Judul |
: |
Takari, Amanat Presiden, Pemimpin Besar
Revolusi Pada Peringatan Dwi Dasa Warsa R.I. |
Penulis |
: |
Soekarno |
Penerbit |
: |
“JAPI – Surabaja |
Tahun Cetak |
: |
1965 |
Halaman |
: |
36 |
ISBN |
: |
- |
Harga |
: |
Rp. 100.000 |
Status |
: |
Ada |
Tjapailah
Bintang-Bintang di Langit (Tahun Berdikari) adalah pidato Presiden Sukarno pada
hari ulang tahun ke-20 Republik Indoensia, 17 Agustus 1965.
“saudara-saudara!”
“Tjamkanlah,
saudara-saudara! Tjamkan, tjamkanlah! Hari ini genap 20 tahun Proklamasi
Kemerdekaan! Hari ini tepat 20 tahun kita mendjadi bangsa merdeka! Hari ini
djangkap 20 tahun sedjak saja – Sukarno dan Hatta – atas nama Bangsa Indonesia
memaklumkan Proklamasi sutji 17 Agustus dengan mengutjapkan satu pidato singkat
jang kuachiri dengan kata-kata: ‘Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada satu
ikatan lagi jang mengikat tanah-air kita. Mulai saat ini kita menjusun Negara
kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, - merdeka kekal dan abadi.
Insja Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!”
“Hari ini, detik ini, rasa hatiku luluh mendjadi satu dengan hati Rakjatku, dengan hati Tanah-airku, dengan hati Revolusi. Fikiran dan perasaanku berpadu dengan fikiran dan perasaan semua sadja jang mentjintai dan membela Indonesia tanah tumpah darah kita, dikota-kota dan didesa-desa, digunung-gunung dan dipantai-pantai, dari Sabang sampai Merauke, dari Banda Atjeh sampai Surkarnapura. Bahkan djuga dengan Saudara-saudara kita sesama patriot jang kini mendjalankan tugas dikelima-lima benua dibola-bumi ini! Hari ini, nama kita bukan Sukarno, bukan Subandrio, bukan Ali, bukan Yani, bukan Nasution, bukan Idham, bukan Aidit, bukan Dadap bukan Waru, bukan Suto bukan Nojo, bukan Sarinah bukan Fatimah, - hari ini nama kita ialah I n d o n e s i a ! Djabatan kita? Hari ini kita bukan Kepala Negara bukan Menteri, bukan pegawai bukan buruh, bukan petani bukan nelajan, bukan mahasiswa bukan seniman, bukan sardjana bukan wartawan, - hari ini djabatan kita ialah patriot! Gatutkatja Patriot Indonesia! Urusan kita? Urusan kita hari ini – dan bukan hanja hari ini tetapi seterusnja – urusan kita bukan semata-mata politik, bukan melulu ekonomi, bukan hanja kebudajaan, bukan mligi ilmu, bukan militer thok, - urusan kita adalah K e m e r d e k a a n !”
NB: Di akhir tahun 60-an, nama Takari dijadikan nama salah satu desa dan juga menjadi nama kecamatan di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar