Judul | : | Celotehan Hati Terselatan Indonesia |
Penulis | : | Agus Hartatik, SS, M.Pd |
Editor | : | Lilis Ika Herpianti Sutikno |
Penerbit | : | CV. Oase Pustaka |
Tahun Cetak | : | 2020 |
Halaman | : | 99 |
ISBN | : | 978-602-457-588-5 |
Harga | : | Rp. 60.000 |
Status | : | Ada |
Penulis ingin berbagi cerita dan
curahan hati kepada para pembaca. Dengan bimbingan seorang penulis inspiratif
Bunda Lilis Sutikno, yang telah memberi motivasi dan jalan kepada penulis untuk
bisa menuangkan ide dalam bentuk karya. Penulis bersyukur ada titik terang
untuk bisa menulis pemikiran dalam bentuk buku dan menerbitkannya. Sebagai
penulis pemula, tentu banyak kekurangan tetapi penulis yakin jika kita
melakukan sesuatu dengan senang hati, maka sesuatu tersebut tidak terasa berat.
Puisi-puisi ini ditulis berdasarkan inspirasi
dari cerita nyata dari manusia, yang diolah sesuai dengan gaya penulisan dari
penulis. Ada 70 puisi tentang kasih, asmara, sayang, dan cinta, serta rasa
nyata sebagai manusia terhadap apa yang terjadi dalam hidup. Asmara yang membahagiakan,
menyedihkan, dan menggantungkan perasaan yang ada, membuat merana, kecewa, dan
kehilangan arah. Mengupas manisnya cinta yang terhisap dalam hati dan jiwa.
Mengutarakan pedih dan perihnya asmara yang melukai kalbu karena dusta yang
terus menerus dialami. Kasih suci yang abadi yang tak terbatasi oleh ruang dan
waktu. Kasih bunda, ayahanda, dan sahabat saudara melingkupi setiap gerak-gerik
dalam doa terpanjat. Perasaan sayang orang tua yang kekal, sejati, dan sampai
akhir hayat, tak pernah tertandingi oleh kasih manusia yang lain. Kasih Tuhan
pada makhluknya tak terbatas oleh dosa dan perbuatannya. Rindu akan dikasihi
dan dicintai menyelimuti diri tertuang dalam celotehan hati ini.
Hidup banyak pelajaran, hikmah,
pengalaman, dan cobaan untuk menjadi lebih bijaksana dan terhormat. Ditunjang
asa yang tak ada batas dari manusia dalam perwujudan dari ambisi dan gengsi
yang mengusik hasrat tak terkendali oleh rasa iri dengki yang tak peduli akan
surgawi. Pekerjaan, keluarga, harta, rasa, memori, situasi, dan kondisi yang
membelenggu manusia dalam impian yang memanjakan, membahagiakan, membuat lupa
diri, meneteskan air mata, tersenyum mengenang, penuh dilema, dan mengharuskan
melakukan hal yang tidak ingin dilakukan. Penulis mencurahkan rasa yang ada di
hati tentang beberapa hari yang telah dilalui. Menceritakan dalam bentuk karya,
supaya tidak menceritakan kepada manusia dalam bentuk kata dan akan menyakiti
hati yang mendengarnya. Membuat tersinggung dan menambahkan dosa yang sudah
berlimpah sebelumnya.
Buku ini diharapakan menjadi suatu
pembelajaran bagi pembaca untuk mengambil nilai yang tersirat dan tersurat di
dalam tulisan ini. Sederhana bukan berarti tak mewah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar