Judul
|
:
|
Memoar Perempuan Revolusioner
|
Penulis
|
:
|
Francisca C. Fanggidaej
|
Penerbit
|
:
|
Galang Press
|
Tahun Cetak
|
:
|
2006
|
Halaman
|
:
|
209
|
ISBN
|
:
|
979-3627-67-0
|
Harga
|
:
|
Rp. 45.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Sebagai tokoh perempuan pejuang, nama Francisca C. Fanggidaej, tak pernah ditulis dalam teks sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tapi, justru ditulis dalam buku peringatan Konferensi Kalkuta, sebagai tokoh perempuan dari Indonesia yang berpidato untuk memberitakan kepada dunia internasional tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Konferensi Kalkuta adalah sebuah konferensi pemuda dari Negara-negara terjajah yang sedang memperjuangkan kemerdekaan. Konferensi yang diselenggarakan di India pada 1948 ini adalah embrio dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung, pada 1955.
Sebagai tokoh dan pejuang, ia pernah
menduduki posisi strategis di berbagai organisasi, seperti Pesindo, Kantor
Berita Antara, dan DPR GR RI. Setelah peristiwa berdarah 1965, ia terasing dari
tanahairnya sendiri, dan kini menetap di Belanda.
Buku ini merupakan narasi pengalaman
Francisca, kemudian ditulis oleh Hersri Setiawan, tentang masalah politik,
budaya, tradisi, perjuangan mempertahankan kemerdekaan, hingga pemberontakan
yang dikaitkan dengan PKI. Sebagai kesaksian sejarah, buku ini tidak saja
sebagai sumbangan berharga kepada historiografi Indonesia. Lebih dari itu, ia
telah merekonstruksi kembali pola penulisan sejarah Indonesia yang berangkat
dari narasi pengalaman perempuan di tengah dominasi laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar