Judul
|
:
|
Kota-Kota
Kecil, Kabupaten Urban di Indonesia, Garis Depan Tantangan-Tantangan
Ketenagakerjaan, Migrasi dan Urbanisasi (Laporan Kasus Kota Kupang, Nusa
Tenggara Timur)
|
Penulis
|
:
|
Gregory Randolph & Pantoro Tri Kuswardono
|
Penerbit
|
:
|
JustJobs Network & Perkumpulan Pikul
|
Tahun Cetak
|
:
|
2018
|
Halaman
|
:
|
34
|
ISBN
|
:
|
-
|
Sumber
|
:
|
|
Download
|
:
|
Kota Kupang sedang berada pada sebuah persimpangan
sejarah: kota ini memiliki potensi untuk bertumbuh menjadi sebuah sentra
kemakmuran dan keragaman di Indonesia Timur, menciptakan kesempatan kerja
berkualitas tinggi dan jalur mobilitas ekonomi bagi generasi muda di Nusa
Tenggara Timur.
Di lain pihak, ada kemungkinan Kupang akan terjebak
dalam bursa tenaga kerja yang memberikan sedikit kesempatan kerja berkualitas,
gagal memanfaatkan pembangunan infrastruktur pemerintahan dan investasi.
Berkembang menjadi ekonomi yang memberikan banyak lapangan kerja, namun tidak
mampu membantu generasi muda asal Kupang dan migran untuk mewujudkan potensi
mereka.
Pencapaian visi Kupang yang makmur akan tergantung
pada mengakui migrasi sebagai sebuah potensi, bukan beban. Dengan memanfaatkan
sinergi antara pembangunan desa dan kota; mendorong penciptaan lapangan kerja
melalui dukungan usaha kecil dan sektor swasta yang hidup, ketimbang menambah
banyak usaha perorangan; menyelaraskan program pemerintah dalam mengakses
kesempatan kerja, pengembangan keahlian dan penciptaan lapangan kerja;
memastikan pelaksanaan kebijakan yang ditujukan untuk mendukung pekerja, kaum
muda yang rentan, serta para migran.
Jika diimplementasikan dengan kepemimpinan yang
efektif diikuti kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor
swasta, pendekatan multi-dimensi ini bisa memastikan Kupang dapat mewujudkan
ambisi dan aspirasi generasi mudanya.
Laporan ini
merupakan tinjauan kritis PIKUL berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
pada bulan Mei 2017 hingga Mei 2018. Penelitian ini menggunakan metode
campuran terdiri survey terhadap 500 pemuda migran dan non-migran, 12 diskusi
terfokus, serta 14 wawancara terhadap aktor-aktor kunci dari pemerintah,
masyarakat sipil, dan swasta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar