Judul
|
:
|
Enu Molas di Lembah Lingko, Sebuah Novel
|
Penulis
|
:
|
Gerson Poyk
|
Penerbit
|
:
|
Q Publisher
|
Tahun Cetak
|
:
|
2015
|
Halaman
|
:
|
225
|
ISBN
|
:
|
978-602-1177-12-9
|
Harga
|
:
|
Rp. 80.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Cerita ini dimulai dari
datangnya Paul Putak, professor matematika di Kupang untuk mencari isteri. Ia
bertemu dengan Enu Molas, ketua sanggar Penggali Kubur yang anggota-anggotanya
sarjana nganggur yang membentuk usaha cari makan dengan mengharap banyak orang
mati supaya sarjana-sarjana itu bisa hidup. Sang professor mengajak mereka
membuka kebun berbentuk roda sepeda yang pagarnya Cuma 20 meter tapi bisa
melindungi kebun per-orang 1 hektar. Nampaknya sang professor memakai sesuatu
usaha koperasi pertanian modern melalui kearifan lokal yang disebut Lodok
Lingko.
Kearifan budaya etnik masa
lalu menjadi sumber insiparasinya untuk membentuk sebuah utopia yang bisa
menjadi kenyataan, sebuah komunitas desa budaya berbasis lingko. Matahari di
kepulauan yang melahirkan dan membesarkan dia diciptakannya kembali menjadi
matahari di lembah lingko yang menyimpan energi subsistensi etis modern yang
menjinakan teknologi serta ekonosentrisme myiopoic yang melahirkan pasar yang
buas. Dalam buku ini mengandung roh perlawanan kreatif terhadap urbanisasi dan
pengangguran massal di negeri ini.