Judul |
: |
Proses
Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang |
Penulis |
: |
Sutan
Takdir Alisjahbana, dkk |
Penerbit |
: |
Gramedia |
Tahun Cetak |
: |
1982 |
Halaman |
: |
210 |
ISBN |
: |
- |
Harga |
: |
Rp. - |
Status |
: |
Kosong |
Mengapa seseorang memutuskan untuk menjadi seorang pengarang? Bagaimana dia mengail dan menggarap ilham hingga menjadi suatu karya? Bagaimana proses terakhir sebelum karya itu dikirimkan ke salah satu media atau penerbit?
Sebelas sastrawan Indonesia terkemuka mengisahkan proses kreatif mereka secara menarik. Misalnya, bagaimana Sultan Takdir Alisjahbana berusaha mengerti watak dan budaya orang Jepang selama mencipta roman Kalah dan Menang , atau kisah percakapan yang didengar A.A. Navis hingga mengilhami cerpen "Robohnya Surau Kami". Terekam pula bagaimana Budi Darma mengembangkan imajinasinya hingga lahir Orang-orang Bloomington , novel yang oleh beberapa kalangan dianggap mengerikan. Bagaimana Putu Wijaya melahirkan Telegram , novel yang dianggap sebagai wujud sikapnya dalam menulis fiksi. Atau perasaan macam apa yang dimiliki Arswendo Atmowiloto terhadap keluarganya hingga tergerak menulis novel Dua Ibu.
Sebelas kisah dalam buku ini sangat inspiratif dan menggugah bagi calon pengarang maupun pengarang muda Indonesia. Berisi tuisan dari S. Takdir Alisyahbana; Subagyo Sastrowardoyo; A.A. Navis; Trisnoyowono; Wildan Yatim; N.H. Dini; Budi Darma; Ajip Rosidi; Putu Wijaya; Julius R. Siyaranamual; Arswendo Atmowiloto. (cintabuku.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar