Judul |
: |
Inventarisasi Tanaman Berkhasiat
Obat di Nusa Tenggara Timur: Etnofarmasi Masyarakat Etnik Timor di Kabupaten
Kupang |
Penulis |
: |
Samuel David Makoil, S.Farm., Apt |
Penerbit |
: |
Poltekkes Kemenkes Kupang |
Tahun Cetak |
: |
2021 |
Halaman |
: |
105 |
ISBN |
: |
978-623-02-3352-4 |
Harga |
: |
Rp. 90.000 |
Status |
: |
Kosong |
Pengobatan tradisional lahir dari
masyarakat dan menjadi bagian dari kearifan lokal (local wisdom), yang
merupakan kesatuan dalam kehidupan sosial dan budaya suatu bangsa. Local wisdom
inilah yang kemudian menjadi cikal bakal penemuan obat baru dan menjadi dasar
literasi empiris dalam pengembangan obat tradisional. Etnofarmasi adalah bagian
dari ilmu farmasi yang mempelajari penggunaan suatu obat dan cara pengobatan
yang dilakukan oleh etnik atau suku bangsa tertentu. Ruang lingkup etnofarmasi
meliputi obat serta cara pengobatan menggunakan bahan alam.
Komunitas etnik yang menempati suatu
populasi atau wilayah tertentu memiliki keragaman dan kekhasannya
masing-masing. Atas dasar keragaman yang ada tersebut, berdampak kepada
pengetahuan tentang obat tradisional dan cara maupun ritual yang dipakai dalam
prosesi pengobatan.
Kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh
budaya yang telah ada sejak dahulu, baik yang tercatat maupun tidak tercatat.
Budaya tradisional yang kuat mempengaruhi pola hidup sehat masyarakat yang
diperoleh secara turun temurun. Kebergantungan terhadap alam baik itu potensi
alam maupun kekuatan membuat adanya kesatuan yang tercermin dari ritual
pengobatan yang masih ada hingga saat ini. Etnik tertentu mempunyai ritual khas
yang dipercaya mendatangkan sejahtera lahir dan batin dan sebaliknya
mendatangkan bencana hingga kematian apabila tidak dijalankan dengan baik.
Pengetahuan masyarakat akan penggunaan
obat tradisional dapat menjadi cikal bakal penemuan obat baru. Indonesia adalah
salah satu negara yang mempunyai potensi kekayaan alam dan budaya yang
bervariasi yang apabila dikembangkan dan saling bersinergis akan menghasilkan
dampak besar bagi Indonesia dan masyarakat dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar