Selasa, 09 Januari 2024

Tawa daler ala Zabeth: Bandung dulu baru Jakarta ... senyum dulu baru dibaca ... nana reba imus rebok ... jantung enu mau "lempok" ...

Judul

:

Tawa daler ala Zabeth: Bandung dulu baru Jakarta ... senyum dulu baru dibaca ... nana reba imus rebok ... jantung enu mau "lempok" ...

Penulis

:

Elizabeth Tia Tanggu Semai

Penerbit

:

Nera Pustaka

Tahun Cetak

:

2013

Halaman

:

89

ISBN

:

978-602-174-173-3

Harga

:

Rp. -

Status

:

Kosong


Gaya penulisan ini kuat sekali berbasis pada pola merangkum waktu, terlihat dari meluncurnya kekhasan tiap rentang waktu, dengan ciri khas melalui dialeg temporer… Enu Lina piawai memainkan emosi kraeng Jojek dengan membuka dua front sekaligus, membuka sekaligus menghadirkan yang lain sebagai saingannya Jojek. Tinggal kita menunggu balasan Jojek lagi pada episode selanjutnya. Teruskan enu Elsa! (Placidus S. Sanarry)

Mencermati beberapa “cermin” (cerita mini) ase momang Elizabeth Tia Tanggu, sungguh amat mengocok perut para pembaca. Bagaimana tidak, sekurang-kurangnya, seorang Elizabeth pasti memiliki potemsi “inner humor” hidup di dalam jiwanya, sehingga ia selalu terobsesi untuk menciptakan kisah, baik kisah-kasih, maupun kasih-kisah yang tentunya menyentuh batin pembaca (Usman D. Ganggang)

Surat diha Jojek ho’o kalau dibukukan, pasti menjadi the best seller… Jojek, terimakasih, suratmu membuatku tersenyum… (Ewaldus Wera)

Surat ini sangat menghibur, mengundang senyum dan tawa. Pemilihan nama tokoh, variasi kata turut membuat surat ini mengocok perut, selain tentu isinya (Elias Sumardi Dabur) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...