Judul |
: |
Uskup Wilhelmus van Bekkum & Déré
Serani: Mengintegrasikan Unsur Religiositas Asli Masyarakat Manggarai ke
dalam Liturgi |
Penulis |
: |
Bonefasius Jehandut |
Penerbit |
: |
Nera
Pustaka |
Tahun Cetak |
: |
2012 |
Halaman |
: |
136 |
ISBN |
: |
978-602-99678-6-7 |
Harga |
: |
Rp. 65.000 |
Status |
: |
Ada |
Gereja semakin menjadi sadar bahwa
pewartaannya harus membudaya dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat setempat.
Gereja merasa sebagai suatu keharusan untuk meresapkan iman kristiani ke dalam
hidup dan kebudayaan para bangsa. Lewat peresapan itu, iman kristiani harus
sekaligus menerangi dan mengungkapkan nilai-nilai luhur yang ada dalam
kebudayaan para bangsa, lengkap dengan segala warisan kulturalnya serta polesan
psikologisnya. Gereja sungguh mendambakan suatu liturgi yang mampu menanggapi
kebutuhan-kebutuhan para bangsa.
Gereja Katolik Manggarai sejak awal karya pewartaannya, terutama pada masa kepemimpinan Uskup Wilhelmus van Bekkum, telah berusaha mengakarkan diri pada kebudayaan setempat. Para pewarta tertahbis tak canggung terjun ke tengah masyarakat Manggarai belajar bahasa dan melihat hal-hal positif dari busaya, seni tari, seni musik dan hidup religius asli yang dihayati. Inkulturasi!
Buku ini mengutarakan riwayat misi di tanah Manggarai, sejak misi pertama hingga munculnya Déré Serani serta karya-karya Uskup Wilhelmus van Bekkum dalam menjalankan misi di Manggarai. Terutama kerja kerasnya dalam memasukkan kebudayaan Manggarai dalam liturgi. Alhasil, muncullah Déré Serani yang menjadi kumpulan lagu untuk liturgi dalam bahasa Manggarai. Upaya inkulturasi ini bahkan telah dilakukan sebelum konsili Vatikan II yang menandai keterbukaan Gereja Katolik bagi daerah-daerah misi dalam hal inkulturasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar