Judul |
: |
Ekologi Belalang Kembara Lokusta di
Nusa Tenggara |
Penulis |
: |
Dr. Nikolas Nik, S.P., M.Si. |
Penerbit |
: |
Bintang Pustaka Madani |
Tahun Cetak |
: |
2021 |
Halaman |
: |
155 |
ISBN |
: |
978-623-6372-17-3 |
Harga |
: |
Rp. 112.000 |
Status |
: |
Kosong |
Belalang kembara merupakan salah
satu hama yang sangat mengancam dan merusak tanaman di Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT). Hama ini menyebar di beberapa kabupaten,
antara lain Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Belu yang berada di Pulau
Timor, serta Sumba Timur di Pulau Sumba. Kedua pulau ini jaraknya sangat jauh,
terpisah sekitar 877,6 km oleh laut serta memiliki topografi yang berbeda-beda.
Spesies polifag ini (Hill, 2008; Chapman et al., 201 5) merupakan hama yang
merusak sejumlah tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi di wilayah
tersebut.
Belalang kembara yang ada di
Kabupaten TTU, Belu, dan Sumba Timur pada umumnya merusak tanaman jagung dan
padi dalam skala yang besar sehingga menimbulkan kerugian ekonomis yang sangat
tinggi. Demikian pula, Brader et al., (2006) menyatakan bahwa belalang kembara
Schistocerca gregaria berpotensi menjadi hama serangga paling merusak di dunia
pada tahun 2003—2004, yang menyebabkan kerugian panen sebesar 80—1 00% dan
basil pertanian. Menurut laporan dan Provinsi NTT, ledakan belalang kembara
terjadi pada tahun 2007 dan awal 2008, yang menyebabkan hilangnya bahan
makanan, khususnya jagung dan padi, serta beberapa jenis tanaman lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar