Senin, 27 Mei 2024

Garis Merah Pendidikan

Judul

:

Garis Merah Pendidikan

Penulis

:

Linus Lusi, S.Pd, M.Pd

Penerbit

:

Figur (Forum Ilmiah Guru SD Kota Kupang)

Tahun Cetak

:

2018

Halaman

:

164

ISBN

:

978-602-462-067-7

Harga

:

Rp.65.000

Status

:

Kosong

 

Rasanya miris. Trenyu, ketika ada pandangan terhadap orang NTT itu bodoh. Sebagai seorang guru, kepala sekolah dan putra asli Flobamoata, saya merasa sangat terpukul. Hati sakit. Rasa sakit dan trenyu itu tidak lalu membuat saya harus kehilangan idealisme untuk tetap menjadi guru atau berusaha untuk menghilangkan identitas ke-ntt-an saya. Justru, pandangan itu membangkitkan aura positip. Muncul kekuatan dalam diri untuk membuktikan sesungguhnya orang NTT itu tidak bodoh.


Selasa, 21 Mei 2024

Swapradja, Sekarang dan dihari Kemudian

Judul

:

Swapradja, Sekarang dan dihari Kemudian

Penulis

:

Mr. Usep Ranawidjaja

Penerbit

:

Djambatan

Tahun Cetak

:

1955

Halaman

:

164

ISBN

:

-

Harga

:

Rp.250.000

Status

:

Kosong

 

Dengan tulisan ini saja mentjoba menguraikan segala sesuatu jang berhubungan dengan swapradja dalam negara Republik Indonesia dewasa ini setjara mudah dan singkat untuk dapat diambil manfaatnja oleh masjarakat kita, terutama oleh golongan peminat kenegaraan (politikus), golongan jang langsung atau tidak langsung ada sangkut pautnja dengan swapradja, dan golongan sardjana atau tjalon sardjana dalam lapangan hukum dan kenegaraan.

Kepada golongan politikus tulisan ini memberikan bahan-bahan dan tindjauan mengenai masalah swapradja untuk direnungkan lebih landjut atas dasar fahamnja masing-masing. Kenjataan adanja swapradja sebagai peninggalan sedjarah jang kita hadapi sekarang, harus mendapat penjelesaian jang bidjaksana dan tjepat sesuai dengan tjita-tjita kenegaraan bangsa kita. Untuk kepentingan ini diperlukan bahan-bahan setjukupnja dan tindjauan dari berbagai fihak. Sadar akan keperluan ini saja merasa wadjib untuk memberikan sumbangan sekedarnja dengan djalan tulisan jang serba singkat dan terbatas kepada soal-soal pokok ini. Mudah-mudahan para politikus jang berkumpul dalam D.P.R. dan Konstituante kemudian dapat mempergunakan tulisan ini untuk keperluan pemetjahan masalah swapradja.

Jang dimaksudkan dengan golongan jang ada sangkut pautnja dengan swapradja, ialah golongan pendjabat-pendjabat pemerintahan jang ada hubungannja dengan swapradja dan orang-orang jang ada di daerah swapradja masing-masing. Kepada mereka tulisan ini hendak memberikan keterangan tentang kedudukan swapradja dalam negara kita berhubung dengan sedjarah pertumbuhannja dan berhubung dengan peraturan-peraturan jang masih berlaku. Sampai sekarang tidak ada buku jang dapat dipergunakan sebagai pedoman atau sedikit-dikitnja memuat bahan untuk keperluan parktek pemerintahan, sedangkan para pendjabat harus menghadapi berbagai masalah hukum jang belum pernah diselidiki atau dipetjahkan oleh para sardjana. Keruwetan  tata hukum sebagian disebabkan oleh tjepatnja pertumbuhan hukum dalam waktu 10 tahun terachir ini, dan sebagian lagi disebabkan oleh tindakan-tindakan penguasa diluar batas haknja dengan tidak memperdulikan keharusan adanja kepastian hukum, atau karena penguasa itu benar-benar tidak mengetahui batas-batas haknja sendiri. Dan semoga tulisan ini dapat menolong mereka dalam menghadapi berbagai masalah hukum jang bersangkut paut dengan swapradja. (Penulis) 


Prof. dr. W.Z. Johannes

Judul

:

Prof. dr. W.Z. Johannes

Penulis

:

Drs. R. Nalenan

Penerbit

:

PT. Bhratara Karya Aksara – Jakarta

Tahun Cetak

:

1984

Halaman

:

45

ISBN

:

-

Harga

:

Rp.45.000

Status

:

Ada

 

Prof. Johannes mulai mengabdikan diri di bidang kesehatan sebagai seorang dokter pada tahun 1920. Selama 32 tahun ia bekerja di bidang ini. Ia masuk pendidikan STOVIA pada tahun 1912. Lama pendidikan di STOVIA 10 tahun. Tingkat persiapan selama tiga tahun, dan tingkat akhir untuk mencapai gelar dokter selama 7 tahun . STOVIA merupakan peningkatan dari Sekolah Dokter Jawa yang berdiri pada tahun 1851. Meskipun disebut Sekolah Dokter Jawa, namun sekolah ini menerima juga mahasiswa-mahasiswa dari luar Jawa.

Selama menempuh pendidikan di STOVIA, pemuda Wilhelmus menampakkan kecerdasan yang tinggi. Pendidikan yang sebenarnya  harus ditempuh 10 tahun, ia selesaikan dalam wakttu 8 tahun. Sebelum masa penddikan selesai, ia sudah minta ikut ujian. Hak yang sama terjadi juga sewaktu di ELS. Di sini kita lihat bahwa di samping memiliki kecerdasan, pemuda Johannes memang berusaha keras untuk mempercepat pendidikannya. 


Rabu, 15 Mei 2024

Biografi Nyanyian Kehidupan Nafsiah Mboi

Judul

:

Biografi Nyanyian Kehidupan Nafsiah Mboi

Penulis

:

Maria Hartiningsih & Agung Adiprasetyo

Penerbit

:

PT. Kompas Media Nusantara

Tahun Cetak

:

2022

Halaman

:

456

ISBN

:

978-623-346-507-6

Harga

:

Rp.100.000

Status

:

Ada


Setiap tokoh dilahirkan oleh suatu kurun masa. Namun zaman segera disapu oleh waktu dan setiap peristiwa dengan cepat dilupakan karena tertimbun peristiwa-peristiwa yang susul-menyusul memenuhi ruang publik dan merampas ingatan.

Meski demikian, suatu bangsa menjadi besar bila mau mengingat dan mengakui jasa para pahlawannya; termasuk di antaranya adalah para tokoh dan birokrat yang bekerja keras memajukan suatu wilayah dan masyarakat. Di antara mereka adalah dr. Andi Nafsiah Walinono-Mboi SpA, MPH, dikenal sebagai Nafsiah Mboi.

Untuk waktu yang cukup panjang, namanya selalu disandingkan dengan sang suami, dr. Ben Mboi. Pasangan ini telah membuat NTT mencuat di antara provinsi-provinsi lain di Indonesia karena lonjakan kemajuan kesejahteraan warganya. Prestasi keduanya di bidang pelayanan publik diakui secara internasional dengan penghargaan Ramon Magsaysay Award pada tahun 1986. 

Namun Nafsiah juga punya jejak tersendiri. Perjalanannya panjang dan berliku sebelum menjabat sebagai Menteri Kesehatan (2012-2014). Nafsiah adalah perempuan pertama dari suku Bugis, Makasar yang menjadi dokter dan dokter spesialis anak; dan untuk NTT, dokter spesialis anak pertama yang melayani rakyat di sana. Nafsiah adalah orang Asia pertama yang menjadi ketua Komite Hak Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (CRC) dan perempuan Indonesia pertama yang menduduki posisi direktur pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sampai saat ini Nafsiah diakui ketokohannya dalam isu HIV/AIDS. Dia memperjuangkan pendekatan kemanusiaan dan HAM untuk ODHA dan memahami pentingnya pemberdayaan populasi kunci dalam penanggulangan HIV/AIDS.

Banyak hal tentang dirinya terserak di berbagai media. Namun buku ini me-nyingkapkan banyak sekali aspek yang belum pernah diungkap, beserta mazmur syukur yang senantiasa dia daraskan pada setiap langkahnya.

Seluruh pengalamannya dalam buku ini adalah undangan untuk belajar tentang ketekunan, totalitas, kehendak untuk terus belajar yang tidak pernah padam, kete-guhan dan keberanian mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran, kesetaraan dan keadilan.

Nafsiah telah menjawab panggilan hidupnya dalam tugas-tugas yang tidak mudah, yang membuatnya kerap berada di persimpangan yang rumit. Namun, demi kebaikan bersama, dia tak ragu mengambil jalan yang penuh onak, curam, licin dan tak jarang, berbahaya.

Gelombang yang menghempasnya, ombak dan riak yang mengepungnya, sayup-sayup membentuk rangkaian nada yang dimainkan oleh orkestra alam, men-ciptakan nyanyian kehidupan. Kita bisa ikut mendengarkan seluruh lagu dalam berbagai nada dari masa lalu sampai sekarang, dan mencecap bisik halus yang menyodorkan harapan. 


Senin, 13 Mei 2024

Kewargaan Pascakolonial di Indonesia: Sebuah Sejarah Populer

Judul

:

Kewargaan Pascakolonial di Indonesia: Sebuah Sejarah Populer

Penyunting

:

Gerry Van Klinken

Penerbit

:

Pustaka Obor Indonesia

Tahun Cetak

:

2023

Halaman

:

284

ISBN

:

978-623-321-225-0

Harga

:

Rp.86.000

Status

:

Ada

 

Buku yang ditulis Gerry van Klinken ini merupakan sumbangan penting di bidang studi kewargaan, tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Berlawanan dengan paradigma bapakisme (patronase-klientelisme) yang umum di Selatan Global, penulis menunjukkan bahwa konsep kesamarataan, keadilan, keikutsertaan, inklusivitas, dan mobilisasi menjadi kekuatan yang sangat berarti dalam sejarah Indonesia. Ide-ide ini memberikan semangat berbuat kepada warganya untuk melawan penindasan dan ketidaksamaan.” – Roel Meijer, Associate Professor, Universitas Radboud, Belanda.

Kewargaan pascakolonial di Indonesia meneliti sejarah pembentukan negara di Indonesia pascakolonial. Buku ini berawal dengan cerita kematian Jan Djong, seorang aktivis dan mantan kepala desa dekat kota kecil Maumere. Selanjutnya ia memandang perdebatan masa kini tentang kewargaan di dunia pascakolonial dari perspektif sejarah. Kewargaan pernah disebut “prinsip dasar organisasi hubungan antara negara dengan masyarakat di negara-negara modern.” Kini, proses demokratisasi bersifat lebih intensif di dunia non-Barat yang pascakolonial daripada di Barat. Namun kewargaan yang dianggap “nyata” tampaknya jarang ditemukan di sini. Buku pegangan umumnya menganggap warga yang nyata adalah individu yang meng-klaim haknya, yang bersifat otonom, dan individualistik. Justru warga semacam ini jarang ada di dunia pascakolonial.

Sambil merenungkan satu cerita yang konkret, studi ini mengangkat dilema-dilema inti yang menghadapi studi kewargaan di dunia pascakolonial. Ia menantang etnosentrisme yang masih kuat di bidang studi kewargaan pada umumnya, yang menganggap sah hanya model kewargaan yang ditemukan di Eropa dan Amerika Serikat. Pada saat yang sama, buku dengan enam bab ini menghadapi secara jujur persoalan kerapuhan institusional, kekerasan politik, di samping soal legitimasi dan aspirasi kemerdekaan yang hidup dalam budaya-budaya non-Barat.

Gerry van Klinken adalah guru besar emeritus bidang sejarah Asia Tenggara di Universitas Amsterdam dan Universitas Queensland. Ia tetap berhubungan dengan lembaga penelitian Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies (KITLV), di mana ia ikut menyelenggarakan program penelitian kerja sama internasional ‘Dari Klien menjadi Warga? Kewargaan yang bertumbuh dalam demokratisasi Indonesia’ (‘Clients to Citizens? Emerging citizenship in democratising Indonesia’).

 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...