Judul
|
:
|
Eurico Guterres Melintasi Badai Politik Indonesia
|
Penulis
|
:
|
Khairul Jasmi
|
Penerbit
|
:
|
Sinar Harapan
|
Tahun Cetak
|
:
|
2002
|
Halaman
|
:
|
292
|
ISBN
|
:
|
979-416-715-7
|
Harga
|
:
|
Rp. 65.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Menjelang Magrib sebuah stasiun televisi swasta di Jakarta memberitakan: Eurico Guterres diadili. Saya melihat, anak muda Timor Timur itu berada di ruangan sidang pengadilan. Seperti biasa ia berpakaian loreng, dengan rambut dikucir.
Eurico adalah bagian dari perjuangan
Indonesia. Tapi kini dilayar kaca saya menyaksikan sendiri ia diadili. Pasti ada
yang salah di sini. Indonesia, negeri yang berbudaya luhur ini, tiba-tiba
bertindak seperti tidak tahu membalas budi. Belakangan saya tahu juga,
Indonesia berada di bawah tekanan dunia internasional.
Di mata saya, Eurico Guterres yang
belum lengkap ‘keindonesiaannya’ justru dengan sangat kuat memompa semangat
nasionalisme kita. Ia dengan kukuh berkali-kali menyatakan, saya rela mati demi
merah putih. Eurico adalah satu di antara ribuan penduduk Timor Timur yang dapat
merekam dan akhirnya terlibat langsung dalam kancah politik di tanah leluhurnya
itu.
Ketika saya risau melihat tayangan
televisi itu, mungkin jutaan orang merasakan hal yang sama. Tapi yang saya
tahu, di sebuah rumah di Surabaya sana, seorang lelaki juga risau. Namanya
Slamet. Si sebuah rumah lain di Indarung, Padang, seorang lelaki juga risau. Ia
gelisah, kenapa orang seperti Eurico Guterres diadili. Salah apa dia? Bukankah
dia membela kepentingan Indonesia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar