Selasa, 30 September 2025

Sejarah Kerajaan-kerajaan di Sumba Barat

Judul

:

Sejarah Kerajaan-kerajaan di Sumba Barat

Penerbit

:

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Arkeologi Sejarah, dan Nilai Tradisional

Tahun Cetak

:

2009

Halaman

:

110

ISBN

:

-

Harga

:

NFS

Status

:

Kosong


Buku ini meriwayatkan sejarah tiga kerajaan di Sumba Barat, yakni Anakalang, Lauli (Loli), dan Wawewa. Di dalamya dikisahkan mengenai leluhur Lauli dan Wawewa yang berasal dari Hindia Belakang, setelah melalui tujuh samudera dan delapan daratan tibalah mereka di Pulau Sumba. Pada mulanya mereka mendarat di Tanjung Sasar dan setelah itu membangun perkampunan bernama Kampung Wunga. Selanjutnya diulas pula sejarah semasa kedatangan Belanda dan juga adat istiadat beserta susunan pemerintahan di masing-masing kerajaan. Buku ini merupakan buku yang bagus sekali bagi para pencinta sejarah pada umumnya dan mereka yang tertarik mendalami sejarah Sumba Barat. (sejarahastrologimetafisika.blogspot.com) 


Senin, 29 September 2025

Cerita Rakyat dari Flores

Judul

:

Cerita Rakyat dari Flores

Penulis

:

Kanis Barung, Hans Daeng & Inyo Yos Fernandez

Penerbit

:

Grasindo

Tahun Cetak

:

1995

Halaman

:

57

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 30.000

Status

:

Ada

 

Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Ada dua jenis certa rakyat puisi dan prosa. Cerita rakyat dalam bentuk prosa terdiri atas dongeng, legenda, dan mite.

Dalam buku ini dimuat sepuluh cerita rakyat Flores, yaitu 1) Kera-Kera Menggoda Istri Jandeng, 2) Asal Mula Tanaman Pangan Dunia, 3) Lomba Lari si Kerbau dan Ntung, 4) Terjadinya Mata Air Panas Mataloko, 5) Tenggelamnya Keroko Puken, 6) Pondik dan Leber, 7) Asal Mula Api”, 8) Loke Nggerang, 9) Kumbang dan Nenek Bupu Repu, 10) Skolong Menikah dengan Ubi Hutan.

Cara penyajian yang menarik dan penggunaan bahasa yang sederhana membuat buku ini pantas dibaca oleh anak-anak, orang tua, bahkan oleh para guru, dan siapa saja yang berminat pada cerita rakyat Indonesia. 


Minggu, 28 September 2025

Konflik Awal Sebuah Perdamaian

Judul

:

Konflik Awal Sebuah Perdamaian: Kisah-Kisah yang dituturkan petugas lapangan, pengalaman sewaktu menyalurkan bantuan untuk pengungsi Timor Timur

Penyunting

:

Philip Visser

Penerbit

:

Catholic Relief Services (CRS) Kupang

Tahun Cetak

:

2004

Halaman

:

186

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 50.000

Status

:

Kosong


Ini merupakan cerita-cerita dari petugas lapangan di Timor Barat yang mengungkapkan pengalaman-pengalaman mereka dalam salah satu masa yang paling sulit dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 1997-1998, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mengalami krisis ekonomi yang hebat. Pada tahun 1998, rejim Soeharto yang sudah 34 tahun berkuasa berakhir. Dalam euforia era “reformasi” muncul tantangan dan kesulitan dalam membangun prinsip-prinsip demokrasi, yang sudah kurang diperhatikan selama 50 tahun Indonesia merdeka. Di Timor Barat, iklim El Nino merusak tanaman dan menurunkan produktivitas pertanian. Masyarakat lokal mengalami kelaparan dan CRS membuka sebuah kantor lapangan untuk memberikan bantuan. Di dalam krisis ekonomi, sosial dan politik ini, tragedi Timor Timur pun muncul. Hampir 200.000 pengungsi Timor Timur meninggalkan tanah kelahiran mereka karena kebrutalan para milisi di Timor Timur. Mayoritas pengungsi mengalami kehidupannya di kamp-kamp di Timor Barat. Para milisi senantiasa menyertai para pengungsi karena alasan untuk mengontrol para pengungsi secara ekonomi, politik, atau pun karena alasan-alasan pribadi lainnya. 


Cendana Mewangi di Nusakdale

Judul

:

Cendana Mewangi di Nusakdale

Penulis

:

C.Z. Doepe

Penerbit

:

PT. Penebar Swadaya

Tahun Cetak

:

1996

Halaman

:

88

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. 35.000

Status

:

Ada

 

Setelah bersalaman hangat dengan Pakde dan Oom John, Pak Camat berbalik dan berucap, “Dan ini tentu Ari, ya,” lalu maju merangkul anak itu, “kau persis kakakku yang menghilang itu!”

Dengan Lisa dan Fance – putri dan putra paman – Ari berkenalan dan berjabatan tangan dengan malu-malu.

Beberapa saat sesudah itu, mobil jip telah meluncur menuju rumah paman di Nusakdale. Bibi menyambutnya dengan hangat penuh kasih sayang. Ketika duduk santai di ruang tamu, hidung Ari mengembang-mengempis. Dia sedang memba-baui harumnya cendana di ruang yang sejuk itu.

“Dari mana bau seharum ini?” tanyanya pada kedua saudaranya. 

Perempuan Itu Tetap Hidup

Judul

:

Perempuan Itu Tetap Hidup

Penulis

:

Alfons Betan, SVD

Penerbit

:

Nusa Indah

Tahun Cetak

:

2004

Halaman

:

92

ISBN

:

979-429-220-6

Harga

:

Rp. 35.000

Status

:

Ada


Buku ini berjudul: ‘Perempuan Itu Tetap Hidup’ dan dibuat berdasarkan inspirasi Kitab Wahyu, khususnya Why 12:1-18. Gereja Kristus yang disimbolkan dengan ‘perempuan’ dalam perikop ini juga mengalami hal yang sama. Dalam penglihatannya, penulis Kitab Wahyu memberitakan bahwa Gereja Kristus akan mengalami banyak tantangan dan penderitaan, khususnya yang disebabkan oleh para penguasa Roma. Kehadiran dan kesaksian hidup para anggota Gereja Kristus, yang sekalipun merupakan kelompok minoritas, memiliki pengaruh yang amat besar. Hal itu merupakan ancaman besar bagi kewibawaan dan pengaruh para penguasa kafir pada waktu itu. Dengan pelbagai cara, mereka berusaha membinasakan para pengikut Kristus itu. 


Kamis, 25 September 2025

Nusa Nipa, Nama Pribumi Nusa Flores (Warisan Purba)

Judul

:

Nusa Nipa, Nama Pribumi Nusa Flores (Warisan Purba)

Penulis

:

P. Sareng Orinbao

Penyunting

:

Pater Piet Petu svd

Penerbit

:

Pertjetakan Arnoldus / Penerbitan Nusa Indah Ende – Flores

Tahun Cetak

:

1969

Halaman

:

262

ISBN

:

-

Harga

:

Rp. -

Status

:

Kosong

 

Tidak kurang tjelaan terhadap nama jang tidak pribumi Nusa Flores. Ditandaskan separoh pengarang, ketika pendjadjah Portugis mengundjungi Nusa ini, tidak ditemukan mereka nama jang pribumi, sehingga nama Tandjung Bunga sebelaj timur nusa “Cabo de Flores” dijadikan nama umum. Lambat laun nama “Flores” dilazimkan mendjadi sebutan untuk seluruh nusa. Ada pengarang jang tidak segan-segan menempel nama Flores sebagai nama jang irasionil dan tidak masuk akal. Nama “Flores itu megah namun hampa karena tidak mentjerminkan realita jakni kemewahan flora jang disimpulkan olehnja. Sejogianja tandasan ini tidak dibenarkan karena ditindjau dari segi flora dalam arti lurus, dari djurusan timur dan djurusan barat, nusa ini tidak dirahmati oleh kedjuitaan kembang-kembang. Ada pula pengarang jang menandaskan Flores adalah nama warisan pendjajahan Portugis. Tandasan ini tidak dapat dibantahi. Memang fakta sedjarah, nama Flores dipetik dari rumpun bahasa Romawi bahasa Latin atau bahasa Portugis. Walaupun tertandas sebagai irasionil nama Nusa Flores tetap didjundjung tinggi malah ditimang-timang sebagai Bunga Bidadari.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...