|
:
|
Kasut Lusuh
|
Penulis
|
:
|
Fritz
Meko, SVD
|
Penerbit
|
:
|
Pohon Cahaya,
Yogyakarta
|
Tahun Cetak
|
:
|
2020
|
Halaman
|
:
|
155
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
Rp. -
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Buku antologi puisi "Kasut Lusuh" ini berisi 72
puisi karya penyair Fritz Meko, SVD, seorang pastor Katolik dari Kongregasi
Serikat Sabda Allah (SVD). Saat ini berkarya di Surabaya. Lahir di
Manamas, Border Timor Leste, Indonesia. Ditahbiskan menjadi Pastor pada 29
September 1992.
Berdasarkan kolofon yang tertera pada setiap puisi, tempat
penciptaan atau kelahiran puisi yang paling banyak terjadi di Surabaya dan
Palangkaraya. Selebihnya diciptakan di berbagai tempat sesuai dengan tugas
pengabdian penyair, yakni di Irlandia, Jerman, Palestina, Yerusalem, Nazaret,
Singapura, Dilli, Malang, Timor, Nias, Kupang, dan lain-lain. Sebagian besar
puisi ditulis pada 2017-2020.
Dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama berjudul
"Menakar Hidup dalam Peristiwa," terdiri atas 37 puisi. Sebagian
besar puisi dalam bagian ini merekam berbagai momen dan peristiwa manusiawi
sehari-hari yang dialami penyair, kemudian direfleksikan. Berbagai momen dan
peristiwa itu dilihat penyair secara horisontal, ke depan dan ke belakang, ke
kiri dan ke kanan.
Bagian kedua berjudul "Melihat Hidup dari Langit"
terdiri atas 35 puisi. Sebagian besar puisi di bagian ini merekam berbagai
momen dan peristiwa spiritual yang dialami penyair, terutama sebagai biarawan.
Berbagai momen dan peristiwa dilihat penyair-biarawan ini secara vertikal, dari
atas ke bawah, dari bawah ke atas. Ke atas adalah ke langit Sang Khalik
penyair.
Secara keseluruhan, puisi-puisi yang terhimpun dalam buku ini
merupakan refleksi keseharian seorang penyair dengan sesama, lingkungan, dan Tuhannya.
Mungkin itulah tema yang bisa kita sarikan dari buku puisi ini. Hampir semua
puisi dalam Kasut Lusuh ini disajikan penyair dalam bentuk monolog. Monolog si
aku lirik (saya, aku, kami) dengan sesama, dengan masyarakat, dengan
lingkungan, dan dengan Tuhannya. Hampir tidak ada dialog. Sifat refleksi lebih
kuat dibandingkan sifat dialogis dengan berbagai pihak.
Sebagai pengamat sastra NTT, dalam Prolog buku, Yohanes
Sehandi, merasa perlu untuk menempatkan posisi buku puisi Kasut Lusuh ini dalam
konstelasi sastra NTT masa kini. Buku puisi ini, menurut Yohanes Sehandi,
merupakan buku antologi puisi yang ke-84 dalam sastra NTT per tanggal 18 Mei
2020. Dan penulis buku ini, Fritz Meko, SVD, adalah penyair (sastrawan) NTT.
Sebelumnya, penyair NTT ini telah menerbitkan buku antologi
puisi pertama berjudul "Jejak-Jejak Peristiwa" (2015) diterbitkan
Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Profisiat Pater Fritz Meko, SVD, Sang
"Penyair Kasut Lusuh." * (Yohanes Sehandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar